13. I won't let you disappear

3.4K 370 137
                                    


***

MELUPAKAN perkataan Rendra nyatanya sangat sulit untuk dilakukan. Saat sendiri dalam suasana sepi, memori akan peristiwa kala itu terus berputar dalam benaknya. Bahkan menjadi mimpi buruk yang membuatnya terbangun tengah malam dengan tubuhnya yang berkeringat dingin.

Rizky harus mengatur napas saat melihat punggung Rendra dari kejauhan. Ia merasa begitu gugup untuk bertemu lelaki itu setelah tujuh tahun lamanya. Terlebih saat mengingat pertemuan terakhir mereka tidak memiliki kesan baik.

Kala itu Rendra menghajarnya habis-habisan. Papa Syifa itu begitu marah dan kecewa atas apa yang menimpa putrinya. Lelaki itu juga memutuskan hubungan ayah dan putra menantu di antara mereka.

Dan meskipun sekarang, ia telah menjadi Rizky Delana yang memiliki banyak hal untuk dibanggakan, ia tetap merasa kecil jika dihadapkan dengan Rendra.

"Selamat malam, Om" sapa Rizky, seraya duduk di hadapan Rendra. Pria itu tampak bersikap dingin dengan tidak membalas sapaan atau senyumannya.

"Saya pikir kamu akan menghindar layaknya seorang pengecut"

"Pemilik Nusantara's Group? Ternyata bakat bisnis itu masih bisa diturunkan Arlan kepadamu. Sulit dipercaya, jika di masa sekarang kamu bisa memiliki masa depan" ucap Rendra dan Rizky tahu itu sama sekali bukan pujian.

"Saya orang yang percaya jika kemampuan itu diciptakan bukan diturunkan. Semua orang akan bisa, jika terus mengupayakannya"

"Kamu pintar bicara, seperti Arlan"

"Saya dengar kamu masih memiliki penyakit itu? Saya turut prihatin"

"Kamu sangat kaya bukan? Kamu bisa membayar dokter manapun. Tidak perlu putriku"

"Kecuali jika kamu sengaja menggunakan penyakitmu untuk menarik empati Syifa"

"Sampai kapan kamu ingin dikasihani? Dan terus hidup bergantung kepada orang lain? Seperti benalu"

Perkataan demi perkataan Rendra itu berhasil membuat Rizky mematung,  kehilangan kata-kata.

Ia tidak pernah terfikir untuk menggunakan penyakitnya sebagai alasan mendapatkan Syifa lagi. Ia juga tidak pernah suka terlihat lemah apalagi sampai dikasihani oleh orang lain.

Dan benalu….
Apakah selama ini, Rendra dan orang-orang terdekatnya hanya menganggapnya sebagai benalu?

"Kenapa hanya diam? Apa tujuanmu kembali? Hanya itu yang ingin saya tahu"

"Kamu tidak berencana untuk mengusik kehidupan Syifa, bukan?"

Rizky sempat berpikir panjang untuk mengatakan hal satu ini, jari-jemarinya saling meremas sebagai tanda jika dirinya merasa sangat gugup. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Rendra ketika mendengar ucapannya.

Namun, meski begitu ia tetap berharap jika Rendra bisa mempertimbangkan niat baiknya.

"Saya mencintai Syifa. Dan tujuan utama saya kembali tidak lain untuk melamar Syifa"

"Lelucon macam apa yang sedang kamu kamu katakan?"

"Jika kamu berani mengatakan itu karena sudah merasa hebat, maka kamu salah. Ada beberapa hal yang tidak bisa diubah, termasuk kepercayaan saya terhadap kamu yang sudah tidak ada lagi. Kamu sendiri yang menghancurkannya"

"Syifa akan menikah dengan lelaki terbaik, yang akan selalu menjaga dan membahagiakan dia"

"Saya tidak akan pernah bisa mempercayakan kebahagiaan Syifa kepada kamu. Kamu tidak akan bisa membuatnya bahagia, justru kamu yang akan selama ini selalu membuatnya menderita"

𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒻𝑒𝓁𝓉  (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang