***Doyoung itu fuck boy dia bisa macarin siapa aja di sekolah dan di luar sekolah.
Tapi setiap orang yang berpacaran dengan doyoung setelah itu putus pasti menghilang.
Dan bodohnya tidak ada yang menyadarinya.
"Doy, aku mau ngomong serius"
"Ada apa? " doyoung dengan senyum ala ala soft boy.
"Aku pengen putus" senyuman doyoung luntur seketika berubah menjadi wajah dingin yang sedikit menyeramkan.
"Tiba tiba? " pertanyaan doyoung membuat wajah wanita yang ada di depannya langsung menekuk tidak suka.
"Kamu ngak pernah merhatiin aku, kamu cuma manis di awal"
"Ya tepatnya aku adalah permen karet yang akan menempel dan tidak akan lepas dari bajumu" wanita tadi mundur saat mendapati doyoung mengeluarkan pisau dan menodongkan ke arahnya.
"A apa YANG KAU LAKUKAN DOYOUNG"
"tidak akan lepas sampai maut memisahkan hahahah"
Sreet
JlebbSayatan demi sayatan.
Tusukan demi tusukan.
Orang akan menganggapnya sebagai iblis.
Tapi dia tidak peduli dia hanya ingin melontarkan kesedihanya dengan membunuh.
Memang gila tapi sudah dibilang doyoung tidak peduli.
"Mati? "
"Aishh secepat ini sangat lemah" doyoung membalikkan tubuh seseorang yang pernah menjadi miliknya.
D
Semua orang memang bodoh dengan clue sebanyak itu tetapi mereka tetap tidak tau.
Dan polisi yang hanya akan mementingkan sesuatu di saat uang melaju.
Dunia ini memang sangat lucu.
"Huhh sudah bermain mainnya sam waktunya pulang" doyoung melepaskan jaket yang ia kenakan kemudian memasukkannya kedalam kantong plastik berwarna hitam.
Doyoung bersenandung sembari mengibas ngibaskan kantong kresek yang dia pegang.
Gila.
Doyoung melirik ke arah semak semak.
'Aishh pakai acara ketauan lagi'
Doyoung dengan segera menodongkan pistol yang juga dia bawah.
"Jangan melapor ke polisi" nada gertakan keluar dari mulut Doyoung dan juga tatapan yang tajam ia keluarkan.
"Untuk apa aku melapor" wanita ini sama sekali tidak terlihat takut meskipun di sudah melihat kejadian di mana Doyoung memutilasi korban nya.
"Jangan menodongku pistol seperti itu aku bahkan lebih berbahaya dari mu" wanita itu mendekat ke arah Doyoung.
Menepuk nepuk kepala Doyoung dan menurunkan pistol yang di pegangnya.
Setelah merasa puas menjahili Doyoung wanita itu pergi entah kemana.
Doyoung melotot dia tidak Terima harga dirinya sebagai seorang pembunuh terjatuhkan oleh tepukan di kepala.
"Sialan jika aku bertemu dengan nya lagi aku tidak akan me maafkannya"
***
"Yeyy udah sampai rumah"
"Kenapa masih di situ cepat masuk di luar dingin" doyoung pun masuk ke dalam rumah.
"Dari mana saja kamu? " nada mengintimidasi keluar dari mulut asahi.
"Seharusnya kau tau kak"
"Aku tidak suka kau pergi sendirian, pasti mayat itu kau biarkan begitu saja bukan kalau kau tertangkap bagaimana" doyoung membalikkan tubuhnya menghadap ke arah asahi.
"Kak kau jangan khawatir aku tidak akan pernah tertangkap"
Doyoung naik ke arah kamarnya dengan perasaan yang bahagia.
'Waktunya mencari mangsa lain'
Jadi kejadian ini terjadi saat pulang sekolah waktu itu kan junkyu bilang doyoung pergi sama pacarnya.
Dan pacarnya minta putus dan sudah berakhir.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret (treasure 12) [End]
Teen Fictiondi saat semua orang melihat kami sebagai 12 anak remaja yang tingkahnya absurd. tetapi bagaimana dengan pandangan kami sendiri?, emm tidak tau. semuanya adalah SECRET. Bersenang senanglah sekarang karena mungkin esok tidak akan ada lagi yang naman...