9. PULANG BARENG

5K 412 11
                                    

Maaf telat beberapa jam ya.
Jihan lupa kalau cerita ini juga jadwal updatenya sekarang.🙃

Happy reading.
Vote coment ok!

Tarikan dari Tangan Dion masih di ikuti Oleh Jean dengan pasrah, ntah memang karena dia sudah lelah untuk melepaskan atau tangan itu terasa nyaman ketika di genggam?.

Tidak! Jean tidak akan mengakui apa apa, jadi nggak usah berharap.

"Sampai."

Dion melepaskan genggaman tangannya dari Jean, lalu mencoba mencari kunci motornya di sekitar saku celana miliknya.

Jean menatap Tangannya yang di genggam Dion Tadi lalu setelah itu melihat ke arah Dion.

Matanya salah fokus kepada air yang meluncur deras di leher Dion lalu mengalir di tulang dada Dion. Dan  mampu membuat Jean meneguk air ludah dengan kasar.

Kancing kemeja Dion yang selalu terlepas membuat Tubuh Bagian atasnya terekspos, ntah kenapa Jean tak menyukai Hal itu.

Memang Perjalanan dari gedung IPA ke parkiran di gedung IPS mampu menguras tenaga sehingga Peluh sudah membasahi tubuh, Tapi Bagi tubuhnya. Jean tidak terlalu mempermasalahkannya, tapi kalau harus melihat Peluh itu mengalir leluasa di tubuh Dion yang tanpa kancing itu mampu membuat Jean sedikit merasakan kesal pada dirinya.

Tanpa Sadar Jean pun berjalan mendekat ke arah Dion lalu mengancingkan Baju Dion satu persatu.

Dion yang masih bergerak lusuh mencari kunci motornya pun menghentikan aktivitasnya, lalu menatap Jean bingung.

"Ada apa?. Biarin aja kancingnya di lepas, Panas."ucap Dion melihat Jean tak suka.

"Brisik!. Kalau mau berpakaian seperti ini jangan di sekolah! Ini bukan pasar!." Ucap Jean dengan masih memasang Kancing Kancing pada Kemeja Dion.

Setelah selesai, ia pun mulai menjauh lalu menatap hasil karyanya.

Udah tertutup! Bagus! Lebih baik dari yang tadi.

Oke mari kita hujat Jean sama sama, Pria itu masih bisa ngeles di situasi seperti ini.

Dion memutar bola matanya malas.
"Terserah."

Dia kembali mencari cari kunci motornya, mengeluarkan semua isi tasnya dengan kasar menengok kesana kemari.

"Belum ketemu? Kalau gitu gue pulang duluan."

Ketika Jean sudah mulai melangkah menjauh, tangannya di cekal Oleh Dion.

"Mau kemana?."

"Pulang."

"Bareng!."

Jean menghembuskan nafas perlahan, kalau begini terus nggak pulang pulang dia.

"Nih."

Jean menyerahkan kunci Motor ke Arah Dion dengan santai.

Melihat benda yang di cari carinya berada di tangan Jean, Dion pun melihat dengan tatapan menyelidik.

"Kok bisa di Jean?."

[BXB] JEAN! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang