[BXB] JEAN! [END]

8. PARASIT

Happy reading.
Vote coment!
Petypoan kabarin yaa

Bunyi bel pulang sekolah sudah menggema di seluruh penjuru sekolah saat ini.

Guru guru sudah mulai keluar dari masing masing ruangan kelas setelah memberi instruksi kepada murid murid bahwa pelajaran akan di lanjutkan Minggu depan.

Jean sedang membereskan Buku Buku di hadapannya.

Membereskannya dengan tenang tanpa terganggu dengan siswa lain yang berlalu lalang di hadapannya.

Berhubung besok akan libur, Jean mungkin akan menambah Pelanggan untuk malam nanti.

Oleh Karena itu, sepulang sekolah nanti Jean Akan langsung tidur untuk menghemat energinya.

"Jean."

Saking fokusnya membereskan buku buku, Sampai Tidak menyadari kalau seseorang sudah duduk di kursi depannya dengan kepala kursi menopang dagu orang itu

Mendengar suara yang memanggil namanya, Jean pun mendongakkan kepalanya menatap seorang Pria Yang sudah tersenyum manis di hadapannya sembari menatapnya intens.

Dan lagi lagi senyum itu mampu membuat Jean kembali terpana.

Seakan sadar akan kekhilafannya, Jean pun kembali melanjutkan aktivitasnya. setelah selesai, Ia pun bangkit dari duduknya dan mulai berjalan keluar tanpa memperdulikan Dion yang sudah capek capek berjalan dari gedung IPS ke gedung IPA.

Dion cengo melihat Jean yang berlalu pergi dari hadapannya tanpa memperdulikan dirinya.

Dengan sedikit berdecak kesal, Dion pun bangkit dari duduk nya dan segera menyusul Jean yang sedikit jauh dari hadapannya.

"Jean tungguin Aa."

"Ck, brisik." Ucap Jean yang mana ketika Dion sudah berada di sampingnya.

Dion cengengesan lalu menatap Jean
"Jean janji pulang bareng Aa kan?."

"Kapan?."ucap Jean tanpa minat

"Sekarang."

"Siapa?."

"Aa dan Jean pulang bareng." Jawab Dion sembari menatap Jean dengan sesekali memperagakan dengan jari telunjuk nya menunjuk Jean lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Yang nanya." Balas Jean sekenanya.

Kata kata yang di lontarkan oleh Jean mampu membuat Dion sedikit kesal.
"Ck."

Mendengar Dion berdecak kesal membuat Jean tersenyum smirk dalam hatinya.

"Marah?."

"Nggak juga."

"Kenapa?."

"Nggak terlalu nyakitin juga, jadi nggak marah." Balas Dion dengan menghadap kedepan tanpa melihat ke arah Jean.

"Yah, padahal Gue berharap Lo marah, dan berhenti ngegangguin Gue."

Dion menatap Jean sekilas.
"Kan Aa udah pernah bilang, Aa nggak pernah ngeganggu Jean."