Part 06.

159 22 6
                                    

"Ale!"

Suara terakhir yang Alexa dengar sebelum semua nya menjadi gelap.

"Oh jadi ini akhir hidup gue?"batin nya,lalu mata sayu itu perlahan menutup.

___

Sejak datang pagi tadi,Juna sudah disuguhi dengan 2 jadwal operasi yang menunggu.Akibat nya jam makan siang dilewatkan nya begitu saja, dan operasi ke dua baru selesai 10 menit yang lalu.

Setelah melepas pakaian operasi nya,Juna berjalan menuju ruangan nya dengan perasaan tidak nyaman yang terus saja menyelimuti hati nya sejak pagi tadi. Saat sedang di ruang operasi,Juna berusaha keras untuk tetap fokus di saat pikiran nya bercabang.

Ketika sudah berada diruangan,Juna segera menuju kursi kebesaran nya. Menduduk kan diri dan mengistirahat pikiran nya sejenak, lalu dilirik nya handphone yang baru saja bergetar di atas meja dan dengan perasaan malas akhirnya dia meraih handphone itu.

Kening nya mengerut setelah melihat banyak sekali panggilan masuk dari Welina,orang tua nya juga dari mertua nya. Perasaan tidak enak semakin menyelimuti hati nya,dengan perasaan kalut Juna menekan tombol panggilan yang tertuju pada Welina.

Beberapa detik Juna terdiam menunggu sang pemilik mengangkat panggilan dan tepat setelah nya panggilan itu di angkat.

"Halo Wel,kenapa telpon saya tadi?saya baru kelar op_"

"Mas Juna di rumah sakit kan sekarang?"potong Welina dengan suara yang terdengar sangat lelah membuat jantung Juna semakin berdegup dak karuan.

"Iya saya di rumah sakit sekarang"jawab nya.

"Ke lantai 7 ya mas,kalo bisa sekarang"ucap Welina.

Juna berfikir sejenak ketika Welina menyuruhnya untuk ke lantai 7,yang dia tahu jika lantai 7 merupakan lantai tempat orang orang yang berstatus sosial tinggi.

"Kenapa?siapa yang sakit?"tanya Juna.

"Mas Juna ke sini dulu,ntar aku jelasin langsung"ujar Welina lalu menutup panggilan itu sepihak.

Karena bingung dan rasa penasaran nya yang sangat besar, Juna memutuskan segera keluar ruangan sedikit tergesa-gesa tanpa menghiraukan panggilan orang orang yang bingung melihat nya.

"Eh,itu mas Juna kan?"tanya Chandra pada Brian untuk memastikan bahwa pria yang berlari tadi memang benar benar Juna.

"Iya lah,tapi kok dia buru buru banget"jawab Brian.

Chandra dan Brian semakin dibuat melongo ketika melihat Juna menaiki lift khusus untuk menuju lantai VVIP.

"Lah?ke lantai 7?ngapain?"gumam Chandra.

Akhirnya karena penasaran,kedua pria itu mengejar Juna namun lift sudah tertutup.Mereka menunggu sampai lift kosong dan membawa mereka ke lantai 7.

Juna segera berlari mencari seseorang dan disana dapat dilihat nya kedua orang tua Alexa,orang tua nya dan juga Welina.Nafas nya memburu ketika sampai dihadapan para manusia itu.

"Ada apa?kenapa pada disini?"tanya dengan wajah bingung,tapi ada yang kurang di antara mereka yaitu istri nya,Alexa.

"Mi,dimana Alexa?"ibu mertua nya tak menjawab sama sekali.

"Ma,pa dimana Alexa"Juna mengalihkan pertanyaan pada orang tua nya namun tetap sama tak mendapat jawaban.

"Wel,please"pinta Juna dengan wajah memohon,mata Juna sudah memerah menahan air mata.

Perasaan dan juga pikiran nya tidak bisa berfikir positif lagi sekarang saat melihat orang tua nya serta orang tua Alexa berada disini,ditambah hanya ada Welina. Dimana Alexa,apa yang terjadi dengan wanita itu?.

UntouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang