Bersamamu 1

2.9K 265 77
                                    



***

PASCA resepsi pernikahan itu, Rizky dan Syifa hanya menetap kurang lebih satu minggu di Singapura untuk bulan madu sekaligus Rizky memperkenalkan Syifa dengan bagaimana kehidupannya di sana. Mereka tidak bisa tinggal lebih lama karen Rizky harus kembali fokus dengan bisnis barunya yang ada di Jakarta.

Sampai di Jakarta, mereka tinggal dengan nyaman di rumah lama, rumah yang dulunya dihadiahkan sebagai hadiah pernikahan oleh dua pihak keluarga. Syifa yang memilihnya. Suaminya menawarkan beberapa opsi yaitu menempati apartemen, rumah milik almarhum Papa Arlan yang jauh lebih besar, atau tinggal di rumah lama selagi lelaki itu menyiapkan rumah impian. Tapi Syifa dengan mantap memilih rumah lama.

Bagi Syifa, rumah lama ini adalah rumah impiannya. Kenangan yang ada di dalamnya sangat berharga, saksi bagaimana cinta di antara mereka tumbuh melalui pertengkaran kecil dan segala bentuk perhatian meski dalam diam. Jika tidak pernah tinggal bersama dengan suaminya di rumah ini, mungkin ia tidak akan bisa mengenal sisi manis dan sisi rapuh milik Rizky Delana yang tidak pernah lelaki itu tunjukan kepada dunia.

Pemandangan rumah ini, kini jauh lebih berbeda karena beberapa perubahan yang dilakukan sana sini. Baik teras depan maupun teras balkon sudah dipenuhi bunga dan tanaman hias milik Syifa. Begitu juga ruang tamu yang salah sudutnya sudah Syifa ubah dengan menambahkan dekorasi rak kayu gantung yang dipenuhi tanaman dengan ukuran mini. Syifa dengan tangan terampilnya seolah ingin menciptakan surga dalam rumah mereka. Tempat yang menawarkan kenyamanan setelah suami atau dirinya sendiri lelah dari pulang kerja.

Hari ini kebetulan Syifa mendapat sift siang dimana ia baru berangkat ke rumah saki pukul setengah dua siang. Karena pekerjaan rumah sudah beres dan ia juga di rumah seorang diri, Syifa mengisi waktunya dengan memotong tangkai-tangkai bunganya yang mengering, tak lupa ia juga menyemprotkan air supaya anak-anak kesayangannya bisa tumbuh dengan baik. Di tengah-tengah aktivitasnya itu tiba-tiba Syifa jadi teringat dengan suaminya. Sekarang sudah masuk jam makan siang, apakah lekaki itu sudah makan?

Syifa kemudian menghampiri ponselnya yang ada di atas meja ruang tamu, menuliskan pesan untuk suaminya.

To Mas Suami:

Mas Rizky, sudah terima makan siangnya?

Jika dirinya mendapat sift siang, Syifa selalu mengirimkan makan siang ke kantor melalui layanan ojek online. Alasannya jika ia membuat bekal yang dimasak terlalu pagi, rasanya pasti sudah kurang enak. Dan, ketika ia sift pagi ia hanya membuat sarapan, sementara untuk makan siang menjadi pilihan suaminya, siapa tau suaminya bosan makanan rumah dan ingin makan di luar.

Mas Suami :

Sudah sayang. Sudah dimakan juga

Enak nggak Mas Makanannya?

Mas Suami :

Enak banget sayang. Lihat, habis kan?

Alhamdulillah. Nanti malam Mas pulang jam berapa?

Mas suami :

Lembur sayangku. Nggak apa-apa kan, tidurnya sendiri dulu?

Nggak apa-apa Mas. Kalau lembur nanti aku kirimin vitamin dari rumah sakit. Mas itu sibuk banget akhir-akhir ini, aku takutnya nanti mas Rizky drop

Mas Suami :

InsyaAllah sehat, soalnya istri dokterku perhatian.

Aamiin, semoga semuanya lancar ya Mas.

𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉  (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang