Part 59

199 29 2
                                    

Setelah apa yang terjadi, Lelouch pergi ke Pemukiman Tokyo dan mengaktifkan Gefjun Disturber yang ia pasang di Kereta G sebelumnya, membuat Knightmare dari pihak Britannia tidak bisa bergerak. Tidak hanya itu, efek dari Gefjun Disturber juga membuat seluruh lampu di Pemukiman Tokyo padam.

"Baiklah, kondisi telah dibereskan. Tohdoh!" Ucap Lelouch.

"Dimengerti! Dimulainya Operasi Ketujuh!" Ucap Tohdoh.

Operasi pun dimulai dan Ksatria Hitam mulai menyerang Pemukiman Tokyo.

"Rolo, apa semua berjalan lancar?" Ucap Lelouch.

"Ya, kita mulai operasinya." Ucap Rolo sambil menggunakan pakaian tentara Britannia untuk penyamarannya. "Kami akan pergi ke tempat Nunnally sekarang."

"Bagus. Aku mengandalkanmu, Rolo." Ucap Lelouch.

'Benar. Aku salah. Aku salah telah bergantung pada simpati. Menjadi dingin dan tak berperasaan. Kecuali aku mempertahankan kondisi ini dalam diriku dalam keadaan sempurna, aku tidak bisa mengambil Nunnally kembali atau melindungi Mary!' Pikir Lelouch.

Di sisi lain, Schneizel sudah mengetahui semuanya tentang Geass dan Lelouch dari Suzaku.

"Kau tidak akan mengatakan apapun mengenai gadis itu?" Ucap Schneizel.

"Dia tidak ada hubungannya dengan Zero!" Ucap Suzaku.

"Bahkan setelah apa yang dia katakan?" Ucap Kanon.

Suzaku hanya mampu mengepalkan tangannya mendengar itu. Ia tidak ingin membuat Mary berada dalam bahaya.

"Baiklah, itu sudah cukup. Informasi yang kau berikan akan sangat berguna. Kau boleh keluar sekarang." Ucap Schneizel.

Suzaku pun keluar dari ruangan Schneizel ditemani oleh Kanon.

'Lelouch, kupikir sesuatu yang aneh telah terjadi sejak Clovis tewas. Tapi sekarang aku mengerti. Sekarang, aku mengerti itu semua sepenuhnya. Sekarang, aku mengetahui semuanya.' Pikir Schneizel sambil tersenyum. 'Meski aku tidak tau apapun tentang gadis itu, tapi informasi yang kudapatkan sudah cukup.'

"Benar, jika kau memberitahu Pangeran Schneizel lebih awal, kita bisa menghindari pertempuran ini. Menjadi salah satu Knight of Rounds, kami tidak bisa menghukummu. Bahkan meski kau menutupi informasi gadis itu, kami tidak bisa melakukan apapun. Namun kau harus bertanggung jawab atas dosa-dosamu sendiri." Ucap Kanon lalu melangkah pergi.

"Apa yang harus kulakukan?" Ucap Suzaku yang membuat Kanon menghentikan langkahnya.

"Kau tidak bisa membuat dunia menjadi tempat yang kau inginkan untuk diri sendiri." Ucap Kanon lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

'Apa aku harus menjadi Pilot dari Lancelot yang bersenjata F.L.E.I.J.A.? Apakah aku harus menggunakan F.L.E.I.J.A. pada Lelouch?' Pikir Suzaku.

Sedangkan Mary saat ini sedang berada di sekolah. Dirinya menatap ke arah gedung pemerintahan Britannia untuk beberapa saat sebelum akhirnya menoleh menatap Aaron yang baru saja tiba di sampingnya.

Aaron yang berada di asrama berlari terburu-buru menghampiri Mary yang meminta untuk bertemu malam itu. Ia menyeka keringat di dahinya dan menetralkan nafas karena habis berlari kemudian menatap Mary yang hanya menatapnya dengan ekspresi datar.

"Ada apa kau meminta untuk bertemu jam segini?" Ucap Aaron.

"Tidak, aku hanya ingin tau apa anak-anak ada di sekolah? Tidak ada yang berada di luar sekolah, kan?" Ucap Mary.

"Yang kutau, beberapa anak ada yang berada di luar sekolah termasuk teman sekamarku." Ucap Aaron.

"Bisakah kau menyuruh mereka kembali?" Ucap Mary.

"Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi?" Ucap Aaron.

"Itu..." Ucap Mary yang terhenti karena ada tembakan yang terlihat di langit. "Cepat suruh mereka kembali! Perang akan terjadi!"

Tanpa membuang waktu, Aaron segera memeriksa siapa saja anak yang tidak ada di sekolah dan menghubungi mereka. Meski dirinya kerepotan karena hal itu sama sekali tidak mudah, untungnya dia mendapatkan bantuan dari beberapa guru.

"Mary! Lelouch, Suzaku dan Rolo tidak ada! Aku juga tidak bisa menghubungi mereka!" Ucap Aaron.

Begitu melihat banyaknya Knightmare yang terbang di langit, Mary menjadi semakin gelisah.

"Tidak ada waktu lagi!" Ucap Mary lalu memejamkan matanya.

Mary mencoba berkonsentrasi untuk bisa fokus menggunakan kekuatannya.

"Mary, apa yang mau kau lakukan?" Ucap Aaron yang tak mengerti.

"Aku melakukan hal yang bisa kulakukan." Ucap Mary tanpa membuka matanya.

Aaron sendiri membelalakkan matanya saat melihat tubuh Mary yang bersinar terang. Setelahnya, muncul pelindung transparan yang mengelilingi sekolah.

Aaron menatap takjub apa yang dirinya lihat. Ia belum pernah melihat Mary menggunakan kekuatannya seperti itu.

"Ini harusnya cukup." Ucap Mary lalu kembali menatap pertempuran yang terjadi di langit. "Selanjutnya..."

Mary pun berlutut dan menyentuh tanah, tubuhnya kembali bersinar. Aaron yang melihat itu sama sekali tidak mengerti.

"Apa yang kau coba lakukan?" Ucap Aaron.

"Menyelamatkan sebanyak mungkin orang." Ucap Mary dengan keringat dingin yang mulai mengalir di keningnya.

Dengan kekuatannya, sebuah akar tanaman muncul di bawah tanah dan merambat ke tengah Pemukiman Tokyo. Sebuah pohon besar pun muncul di tengah kota dengan warna putih yang terlihat indah. Tidak hanya itu, ukuran pohon itu sangat besar dan pantas disebut sebagai Pohon Raksasa. Semua orang yang melihat pohon itu menatap tak percaya.

Cahaya di tubuh Mary semakin bersinar terang hingga Aaron harus menutup matanya saking menyilaukannya cahaya itu.

"Teruslah...membesar..." Ucap Mary dengan hidungnya yang sudah mengalir darah segar.

Pohon itu terus tumbuh dan tumbuh hingga semua orang bisa melihatnya dengan jelas. Namun hal itu tak berlangsung lama karena setelahnya, pohon itu ikut hancur bersama sebagian besar kota karena F.L.E.I.J.A.

F.L.E.I.J.A., senjata pemusnah massal yang dibuat oleh Nina Einstein. Senjata itu menghancurkan sebagian besar kota tanpa tersisa.

Mary sendiri pada akhirnya kehilangan kesadaran dengan Aaron yang segera menangkap tubuhnya agar tidak terjatuh menyentuh tanah.

"Mary! Hei, bangun! Mary!" Ucap Aaron yang khawatir sambil menepuk-nepuk pelan pipi Mary.

Aaron sendiri menatap tak percaya apa yang ada di depannya, F.L.E.I.J.A. yang menghancurkan sebagian besar kota dan akan mengenai Akademi Ashford jika saja Mary tidak membuat pelindung di seluruh sekolah.

'Mary, apa kau tau ini akan terjadi? Karena itu kau membuat pelindung disini?' Pikir Aaron.

Sedangkan Lelouch saat ini sedang merasa dirinya seolah kehilangan semangat hidup. Di depan matanya, ia melihat gedung pemerintahan hancur. Pasalnya, gedung pemerintahan itu adalah tempat Nunnally berada. Dan tembakan dari F.L.E.I.J.A. baru saja menghancurkan gedung itu dan bangunan di sekitarnya. Kemungkinan paling buruk dimana Nunnally tewas membuat dirinya merasa frustasi dan tidak ingin menerima hal itu.

'Mary, apa yang harus kulakukan?' Pikir Lelouch dengan tatapan mata yang kosong.

To be continued

With You (Code Geass x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang