25. APA YANG SALAH?

4.6K 381 24
                                    

Happy reading.

Jean mengendari mobilnya dengan Kecepatan Normal dengan Dion yang berada di sampingnya dengan wajah yang masih cemberut karena kekalahan telak akan debat mereka tadi.

Jean melirik ke arah Dion sebentar.
"A'."

Dion yang masih melihat ke arah Luar jendela tanpa minta menjawab."hmm."

"Aa Marah?."

Dion menggeleng."Engga."

"Trus kenapa Diam aja?..biasanya bawel."

"Nggak papa, Cuma lagi males ngomong aja."

"Aa kesel?."

Dion menggeleng lagi tanpa minat,a$."engga."

"Trus kesal?."ulang Jean memastikan jawabannya.

Dion menggeleng."Nggak."

Jean frustasi, mencengkram erat kemudiannya sembari menatap Lurus kedepan.

"Lalu Aa ngambek?."

Setelah itu barulah pria itu mengangguk."iya."

Jean yang masih melihat kejalan seketika melihat ke arah Dion.
Apa katanya tadi?.

"Aa ngambek?."ulangnya,yang mana saat ini Jean menatap lekat ke arah Dion.

Jawaban sama yang ia dapat kan, pria itu mengangguk.
"Iya."

Jean melihat ke arah jalan lagi."tumben, biasanya nggak pernah ngambek, ada apa kali ini?."

Dion menghembuskan nafasnya dan mengganti arah duduknya, kali ini menatap Jean.
"Mas tepiin Dulu mobilnya."

Jean melirik Dion sebentar melihat pandangan memohon dari Dion membuat Jean menganggukkan kepalanya.
"Bentar."

Jean melirik ke arah spionnya sebentar, menghidupkan Sen kiri, dan mulai menepikan mobilnya di jalan lengang di bawah pohon rindang.

Jean memposisikan tubuhnya yang juga menghadap Dion sehingga mereka saling berhadap hadapan.

"Ada Apa hmm?."ucapnya lembut menatap Lekat ke arah mata Dion.

Dion menelisik penampilan Jean dari atas sampai bawah, lalu mengembuskan nafas.
"Mas pergi Harus tampan gini? Kok Aa nggak rela ya."

Jean melihat penampilannya, dengan Jas hitam yang melekat sempurna di tubuh profesionalnya, tanpa memakai kaca mata yang rambut di rapikan membuat Jean berkali kali lipat tampan.

Lalu ia membelai Surai rambut milik Dion sembari tersenyum maklum. "Aa Cemburu?."

Dion mengangguk lesu."Aa seharusnya nggak Berhak ya, maaf."

Jean tersenyum."Nggak papa, Jangan cemburu. Mas bentar doang kok."

"Beneran bentar?. Nanti pulang Kabarin Aa ya."

Jean mengangguk tetapi sesat kemudian ntah kenapa perasaannya menjadi Aneh.
"Aa nggak kemana mana kan malam ini?."

Dion diam sebentar berfikir sembari menatap Jean bingung.
"Kenapa Mas?."

Jean diam, tetapi sesat kemudian dia menggeleng."engga, Yaudah yuk jalan lagi."

Dion mengangguk, membelai rahang tegas milik Jean lalu mengecupnya.

[BXB] JEAN! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang