Part 23

423 43 1
                                    

Hari itu adalah Minggu Seni sehingga para murid diwajibkan untuk melukis. Lelouch pun terpilih untuk menjadi objek lukis mereka.

Semua orang fokus melukis sedangkan Lelouch melirik Mary dalam diam, ia tidak bisa melupakan mengenai kemungkinan Mary adalah sang Penjaga Hutan.

"Oi, Lelouch. Jangan gerakin wajahmu." Ucap Rivalz yang membuat Lelouch tersadar dari lamunannya.

"A-Ah! Maaf." Ucap Lelouch lalu kembali berpose.

"Bukan begitu! Menunduk lebih ke bawah." Ucap Rivalz.

"Begini?" Ucap Lelouch.

"Terlalu ke bawah! Naik!" Ucap Rivalz.

"Begini?" Ucap Lelouch.

Lelouch sama sekali tidak melakukan pose sama seperti di awal yang membuat Mary menghela nafas melihat itu. Mary pun mendekati Lelouch dan menyentuh tubuh Lelouch untuk mengatur posenya kembali ke pose awal.

"Begini. Jangan bergerak lagi." Ucap Mary sedangkan Lelouch terpaku menatapnya.

Tubuh mereka yang berdekatan membuat Lelouch kembali bisa mencium aroma tubuhnya.

"Apa kau menggunakan parfum tertentu?" Ucap Lelouch yang membuat Mary tersentak mendengar itu.

"Itu tidak penting." Ucap Mary lalu kembali duduk di kursinya dan mengambil buku sketsa.

Mary kemudian memberikan hasil gambarnya pada guru. Guru itu pun begitu takjub dengan hasil gambar Mary.

"Kau memang berbakat. Apa kau tidak mau mengirimkan satu lukisanmu untuk dipajang di Museum Seni Clovis?"

"Saya tidak tertarik untuk itu. Jika sudah tidak ada lagi yang harus dilakukan, saya permisi." Ucap Mary lalu membereskan barang-barangnya dan keluar dari kelas.

Mereka memang tidak diwajibkan untuk terus berada disana jika sudah selesai melukis. Mary hanya diam sembari menatap lurus ke depan, pikirannya sedang melayang entah kemana sehingga ia tidak sengaja menabrak Nina yang terburu-buru berlari menuju kelas seni yang baru saja ia tinggalkan.

Nina yang menabrak Mary membuat mereka berdua jatuh terduduk di lantai. Mereka berdua meringis sebelum akhirnya menatap satu sama lain.

"M-Maaf, aku tidak sengaja." Ucap Nina sedangkan Mary hanya diam dan membereskan barang-barangnya yang jatuh ke lantai.

Mary kemudian bangkit berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan Nina yang menatapnya kebingungan. Jujur saja, ia tidak menyukai Nina yang terobsesi pada Euphemia.

'Obsesi hanya akan membuat orang yang mereka sayangi jadi tersakiti.' Pikir Mary lalu berhenti berjalan dan memejamkan matanya serta menarik nafas untuk sesaat.

Mary menghembuskan nafasnya kemudian menatap ke depan dengan penuh tekad.

'Aku tidak boleh seperti itu.' Pikir Mary.

Setelah jam pulang sekolah, Lelouch menghabiskan waktunya bersama Nunnally dan Suzaku.

"Kolam ini membeku di musim dingin. Kakak nyolot saat aku main skate di atasnya." Ucap Nunnally sambil menggambar.

Meski tidak bisa melihat, ia bisa menggambar dengan baik.

"Itu kan waktu di Kuil Kururugi, tapi kolamnya kecil. Karena itu, dia membawa kita ke danau yang ada di hutan." Ucap Suzaku.

"Dia?" Ucap Nunnally.

"Dia...itu loh..." Ucap Suzaku lalu menggaruk tengkuknya. "Dia...siapa...?"

"Suzaku sekarang sepertinya pelupa, ya? Dia kan...eh...?" Ucap Nunnally yang akhirnya terdiam karena ia juga tidak mengingat siapa 'dia' yang mereka maksud.

With You (Code Geass x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang