Hi, Hearfelt hadir dengan versi baru. Lebih segar dan lebih menyentuh hati seperti judulnya.
Nggak percaya, yuk buktiin sama-sama 🙈
Happy reading ✨
***
SAAT mamanya menitipkan makanan untuk diberikan pada Rizky, rasanya Syifa seperti mendapat alasan untuk menengok kembali ke masa lalu.
Ia memang sudah memiliki Athar, begitu juga dengan lelaki itu yang sepertinya sudah memiliki seseorang. Namun meskipun begitu, hatinya tetap mau. Mungkin tak apa selagi mereka masih bisa bertemu.
Ketika sampai di sana, ruang inap lelaki itu justru sudah kosong. Hanya ada seorang petugas kebersihan yang tampak sedang membereskannya.
Rizky sudah pulang?
Padahal sebagai dokter, Syifa masih belum bisa menganjurkannya.Lelaki itu..., selalu keras kepala jika soal kesehatannya.
"Dokter Syifa?"
"Kapan pasien pulang?" tanya Syifa. Pupus harapannya untuk bertemu Rizky, sekali lagi. Terlebih ketika mengingat ucapan lelaki itu tempo hari.
"Mungkin sekitar setengah jam lalu dok, saya juga kurang tahu persisnya"
Syifa hanya mengangguk. Perhatiannya sudah lebih dahulu tersita pada jas berwarna abu yang tergeletak di atas sofa. Tanpa perlu berpikir, Syifa tahu siapa pemiliknya.
"Apa itu?""Oh, saya menemukan jas itu, sepertinya ini tertinggal dok"
"Boleh saya bawa? Saya kenal dengan pasien"
"Silahkan dok"
Di sepanjang perjalanan menuju ruangannya, Syifa hanya melangkah dengan pandangan kosong. Benaknya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan,
Apa kali ini, lelaki itu akan benar-benar pergi?
Apakah mereka tidak akan bertemu lagi?Bukankah hal seperti itu yang terbaik untuk keadaan mereka saat ini?
Bohong. Syifa tahu dengan jelas jawaban hatinya kecilnya untuk pertanyaan terakhir itu. Jika bersama Attar adalah pilihan terbaik yang pernah ia buat, hatinya tidak sesakit ini hanya karena tidak menemukan keberadaan Rizky.
Setelah mengunci pintu ruangannya, pada akhirnya Syifa bisa melakukan hal yang paling ia inginkan saat ini, memeluk jas milik lelaki itu.
Setidaknya, hanya itu yang dapat dilakukan untuk mengobati rasa rindunya.
Memeluk meskipun lewat perantara.Dan aroma parfum kesukaan Rizky ternyata tidak pernah berubah. Woody aquatic yang selalu bisa memberikan ketenangan untuknya.
Syifa tidak bisa mencegahnya. Saat ini, ia rindu bagaimana rasanya tidur dalam dekapan Rizky, dilingkupi aroma ini sepanjang malam.
Saat sepasang bola matanya terasa panas, Syifa justru harus terlihat baik-baik saja karena mendengar pintunya diketuk. Ketika pintu telah ia buka, Syifa mendapati petugas kebersihan yang sebelumnya dijumpainya di ruang inap Rizky
"Dokter Syifa"
"Ada apa, Bu?"
"Saya juga menemukan ini di tempat sampah, masih ada isinya" ucap wanita itu seraya mengulurkan kotak beludru berwarna biru tua kepada Syifa.
Dengan perasaan bingung, Syifa menerimanya. Sekarang, di tangannya terdapat barang-barang Rizky, padahal ia bahkan tidak yakin apakah masih bisa bertemu dengan pemiliknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉 (2)
RomanceTAMAT~ 𝑼𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒖𝒎𝒊𝒕, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒓𝒉𝒂𝒏𝒂. 𝑹𝒊𝒛𝒌𝒚 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒚𝒊𝒇𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒍𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝒔...