45. Cemburu

416 52 2
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.

WARNING! MENGANDUNG UNSUR 18+
YANG MASIH PIYIK HARAP MINGGIR DULU YAA!!
.
.
.


Hari ini Gia berangkat sekolah diantar oleh Gavin atas perintah Wira, ayah sambungnya. Gia pun sudah lebih dulu memberi tahu Geo. Hal ini membuat orang-orang yang belum mengetahui hubungan antara Gia dan Gavin melayangkan tatapan tanya. Beberapa siswi fans Geo juga menatap sinis Gia yang keluar dari dalam mobil bersama laki-laki lain.

"Berasa jadi artis gue jalan sama lo" cletuk Gavin yang sadar menjadi pusat perhatian.

"Maklumin aja fans gue kan emang banyak" balas Gia sambil merapikan rambutnya.

Gavin berdecih "Fans lo apa fans Geo?"

"Gue nggak kalah terkenal dari Geo tau! Lo tanya aja orang-orang di sini siapa aja cowok yang pernah gue tolak!" ucap Gia yang tak mau kalah saing dari kekasihnya sendiri.

Baru saja dibicarakan, Geo sudah muncul dengan motornya. Senyuman Gia saat melihat kedatangan Geo luntur begitu melihat siapa sosok yang diboncengnya.

"Nah loh, cowok lo sama siapa tuh?" goda Gavin yang melihat muka masam Gia.

"Brisik!" ketus Gia. Sebenarnya ia tak masalah jika Geo berangkat bersama Lexa. Hanya saja kenapa Geo tidak mengatakan padanya dan satu lagi yang membuat mata Gia sepet. Tangan Lexa yang melingkar di pinggang Geo.

Geo dan Lexa menghampiri Gia dan Gavin setelah turun dari motor.

"Kamu baru sampai?" ucap Geo pada Gia namun matanya melirik sinis Gavin.

Gia hanya membalas pertanyaan Geo dengan senyum. Bukan senyum hangat namun senyum tanpa minat. Gia bahkan hanya melirik sekilas laki-laki yang berstatus kekasihnya itu.

"Gue ke kelas dulu, Vin" pamit Gia pada Gavin.

Gavin mengangguk "Belajar yang pinter biar dapat suami yang bener, yang setia, yang nggak jalan sama cewek lain yang--"

"Halahh, jomblo kok sok mau nasehatin soal hubungan!" Gia tau Gavin sengaja menyindir Geo dan Lexa. Padahal dia sendiri bersama Gia sekarang. Mereka juga tidak ada hubungan darah kan?

"Ehh Kalong! Kebanyakan jomblo tuh lebih pinter ya nasehatin soal cinta" Gavin berteriak karena Gia sudah melenggang pergi.

Lexa menatap Geo tak enak "kak Gia marah ya karena kak Geo berangkat sama aku?"

"Ya menurut lo? Cewek nggak kesel kalau liat cowoknya sama cewek lain? Mana pake peluk-peluk segala lagi" bukan Geo yang menjawab melainkan Gavin.

Kepala Lexa sudah tertunduk. Wajahnya yang menahan tangis pun disadari Geo.

"Lo salah paham kalau mikir gue ada apa-apa sama dia. Lexa cuma adik temen gue. Temen gue juga minta buat jagain adiknya" jelas Geo.

Gavin tersenyum miring "Kalau gitu, kenapa nggak lo pacarin dia aja? Kenapa lo harus sama Gia?"

****

Brukkk

Gia mendudukkan bokongnya di kursi dengan tak santai. Ia mengambil buku yang sedang dibaca Feli untuk mengipasi dirinya. Hal itu membuat Feli dan Karin menatapnya bingung. Wajahnya masih sama masamnya seperti tadi.

"Kenapa lo?" tanya Feli namun Gia masih tak bersuara.

"Masalah keluarga lo ya? Tapi bukannya semalem lo bilang udah baikan sama bonyok lo?" giliran Karin yang bertanya.

Gia sudah bercerita kalau hubungannya dan orang tuanya sudah membaik. Begitupun dengan ayahnya dan ibunya. Semalam Ayudia meminta maaf untuk kesalahannya dulu. Reynold pun sama halnya meminta maaf pada Ayudia karena dulu meninggalkan Gia begitu saja dan lepas tanggung jawab hingga membuat Ayudia harus membesarkan Gia seorang diri.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang