"Don't build a home where your heart feels like a stranger"
***
Karena jadwal nya hari ini yang cukup padat,setelah mengisi webinar Juna langsung menuju rumah sakit. Tak jauh berbeda seperti saat di universitas,dirumah sakit pun banyak sekali suster,dokter bahkan pasien yang menyapa nya.
Juna menjadi center dimana pun dia berada berkat sifat nya yang humble pada siapa saja.
"Selamat siang dokter"
"Siang juga bu"
"Siang dok"
"Siang sus meta"
Dan masih banyak lagi sapaan demi sapaan yang menghampiri Juna,pria itu tidak terganggu sama sekali. Malah hal hal kecil seperti inilah yang membuat nya semangat bekerja.
"Selamat siang suster Cika"Sapa nya pada suster Cika yang tidak menyadari kehadiran nya.
"Eh dokter udah selesai ngisi webinar nya?"tanya suster Cika.
"Selamat siang suster Cika"ulang nya.
"Iya dokter,selamat siang juga"jawab Suster Cika sembari terkekeh renyah.
Jika orang orang kebanyakan menyapa Juna lebih dulu namun kali ini Juna duluan yang menyapa suster yang mencakup asisten nya itu,Suster Cika.
"Dokter udah selesai ngisi webinar nya?"ulang suster Cika karena pertanyaan nya tadi belum dijawab.
"Iya,udah selesai kok. Janji temu nya jam berapa sus?"tanya Juna perihal pasien nya yang sudah biasa datang setiap bulan karena sakit yang di derita nya.
"Jam 3 sore nanti,dok"
"Oalah,jadi sekarang pasien umum dulu kan ya?"tanya Juna lagi.
"Betul banget,dok"suster Cika menjawab sembari mengacungkan jempol nya.
"10 menitan lagi kan?"
"Iya,dok"
"Yaudah,saya beli kopi dulu kebawah. Sus Cika ada yang mau di beli?sekalian nih"tawar Juna.
Suster Cika nampak berfikir.
"Hot choco aja dok,satu"
"Oke,ditunggu yaa"
Juna melenggang pergi ke cafeteria sebelum melakukan rutinitasnya dirumah sakit hari ini.
___
Di lain tempat,seorang dokter anak sedang sibuk membujuk pasien balita agar mau di obati. Jika sedang berada dalam mode dokter anak,kesabaran Chandra akan setebal dompet nya ketika baru gajian.
Namun,jika menghadapi teman yang kelakuan nya aneh bin ajaib seperti Brian,kesabaran Chandra hanya sebatas selembar tisu dibelah dua.
"Anak manis,coba sini liat om Chandra ada apa nih"ucap Chandra sembari menunjuk kan sebuah mobil mobilan kepada anak lelaki itu.
Sebagai dokter anak,tidak heran jika di ruangan nya terdapat beberapa mainan yang tentu saja di gunakan untuk membujuk para pasien imut nya.
"Cio mau"ucap anak kecil itu.
"Nanti om Chandra kasih,tapi Cio bobo disini dulu yaa"bujuk nya.
Sejak tadi,anak laki-laki bernama Cio itu enggan untuk berbaring di ranjang pasien. Orang tua nya pun sudah sangat kewalahan membujuk nya.
"Tapi janji ya?"gumam Cio.
"Iya,om Chandra janji deh"
Setelah sekian purnama akhirnya anak laki-laki itu menuruti ucapan Chandra untuk berbaring di ranjang pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched
Fanfiction"Jaga perasaan lo deh,jangan sampe suka sama gue" Pria itu terlihat bingung mendengar kalimat yang dilontarkan oleh wanita di hadapan nya "Saya juga ga ada niat buat suka sama kamu"timpal sang pria Aneh,itulah kalimat yang bisa diucapkan ketika meli...