11. MAS JEAN

5.8K 430 25
                                    

Happy reading.

"Mas!."

Jean Yang sedang berjalan santai ke arah kelas di kejutkan dengan suara yang keras.

Jean berbalik badan dan melihat ke arah sumber suara dimana seseorang sedang berlari kecil dengan senyum cerah di wajahnya.

Jean melihat kesana kemari tetapi tidak ada siapa siapa, ini masih sangat pagi untuk siswa datang ke sekolah.

Lalu Jean menunjuk dirinya sendiri kemudian menatap kembali ke arah pria itu dengan menautkan kedua alisnya nya bingung.

"Gue?."

Dion berulang kembali menganggukkan kepalanya dengan masih berlari kecil.

Melihat anggukan dari Dion, Jean berbalik arah dan berjalan dengan terburu buru meninggalkan Pria itu.

Jean baru sadar, kenapa dia Berbalik arah dan merespon panggilan pria itu? Apa yang salah dari dirinya? Ahh.

Jean menggeleng gelengkan kepalanya kuat.

Dion yang melihat Jean buru buru berbalik arah Meninggalkannya..  menambah laju larinya.

"MAS!!!."

Jean tetap menggeleng kuat, lalu kembali berjalan meninggalkan Dion.

Ketika Dion sudah mulai mendekat, Dion pun memegang pergelangan tangan Jean untuk menghentikan jalan pria itu.

Jean yang merasakan tangan yang mencekal pergelangan tangannya pun menghentikan langkahnya.

Melirik ke arah Tangannya sebentar kemudian menatap kesamping.

Terlihat lah Dion yang sedang tersenyum manis menatap nya.

"Selamat Hari Senin untuk Mas yang selalu ngangenin!!."

Jean memutar bola matanya malas lalu melepaskan cekalan tangan Dion dengan paksa.

"Huh, Lo ngerusak pagi Senin Gue!."

Dion tak memperdulikan ucapan Yang di ucapkan Oleh Jean dia pun tersenyum dengan menampilkan gigi rapinya.

"Gimana kabar Mas Hari ini? Sudah sarapan? Aa belum, kantin yukk..  perut Aa sakit, minta makan.."

Jean melihat ke arah Dion sebentar, kemudian kembali melanjutkan perjalannya tanpa memperdulikan ucapan Dion.

Kali ini Jean Hanya berjalan santai memberikan akses untuk Dion mengikutinya.

Dion yang melihat Arah Jalan Jean pun tersenyum bahagia.

Dengan sedikit senyum yang masih terpancar di di bibirnya, Dion pun mengikuti Jean dari belakang.

"Mas."

"Hmm."

"Kita ngantin?."

"Ya! Gue juga belum sarapan, bukan berarti gue Khawatir sama Lo.. nggak usah kegeeran."

Bohong!
Yakin lah.

Sebenarnya Jean sudah sarapan tadi pagi, awalnya mendengar ucapan Dion, Jean lagi lagi akan mengacuhkan pria itu, Tapi mendengar kata kata terakhir yang mengatakan kalau perutnya sakit belum makan, instingnya mengontrolnya untuk ke arah kantin.

Ntahlah, mendengar kata kata itu hatinya sedikit... aneh?

Apakah dirinya khawatir terhadap pria itu? Tidak mungkin! Sekali lagi.. TIDAK MUNGKIN!.

Dion yang mendengar ucapan Jean tersenyum, ntah lah, dia hanya bahagia.. kata kata Jean memang selalu menolaknya, tapi tindakannya selalu tak sama dengan ucapannya.

[BXB] JEAN! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang