[BXB] JEAN! [END]

2. DION BAGASKARA ALASKAR

Happy reading guys.

"Hai cowok, godain aa dong."

Jean masih berjalan tanpa memperdulikan sapaan dari laki laki yang sengaja duduk di gerbang sekolah untuk menggodanya.

"Hei Aa ngomong sama kmu loh."

Cowok itu pun berlari kecil mengikuti Jean dan berjalan beriringan dengannya, Jean masih diam tanpa memperdulikan cowok brengsek di sampingnya ini

Sungguh ,karena kejadian kemarin,dia masih sangat membenci cowok brengsek ini.

Laki laki itupun berjalan dengan mundur , tepat di depannya, dia melihat wajah songong yang sedang tersenyum menggoda nya.

Memang laki laki ini tampan, sangat tampan malahan, bulu mata lentik, alis tebal, bibir sexy dan Warna kulit putih ke coklatan.

"Cowok." Ucapnya sembari mencolek Dagu Jean menggoda.

Jean memutar bola matanya malas.
Ayolah, Dia laki laki loh, otak cowok di depannya ini kongslet kah?.

"Apa?."

"Gitu dong... ngomong, kan kasian aa yang ganteng ini di anggurin."

"Brisik."

"Gemes banget sih, jadi pengen cepet cepet di tidurin."

Jean berhenti berjalan, dia pun melihat cowok di hadapannya dari atas sampai bawah.

"Yok liat semuanya! Aa tampan kan?, Iya dong jelas, calon masa depan kamu nih."

"DION BAGASKARA ALASKAR."

Dion tersenyum manis mendengar nama nya di sebut pertama Kali oleh pria di hadapannya.

"Ya? Aa di sini, pengen apa?."

"Lo mau nidurin gue?."

Dion tersenyum semangat, bayangan posisi di otak gila nya sudah meraja Lela kemana mana.

"Jangan mimpi!."

Setelah mengatakan itu Jean Kembali berjalan ke arah kelas nya,tanpa memperdulikan Dion.. Dion yang tidak terima di tinggal pun senantiasa mengejar Jean lagi.

"Ayolah mau ya, Aa kaya loh, nanti Aa Bayar."

Kata kata dari Dion sedikit menganggu fikiran Jean, dia sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Bayarkah? Gue yakin Lo nggak akan sanggup bayar gue." Dia pengen ngomong gitu. Tapi kalau dia berbicara seperti itu pastinya identitasnya akan terbongkar.

Dia juga yakin, kalau Dion sudah mengetahui pekerjaannya, Dia juga akan meninggalkan Jean. Pasti.

"Duit Aa banyak, yakin nih nggak mau?."

"Duit Gue juga banyak."

"Beneran? Yaudah Jean aja nidurin Aa."

"Nggak minat."

"Masa sih."

Jean diam, dia masih berjalan menuju kelasnya tanpa berhenti sama sekali, Kenapa jarak gerbang ke kelasnya sangat jauh, dia pengen jauh jauh dari Cowo ini.