***JANTUNG Syifa seakan berhenti berdetak ketika melihat Athar yang duduk di kursi teras rumahnya. Terlebih ketika tatapan mereka bertemu. Melihat Athar dengan setelannya yang rapi seketika mengingatkan Syifa akan janjinya.
Janji untuk ikut menghadiri acara keluarga besar Athar.
Bagaimana mungkin ia bisa lupa? Jelas-jelas bibirnya sendiri yang menyetujuinya.
Lelaki itu pasti sangat kecewa karena perbuatannya.
"Mas Athar....." lirih Syifa ketika mereka sudah saling berada dalam jarak yang cukup dekat.
"Dari mana?" tanya Athar. Ia penasaran kebohongan apalagi yang akan Syifa buat kali ini.
Athar tahu, Syifa pergi bersama Rizky Delana. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Syifa turun dari mobil yang pengemudinya adalah seorang lelaki.
Siapa lagi jika bukan Rizky Delana?
"A-aku-"
"Kamu lupa?"
"M-maaf Mas...."lirih Syifa.
Jauh dalam lubuk hatinya, Syifa tak hanya meminta maaf, ia juga ingin mengatakan yang sejujurnya. Termasuk jika sampai kapanpun, ia tidak akan bisa melupakan Rizky. Ia tidak bisa memaksakan hatinya sekeras apapun ia berusaha mencoba. Hatinya selalu menuntunnya untuk datang pada lelaki itu."Kalau aku boleh jujur, aku kecewa atas apa yang terjadi hari ini Syifa" ucap Athar. Ia bahkan harus menelan ludah untuk mengatakannya. Biar bagaimanapun, berat baginya untuk mengatakan sesuatu yang mungkin saja bisa melukai Syifa.
Tapi jika tidak dibicarakan, hal yang sama akan selalu terjadi dan membawa rasa sakit yang sama pula.
"Mereka menanyakan dimana calon istriku, mengapa sulit sekali untuk bertemu denganmu"
"Mungkin mereka juga mulai bertanya-tanya, apa hubungan kita sungguh baik-baik saja?
"Tidak bukan?"
"Hubungan ini tidak baik karena hanya aku yang berusaha menopangnya. Dan semakin lama, keseimbanganku mulai habis"
"Aku tidak akan menyalahkanmu, mungkin sejak awal aku yang salah. Aku yang terlalu menaruh harapan lebih terhadap kamu"
Sepasang bola Syifa terasa begitu berat ketika mendengar kejujuran Athar, suara hati lelaki itu mengenai hubungan yang mereka jalani selama ini. Syifa jelas merasa sangat bersalah, lelaki setulus Athar tidak seharusnya dikecewakan hingga berkali-kali.
"Maaf Mas..., Maaf karena aku nggak bisa jadi pasangan yang baik untuk Mas Athar..."
Syifa gagal menahan laju air matanya, ia menangisi kebodohannya yang tidak berkata jujur sejak awal. Jika saat itu ia berterus terang, Athar tidak akan terbawa dalam situasi sulit seperti ini.
Melihat Syifa menangis, Athar tidak bisa tinggal diam. Ia meraih sebelah tangan Syifa dan membawanya dalam pelukan. Andai Syifa tahu, hatinya justru jauh lebih sakit ketika melihat perempuan itu menangis.
***
Syifa meninggalkan boneka pinguin pemberiannya. Hal itu yang membuat Rizky berbalik arah, kembali menuju rumah Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉 (2)
RomanceTAMAT~ 𝑼𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒖𝒎𝒊𝒕, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒓𝒉𝒂𝒏𝒂. 𝑹𝒊𝒛𝒌𝒚 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒚𝒊𝒇𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒍𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝒔...