34. Sisi mengerikan Geo

509 66 1
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.




Minggu pagi ini Geo sedang berkutat dengan peralatan masaknya di dapur. Ia berencana untuk mengajak Gia piknik di taman. Geo ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama gadisnya sebelum disibukkan dengan segala persiapan untuk ujian yang sudah tinggal menghitung bulan. Nasib memang pacaran disaat sudah menginjak kelas XII.

Geo sedang membuat beberapa makanan Korea. Gia memang menyukai hal-hal berbau Korea. Tak hanya drakor atau k-popnya, namun ia juga menyukai makanan dari Negeri Ginseng itu. Bahkan saat menikah nanti ia ingin madu bulan disana.

Selesai dengan pekerjaannya, Geo lalu mandi dan bersiap untuk menjemput Gia yang ia tebak pasti masih tidur karena Geo sendiri memang tak memberi tahu gadis itu kalau ia akan datang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesai dengan pekerjaannya, Geo lalu mandi dan bersiap untuk menjemput Gia yang ia tebak pasti masih tidur karena Geo sendiri memang tak memberi tahu gadis itu kalau ia akan datang ke rumahnya.

Sampai di rumah Gia, Bi Mirna langsung mempersilahkan Geo untuk masuk. Bi Mirna lalu ke kamar Gia untuk membangunkannya. Namun dikarenakan Gia tak kunjung bangun, akhirnya Geo yang turun tangan untuk membangunkan gadis itu. Ia membuka lebar pintu kamar Gia lalu masuk ke dalam dengan pintu yang dibiarkan terbuka.

Geo mendekat ke ranjang Gia lalu duduk di pinggir ranjang itu. Tangannya mengelus lembut pipi Gia namun gadis itu sama sekali tak terusik.

"Bangun Gia"

Sekali lagi Geo membangunkan Geo dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya.

"Sayang"

Gadis itu hanya sedikit melenguh. Geo mendekatkan wajahnya ke wajah Gia. Bibir Geo bergantian mengecup kedua kelopak mata Gia yang masih terpejam.

Tak lama kedua mata yang terpejam itu perlahan terbuka. Gia mengucek matanya saat melihat penampakan sosok tampan tepat di depan wajahnya.

"Geo?" gumam Gia dengan suara khas orang bangun tidur.

"Bangun terus mandi. Aku mau ngajak kamu keluar" kata Geo.

"Keluar? Pagi gini mau kemana emang? Mending kamu nemenin aku tidur aja sini!" pinta Gia menepuk nepuk sisi ranjangnya.

Geo menggelengkan kepala. Ia buru-buru menahan tangan Gia saat gadis itu akan kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

"Masih ngantukk ihh"

"Maraton berapa episode semalem, hm?" tanya Geo.

"Rencananya sih mau nonton satu episode aja ehh keasikan, jadinya nggak berasa sampe  berepisode-episode" jawab Gia.

"Jangan keseringan begadang"

"Iyaa, Geo. Lain kali nggak begadang lagi" kata Gia. Kalau nggak lupa, lanjutnya dalam hati.

"Yaudah sana mandi, keburu siang nanti panas"

"Males aku tuhh"

"Mau aku mandiin?" goda Geo membuat Gia melotot dan langsung berdiri dari tempatnya.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang