Part 30.

144 26 7
                                    

Ditengah perjalanan menuju rumah Chandra,kedua wanita itu menyempatkan membeli beberapa camilan di supermarket. Alexa dan Welina sibuk memilih makanan mereka yang sesuai dengan selera masing-masing.

Welina beberapa kali menegur Alexa ketika melihat sahabat nya itu mengambil makanan ringan yang menurut nya tidak baik di konsumsi oleh ibu hamil.

Setelah selesai,kedua nya segera kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke rumah Chandra. Sebenarnya Chandra tidak meminta mereka untuk membawa apa-apa tapi namanya juga wanita,sering sekali merasa tidak enakan.

"Eh kayanya mereka deh"gumam Chandra yang tengah sibuk mempersiapkan peralatan untuk acara kecil-kecilan mereka malam ini.

Pria berbadan jangkung itu dengan semangat menuruni anak tangga untuk melihat siapa yang datang. Dan seperti tebakan nya tadi,Welina dan Alexa lah yang datang dengan tangan penuh menenteng belanjaan.

Chandra segera membantu kedua nya membawa barang belanjaan.
"Duh kan udah dibilang ga perlu bawa apa-apa"ucap Chandra.

"Ga enak lah,masa dateng bawa tangan kosong"timpal Welina.

"Kaya sama siapa aja sih ,Wel"balas Chandra dengan senyum menawan nya.

Ketiga orang itu segera berjalan ke dalam
rumah,meletak kan belanjaan mereka di area dapur.
"Gue denger hari ini hari terakhir lo kerja sebelum cuti ya,Le?"tanya Chandra yang tatapan nya kini tertuju penuh pada Alexa.

"Iya Chan"

"Bagus deh,lo jadi bisa fokus sama kehamilan lo dulu"

Alexa hanya mengangguk kan kepala nya ketika Chandra mengatakan itu. Ketiga nya sibuk berbincang di ruang tv,sebelum akhirnya suara seorang pria yang menuruni anak tangga terdengar memanggil Chandra.

"Siapa Chan?Cika ya?"tanya nya sembari menuruni anak tangga tanpa melihat siapa yang sebenarnya datang. Dan ketika sadar,demi apapun Juna merutuki kebodohan mulut nya tadi.

Disana tengah duduk tiga anak manusia,Chandra,Welina dan Alexa. Tidak ada Cika disana.

"Hai mas"sapa wanita cantik yang pipi nya kelihatan chubby semenjak kehamilan anak pertama mereka.

Juna sempat terdiam beberapa saat sebelum kembali tersadar pada realita.

"Hai Alexa"balas nya sedikit kaku.

Welina hanya memperhatikan interaksi kedua nya,jujur saja jika dirinya sekarang masih menyimpan kekesalan pada Juna karena menyakiti sahabat nya.

"Suster Cika mau kesini,mas?"tanya Chandra yang berlagak sok polos dihadapan Welina dan Alexa,padahal dirinya lah yang mengajak asisten Juna itu untuk bergabung.

Mendengar pertanyaan bodoh dari Chandra,akhirnya Juna mengerti. Pria dihadapan nya ini lempar batu sembunyi tangan,dia tahu jika Alexa tidak menyukai suster Cika. Dan jika Alexa tidak menyukai suster Cika,sudah pasti Welina juga tidak menyukai asisten Juna itu.

Dan jika sampai Welina tau Chandra lah yang mengajak suster Cika ke rumah nya,habislah riwayat Chandra.

"Kamu ngajak cewe itu?"tanya Welina dengan nada sinis yang tertuju jelas pertanyaan itu untuk Chandra.

"Bu-bukan kok,mas Juna yang ngajak"jawab Chandra yang agak gugup.

Dengan perasaan pasrah akhirnya Juna mengiyakan saja ucapan Chandra.

"Ke atas aja yuk?"ajak Chandra segera sebelum suasana makin memanas. Untung lah kedua wanita itu menuruti tanpa banyak basa basi lagi.

___

Hari mulai sore membuat suasana menjadi sedikit sejuk berangin. Brian pun tengah menyiapkan api yang akan digunakan untuk memanggang daging.

Dirinya sedikit kaget melihat kedua wanita yang berjalan di depan Chandra dan Juna,bukan kah Juna bilang tadi ingin melihat apakah suster Cika yang datang?atau memang suster Cika akan datang?.

UntouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang