***JADWAL pemeriksaan El membuat Syifa sudah berada di kediaman kakaknya sejak pagi. Bukan supaya bisa cepat-cepat memeriksa lalu kemudian pulang, justru karena Syifa ingin memiliki lebih banyak quality time untuk dihabiskan bersama El dan juga Ryn, kakak iparnya.
"Cincinnya bagus Syif, cantik" puji Ryn saat Syifa tengah memotong wortel.
Kini mereka berada di dapur untuk bersama-sama membuat camilan kesukaan El.
Syifa tersenyum mendengarnya. Ia yakin siapapun wanita yang melihatnya pasti akan berpikir sama. Cincin pemberian Rizky memang sangat cantik.
"Jadi penasaran sama yang namanya Rizky. Waktu di rumah sakit cuma lihat sekilas Padahal ipar, tapi wajahnya aja belum paham"
"Nanti pasti ada waktunya ketemu dan lebih kenal Kak"
"Pasti ganteng banget ya?"
"Kok Kak Ryn bisa mikir begitu?"
"6 tahun loh Syif, aku kenal kamu. Dia aja yang bisa bikin kamu senyum-senyum pas lagi ngomongin laki-laki. Jadi aku yakin, Rizky pasti sepesial "
Melihat Ryn yang sangat penasaran, Syifa kemudian meraih ponselnya yang tergeletak di meja bar. Ia menyalakan layar ponselnya untuk menunjukkan foto yang ia gunakan sebagai wallpaper.
Rizky Delana ketika menjadi salah satu anggota andalan team basket sekolah sekalipun bukan kapten, lebih tepatnya Rizky selalu menolak untuk dijadikan kapten tim basket inti sekolah.
"Kalau gitu, Kakak lihat sendiri. Ini foto lama, jaman SMA"
"Wah..., pantesan. Ngerti kakak sekarang. Gantengnya Om-nya El. Abangmu aja dulu nggak seganteng ini"
Syifa sempat terkekeh pelan. Tentu ia juga akan mengakui hal yang sama sekalipun Reza adalah saudara kandungnya. Pesona Rizky Delana, siapa yang bisa menolaknya?
Namun tempat dimana Syifa jatuh hati adalah momen di mana Rizky selalu berusaha menjaganya sekalipun lelaki itu tidak ingin dilihat demikian. Rizky tampak cuek dan terkesan tidak peduli, tapi diam-diam lelaki itu memperhatikannya.
"Tapi yang buat aku akhirnya jatuh hati dengan Rizky itu karena hatinya kak. Dia yang selalu perhatian dan mencintai dengan caranya sendiri"
"So sweet. Kalau gitu, Rizky pulangnya kapan?"
"Besok kak"
"Loh kok kamu malah di sini?"
"Kan masih besok Kak?" bingung Syifa.
"Ya ampun Syifa..., jangan terlalu polos dong. Suamimu mau pulang. Dari luar negeri lagi. Kamu kan bisa ke salon buat perawatan biar suami seneng"
"Atau kalau seenggaknya beli lilin aroma terapi, bikin suasana kamar senyaman mungkin. Act service untuk suami nggak sekedar nyiapin baju atau makanannya aja tapi~"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉 (2)
RomanceTAMAT~ 𝑼𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒖𝒎𝒊𝒕, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒓𝒉𝒂𝒏𝒂. 𝑹𝒊𝒛𝒌𝒚 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒚𝒊𝒇𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒍𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝒔...