Pagi hari nya,Alexa terbangun dari tidur dan langsung dihadapkan dengan pemandangan yang sangat menyentuh hati. Bayi mungil yang sekarang sudah menjadi putri nya itu, tertidur sangat pulas di pelukan sang ayah.
Dan Juna, seperti nya pria itu benar-benar menikmati peran baru nya sebagai orang tua. Bukti nya saja, ketika putri kecil nya terus saja menangis semalam, Juna dengan telaten menenangkan nya. Memberikan susu formula perlahan-lahan karena Alexa belum memiliki asi sekarang.
Ceklek
"Good_"
"Ssttt"Alexa meminta Welina untuk menutup mulut nya. Karena sudah bisa di pastikan suara wanita itu akan melebihi toa masjid.
"Good morning"bisik Welina yang sudah berdiri disamping ranjang pasien milik Alexa.
"Dia tidur disini semaleman?"tanya Welina masih dengan nada berbisik. Dan hanya mendapat anggukan kepala dari Alexa sebagai jawaban.
"Udah keluar asi nya?"
"Belum"
"Nih gue bawain buah-buahan,dimakan"ucap Welina,setelah nya wanita itu memilih untuk duduk di samping Alexa.
"Gue iri deh wel"ucap pelan Alexa.
"Huh?iri?"ulang Welina.
"Iya iri"
"Iri kenapa deh"jawab Welina penasaran.
"Dia lebih nempel sama papa nya"jawab Alexa.
Welina hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan Alexa, dirinya pikir akan ada hal yang sangat besar hingga membuat wanita itu iri pada seseorang.
"Ya wajar le,namanya juga anak cewe"
Alexa hanya hanya diam mendengar jawaban sahabat nya itu. Hingga tak berselang lama, bayi mungil itu mulai terbangun dari tidur nya dan tentu saja membuat sang ayah juga ikut terbangun.
Juna mengumpulkan kesadaran nya sebelum berbicara dengan sang anak.
"Selamat pagi anak cantik nya papa"ucap nya lalu memberi kecupan singkat di pipi sang anak.Perlakuan Juna tentu saja di saksikan oleh dua orang wanita yang tengah serius menatap nya.
"Huh?hai wel"sapa Juna sedikit kikuk.
Sebenarnya Juna masih canggung kepada Welina terlebih lagi hingga sekarang masih tatapan dingin yang diberikan wanita itu kepada nya.
"Eh Le, gue keluar sebentar ya"ujar nya tanpa menjawab sapaan Juna barusan. Dan tentu saja Alexa paham akan ketidaksukaan Welina terhadap Juna.
Sahabat nya itu tidak akan pernah menyukai siapapun pria yang membuat hidup nya penuh luka. Bisa dibilang, Welina merupakan pelindung utama untuk Alexa dan dirinya sangat bersyukur akan hal itu.
"Entar mas Juna panggilin suster buat mandiin yaa"ucap Juna yang sudah meletakan putri nya di dalam box bayi.
"Mas Juna pamit pulang dulu"
Setelah mengatakan itu,Juna berbalik menuju pintu. Namun belum sempat tangan nya menyentuh gagang pintu, suara Alexa membuat nya terdiam di tempat.
"Kamu apa kabar?" tanya Alexa tiba-tiba.
Juna berbalik menghadap Alexa sebelum menjawab pertanyaan wanita itu.
"Mas Juna ga baik-baik aja"jawab nya yang dianggap Alexa kelewat jujur.Alexa menghela nafas nya ketika mendengar jawaban Juna.
"Aku ga berharap jawaban itu dari kamu"gumam nya sembari mengusap air mata yang tiba-tiba jatuh begitu saja.Pemandangan itu tak luput dari penglihatan Juna dan tentu saja hal itu membuat dirinya merasa bersalah karena telah membuat wanitu itu menangis,lagi.
"Kamu harus lanjutin hidup,kamu ga boleh terus-terusan hidup di dalam rasa bersalah yang dimana itu bukan kesalahan kamu"ucap Alexa sembari menatap lurus ke arah Juna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched
Fanfiction"Jaga perasaan lo deh,jangan sampe suka sama gue" Pria itu terlihat bingung mendengar kalimat yang dilontarkan oleh wanita di hadapan nya "Saya juga ga ada niat buat suka sama kamu"timpal sang pria Aneh,itulah kalimat yang bisa diucapkan ketika meli...