05. Can I go back to you?

4.8K 521 142
                                    

Hi, Hearfelt hadir dengan versi baru. Lebih segar dan lebih menyentuh hati seperti judulnya.

Nggak percaya, yuk buktiin sama-sama 🙈

Happy reading ✨

***

SAAT mamanya menitipkan makanan untuk diberikan pada Rizky, rasanya Syifa seperti mendapat alasan untuk menengok kembali ke masa lalu.

Ia memang sudah memiliki Athar, begitu juga dengan lelaki itu yang sepertinya sudah memiliki seseorang. Namun meskipun begitu, hatinya tetap mau. Mungkin tak apa selagi mereka masih bisa bertemu.

Ketika sampai di sana, ruang inap lelaki itu justru sudah kosong. Hanya ada seorang petugas kebersihan yang tampak sedang membereskannya.

Rizky sudah pulang?
Padahal sebagai dokter, Syifa masih belum bisa menganjurkannya.

Lelaki itu..., selalu keras kepala jika soal kesehatannya.

"Dokter Syifa?"

"Kapan pasien pulang?" tanya Syifa. Pupus harapannya untuk bertemu Rizky, sekali lagi. Terlebih ketika mengingat ucapan lelaki itu tempo hari.

"Mungkin sekitar setengah jam lalu dok, saya juga kurang tahu persisnya"

Syifa hanya mengangguk. Perhatiannya sudah lebih dahulu tersita pada jas berwarna abu yang tergeletak di atas sofa. Tanpa perlu berpikir, Syifa tahu siapa pemiliknya.

"Apa itu?"

"Oh, saya menemukan jas itu, sepertinya ini tertinggal dok"

"Boleh saya bawa? Saya kenal dengan pasien"

"Silahkan dok"

Di sepanjang perjalanan menuju ruangannya, Syifa hanya melangkah dengan pandangan kosong. Benaknya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan,

Apa kali ini, lelaki itu akan benar-benar pergi?
Apakah mereka tidak akan bertemu lagi?

Bukankah hal seperti itu yang terbaik untuk keadaan mereka saat ini?

Bohong. Syifa tahu dengan jelas jawaban hatinya kecilnya untuk pertanyaan terakhir itu. Jika bersama Attar adalah pilihan terbaik yang pernah ia buat, hatinya tidak sesakit ini hanya karena tidak menemukan keberadaan Rizky.

Setelah mengunci pintu ruangannya, pada akhirnya Syifa bisa melakukan hal yang paling ia inginkan saat ini, memeluk jas milik lelaki itu.

Setidaknya, hanya itu yang dapat dilakukan untuk mengobati rasa rindunya.
Memeluk meskipun lewat perantara.

Dan aroma parfum kesukaan Rizky ternyata tidak pernah berubah. Woody aquatic yang selalu bisa memberikan ketenangan untuknya.

Syifa tidak bisa mencegahnya. Saat ini, ia rindu bagaimana rasanya tidur dalam dekapan Rizky, dilingkupi aroma ini sepanjang malam.

Saat sepasang bola matanya terasa  panas, Syifa justru harus terlihat baik-baik saja karena mendengar  pintunya diketuk. Ketika pintu telah ia buka, Syifa mendapati petugas kebersihan yang sebelumnya dijumpainya di ruang inap Rizky

"Dokter Syifa"

"Ada apa, Bu?"

"Saya juga menemukan ini di tempat sampah, masih ada isinya" ucap wanita itu seraya mengulurkan kotak beludru berwarna biru tua kepada Syifa.

Dengan perasaan bingung, Syifa menerimanya. Sekarang, di tangannya terdapat barang-barang Rizky, padahal ia bahkan tidak yakin apakah masih  bisa bertemu dengan pemiliknya lagi.

𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉  (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang