Part 05.

124 19 15
                                    

Juna kembali ke rumah nya setelah matahari terbenam sempurna.Bukan karna keluyuran tapi kemacetan ibu kota saat jam pulang kantor tidak bisa dihindari nya.

Saat melangkah masuk,dia sudah bisa mencium aroma alkohol yang cukup kuat di seisi ruangan. Setelah makin berjalan masuk didapati nya seorang wanita yang tertidur pulas di atas sofa dengan wajah berantakan.

"Alexa"panggil nya namun tak ada jawaban,seperti nya wanita itu tertidur dalam kondisi mabuk.Juna dibuat berfikir,apa yang membuat wanita itu minum sampai mabuk begini?

Diangkatnya badan mungil itu sembari menaiki anak tangga menuju kemar nya,dengan gerakan perlahan membuka knop pintu agar tak mengusik tidur sang istri.

Setelah berhasil meletak kan Alexa di atas tempat tidur,Juna menatap nya dalam.

Tenang,wajah yang biasa nya menatap Juna dengan tatapan tidak bersahabat kini terlihat sangat damai.

"Kamu ada masalah?"gumam nya sembari menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah imut itu.

Hari yang cukup melelahkan untuk Juna,pria itu tidak mungkin meninggalkan Alexa untuk tidur sendirian karena sudah bisa dipastikan hal apa yang akan terjadi pada saat wanita itu bangun.

Akhirnya Juna memutuskan untuk tidur di sofa yang berada di pojok kamar nya.Sebenarnya Juna bisa saja tidur disamping Alexa tapi dia tidak mau di cap sebagai pria murahan yang memanfaatkan keadaan.

Juna berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dulu sebelum beristirahat.

___

Pukul 9 malam Alexa nampak mulai bangun dari tidurnya.Wanita itu terdiam cukup lama sembari memegang kepala nya yang cukup pusing akibat minum terlalu banyak sampai akhirnya dia ingat bukan kah dirinya tadi berada di ruang tv?

"Kok udah disini?"batin nya,tubuh mungil itu perlahan menegak kan dirinya,pandangan yang menyusuri setiap sudut kamar dan berakhir menangkap seorang pria yang tengah tertidur pulas di sofa dengan piyama biru dongkernya.

"Woi Juna"panggil Alexa.

"Juna!"teriakan nya kali ini berhasil membuat Juna membuka matanya.

Dengan kesadaran yang baru saja terkumpul,Juna berjalan ke arah Alexa yang membangun kan nya tadi.

"Kenapa?mau sesuatu?"tanya nya dengan intonasi lembut.

Alexa diam menahan rasa pusing di kepala nya.

"Kok bisa sampe mabuk?kamu ada masalah?"

"Ga"

"Saya liat kamu keluar restoran tadi sama Welina"

Perkataan yang sukses membuat Alexa menatap nya.

"Lo mata-matain gue ya"sewot nya.

Juna menggelengkan kepalanya dengan mantap.

"Saya tadi nganterin temen,terus liat kamu keluar dari restoran dan ga sengaja juga liat pacar kamu keluar restoran yang sama"ucap nya.

Wanita itu terdiam,rasanya seperti dia tertangkap basah mencuri sesuatu.Namun apa salah nya jika bertemu dengan kekasih sendiri?

"Ya terus?gue mesti minta izin dulu sama lo waktu mau ketemu pacar gue?"jawab Alexa tanpa pikir panjang.

"Alexa"suara yang terus saja memanggilnya penuh kehangatan itu berasal dari Juna,bahkan setelah Alexa mengatakan hal yang cukup menyakitkan pun pria itu tetap berucap lembut padanya.

"Mau pernikahan ini terpaksa atau engga,saya tetep suami kamu. Saya yang bertanggung jawab atas kamu sekarang,mungkin kamu ga anggep saya suami ya..engga masalah tapi mulai sekarang coba buat bicara lebih sopan ke saya jangan pake lo gue"ujar Juna.

UntouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang