Hi, selagi nunggu extra part Heartfelt (Bersamamu) rilis, yuk baca cerita baru! Geser lapak untuk ngebucin sama Mas Arga (29) mantan duda yang menikah dengan Cut Anna (24) mahasiswa semester 10 yang banyak banget tingkah ajaibnya .
***
PERKARA hadiah absurd dari Meisa itu, Anna jadi merasa canggung ketika Arga kembali. Lelaki itu membawa sebotol minuman dingin dan juga satu bungkus roti, bukan keripik atau ciki seperti pesanan Anna.
"Di rumah ini jarang ada keripik apalagi makanan yang banyak MSG, lain kali kamu bisa stok sendiri, tapi tolong jangan setiap hari, nggak sehat"
"Hm, makasih" balas Anna. Arga hanya mengangguk seraya menarik selimut sepertinya lelaki itu hendak berbaring. Hal itu tentu membuat Anna syok.
"Eh, lo tidur di sini?"
"Dari kemarin malam saya juga tidur di sini"
"Nggak-nggak"
"Gue ada beberapa peraturan, satu pernikahan kita itu rahasia, lo nggak boleh ember. Dua, lo nggak boleh semena-mena, gue untouchable. Ketiga, kalo lo atau gue udah gak betah sama pernikahan ini, yang bersangkutan boleh mengajukan cerai"
Pletak.
Dahi mulus Anna baru saja mendapatkan satu jitakan dari Arga. Walaupun tidak terlalu kuat tapi karena tangan kekar Arga, Anna tetap merasakan sakit.
"Nggak ada cerai-cerai, kamu pikir nikah itu sama kayak pacaran yang bisa udahan seenaknya?"
"Ya buat apa nikah kalo ada rasa!"
"Ada, kalau kamu mau buka hati"
Ucapan Arga itu membuat Anna bungkam. Buka hati katanya? Apa Arga sudah lebih dahulu melakukan itu?
"Yasudah, biar malam ini saya tidur di lantai"
Arga meraih selimut dan juga bantal. Selimut itu ia lipat untuk dijadikan alas tidur.
Mulanya Anna mencoba cuek dengan menghabiskan rotinya dan mengguyur kerongkongannya dengan air dingin. Anna juga sudah berbaring dan siap memejamkan mata tapi lama kelamaan, ia jadi membayangkan bagaimana rasanya tidur di lantai dengan belaraskan selimut yang tak seberapa tebal.
Kalau Arga sakit bagaimana?
Jahat tidak ya kalau ia membiarkan Arga tidur seperti orang terlantar seperti itu? Toh tidur di lantai juga inisiatif Arga, ia tidak menyarankan opsi itu.Anna memaksakan diri untuk memejamkan mata. Sudah satu jam waktu berjalan tapi bukannya pergi ke alam mimpi tubuhnya justru bergerak kesana kemari dengan perasaan tidak tenang.
Kepala Anna menyembul untuk mengintip Arga yang ada di bawah sana. Lelaki itu justru tidur nyenyak dengan dengkuran halus.
Ish menyebalkan sekali.
"Tapi ngomong-ngomong, si duda cakep juga ya kalau lagi tidur. Adem ngeliatnya" batin Anna, sesaat sebelum ia menggelengkan kepala untuk membuang jauh-jauh pemikiran tentang ketampanan Arga itu.
Setelah beberapa saat menimbang akhirnya Anna memutuskan untuk turun dan membangunkan Arga,Anna menepuk lengannya.
"Arga"
"Hm.." sahut Arga, matanya masih terpejam tapi ia bisa mendengar Anna.
"Pindah ke atas"
"Buruan sebelum gue berubah pikiran!"
Anna kembali ke naik ke atas ranjang terlebih dahulu. Sementara Arga yang masih setengah belum sadar itu langsung terduduk, mengucek matanya dengan punggung tangan.
Tadi benar suara Anna?
Ia kemudian mengukuti selimut dan juga bantalnya. Didapati olehnya Anna yang belum tidur, perempuan itu juga tidak protes saat ia meletakkan perlengkapan tidurnya.
Berarti tadi memang Cut Anna yang memintanya pindah, bukan mimpi.
Arga kemudian ikut berbaring nyaman di atas kasur, hanya dalam waktu singkat ia sudah bisa kembali tidur karena memang masih sangat mengantuk setelah dibangunkan paksa. Tapi kemudian ia lagi-lagi terbangun karena Anna. Anna yang sekarang memeluknya posesif sementara kepalanya masih mencari tempat nyaman, di bawah ketiak Arga.
Arga tidak tau harus kesal atau tidak, pasalnya Cut Anna memang unik. Katanya tidak mau tidur sama-sama, tidak mau disentuh tapi ujung-ujungnya perempuan itu yang memancingnya.
Cup.
Arga mencium kening Anna, tidak apa-apa curi kesempatan sedikit selagi pemiliknya tidur, toh mereka suami istri yang sah, kalau cuma cium lebih dari sekedar halal kan?
BACA SELENGKAPNYA DI "BEFORE YOU"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉 (2)
RomanceTAMAT~ 𝑼𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒖𝒎𝒊𝒕, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒓𝒉𝒂𝒏𝒂. 𝑹𝒊𝒛𝒌𝒚 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒚𝒊𝒇𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒍𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝒔...