14. TAK SADAR

4.5K 412 11
                                    

Happy Reading.

Jean keluar dari bilik toilet dengan Pakaian sudah melekat sempurna pada tubuh atletis miliknya sembari Mengeringkan Rambutnya dengan Handuk di tangannya.

Ketika membuka pintu, Jean di kejutkan dengan keberadaan Dion yang berdiri dengan bersandar di dinding Toilet sembari bersidekap dada menatap lurus kedepan dengan dingin.

"Lo masih di sini?."

Dion mendongakkan kepalanya kesamping melihat ke arah Jean lalu tersenyum manis.

"Nungguin Mas, kita keluar bareng."

Jean melihat ke arah Dion sebentar, kemudian berjalan menuju wastafel di dalam toilet itu sembari bercermin.

Menggalungkan Handuk itu di sekitar lehernya dan mulai menyapu  rambutnya dengan jari jarinya kebelakang tanpa memperdulikan Ucapan yang di lontarkan oleh Dion kepadanya.

"Bukankah Gue udah nyuruh Lo buat pergi?."

Dion diam sembari berjalan mendekati Jean, dan berdiri tepat di hadapan Jean menatap manik mata pria itu dengan seksama.

"Membungkuk."

"Kenapa?."

Dion memutar bola matanya malas.
"Aa bilang membungkuk ya membungkuk. Mas nggak usah ngeyel, nurut aja."

Jean menganggukkan kepalanya sembari menurut, dia membungkukkan sedikit kepalanya dengan masih menatap Pria itu dengan Bingung.

Dion sedikit menyunggingkan senyumnya dan mengeluarkan sisir di saku celananya.

Sisir yang di pinjam dari Keenan tadi, ternyata berguna.

Dion mulai menyapu rambut Jean dengan sisir itu dan mulai merapikan rambut Jean dengan fokus tanpa menjawab pertanyaan yang di lontarkan Oleh Jean.

Jean menatap wajah Fokus Dion dengan seksama, Hanya dia satu satunya orang yang mampu membuat jantungnya berdisko hebat di dalam sana.

apakah dia memang menyukai pria ini? Jean harap tidak, karena Itu akan berdampak pada dirinya dan carier nya nanti. Jadi biarlah seperti ini dulu.

Melupakan fakta bahwa sifat alami manusia yang bisa menyerah kapan saja.

Menatap Cukup lama wajah Dion Dari dekat membuat Jean Hampir kebablasan.

"Apa yang Lo lakuin?."

"Hmmm?." Ucap Dion dengan masih melanjutkan aktivitasnya menyisir rambut Jean.

"Gue tanya, apa yang Lo lakuin?."

Dion menggeleng."Tidak ada, Aa hanya membantu."

"Nggak butuh, Bukankah Gue juga udah menyuruh Lo untuk pergi?. Jangan ganggu gue lagi." Tutur Jean menatap Dion yang masih melakukan aktivitasnya.

"Kapan?." Ucap Dion cuek dengan masih melaksanakan aktivitasnya.

"Lo lupa?." Ucap Jean dengan nada sedikit meninggi, tak habis fikir dengan pria di hadapannya ini, Apakah dia selalu menutup mata dan telinganya akan sesuatu?.

[BXB] JEAN! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang