10. Birthday Kiss

3.8K 374 109
                                    

***

SYIFA  tidak akan lupa akan segala sesuatu tentang Rizky, termasuk hari ulang tahunnya. Lelaki itu bertambah umur hari ini.

Mulanya, Syifa sudah menahan kantuk untuk mengucapkan selamat ulang tahun via chat saat tepat jam dua belas malam. Namun setelah dipikir-pikir, mereka bukan abg yang harus mengikuti trend menjadi orang pertama. Ucapan pertama tapi secara tidak langsung akan kalah berkesan dengan ucapan terakhir yang diucapkan tanpa perantara. Oleh sebab itu Syifa memutuskan untuk membuat kue dan mengantarkannya sendiri ke apartemen lelaki itu.

Syifa juga masih mempunyai pilihan untuk pura-pura melupakannya seraya mulai menjauh dari Rizky. Namun ia tidak bisa, ia tidak bisa mengabaikan Rizky terlebih saat lelaki itu membutuhkan seseorang untuk melewati masa sulitnya dalam berjuang untuk sembuh.

"Kamu lagi bikin apa sayang? Ini masih pagi banget loh"
Ranti yang baru datang tampak heran melihat Syifa yang  mengenakan celemek tengah  mengaduk adonan . Jika ingin membuat kue biasanya Syifa akan membuatnya seusai sarapan, bukan setelah sholat subuh. Ini masih terlalu pagi.

"Mmm, mau bikin kue buat calon mertua ya? Anak mama menang menantu idalam" goda Ranti.

Syifa tersenyum, mama menang senang menggodanya. "Bukan Ma"

"Buat Mas calon suami?"
Kali ini Syifa hanya menggelengkan kepala. Jika diingat-ingat ia belum pernah membuatkan kue secara khusus untuk Athar.

"Kalau gitu siapa dong? Oh mama tau, jangan-jangan buat Mas Mantan? Hayo ngaku?"

"Mama…"

"Kalau ekspresinya seperti itu tandanya iya kan?"

"Hari ini Rizky ulang tahun Ma…, nggak papa kan Ma kalau Syifa bikinin kue?"

"Nggak papa…, udah nggak bareng bukan berarti harus musuhan, silaturahmi harus tetap dijaga"

"Mama beneran nggak akan ngelarang Syifa?"

Ranti menggelengkan kepala. Ia tidak punya alasan untuk melarang Syifa saat ia sendiri sudah menganggap Rizky sebagai putranya, putra yang akan selalu ia sayangi dan banggankan sampai kapan pun.

"Sampein ke Rizky selamat ulang tahun dari mama, semoga panjang umur, sehat selalu, makin sukses, semoga mendapatkan apa yang ingin hatinya perjuangkan, dan tentunya semua doa terbaik dari mama untuk dia. Ya?"

Syifa tersenyum, dalam hati ia bersyukur karena memiliki Mama yang berhati tulus, seandainya saja Papanya juga menyayangi Rizky layaknya Mama. Rizky pasti akan tetap memiliki figur ayah meskipun tanpa hubungan darah.

"Mama nggak bisa kasih apa-apa karena baru tahu saat sudah mendadak seperti ini, tapi mungkin ini bisa membantu kejutan kamu"

Ranti meraih sebelah tangan Syifa, meletakan sebuah benda yang sudah lama tidak pernah dilihat oleh Syifa.

Kunci rumahnya, rumah mereka.


***

[Kamu ada waktu? Aku ingin bertemu di rumah lama kita]

Pesan singkat dari Syifa itulah yang pada akhirnya mengantarkan Rizky ke tempat ini setelah bertahun-tahun meninggalkannya.

Tidak banyak yang berubah. Gumam Rizky ketika memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah itu.

Dalam bayangannya, ia akan menjumpai bangunan bercat pudar, kotor, sekaligus dirambati tumbuhan liar. Namun rumah ini, masih tampak seperti dulu. Bedanya, tidak ada lagi tanaman hias milik Syifa yang biasanya berjajar di teras.

𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉  (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang