[BXB] JEAN! [END]

32. END

Happy Reading.

Usapan lembut pada Rambut nya membuat Jean mengerjapkan matanya menyesuaikan silau matahari yang menyilaukan matanya.

Berangsur angsur membuka matanya, hal yang pertama kali di lihatnya adalah senyum Cantik yang terpancar pada wajah Dion.

"Mas sudah bangun?."

Jean buru buru bangkit dari Tidurnya lalu memeluk Dion erat.

"Kamu kah itu Aa, Aalisha."

100 Years Ago

Dentingan pedang di halaman kerajaan Agatha membuat Aalisha yang kebetulan memiliki Bakat berpedang yang di ajarkan oleh sang ayahanda yang seorang Panglima perang harus senantiasa ikut melawan para prajurit kerajaan tetangga yang berusaha merebut Kerajaan Agatha.

Beradu dengan prajurit yang hampir menusuk tepat di perut Aalisha tetapi Berhasil di hindari oleh Aalisha dengan tubuh rampingnya.

"Lelaki seperti apa anda tuan? Sehingga menusuk satu tusukan terhadap satu perempuan seperti saya pun anda tidak bisa?."ucapnya dengan tersenyum mengejek kepada Prajurit itu.

Prajurit itu menggeram marah lalu ia mempercepat tempo ayunan pedangnya dan mulai menyerang Aalisha dengan membabi buta.

Hal tersebut tidak membuat Aalisha tersudut, malahan dia di buat menari dengan begitu anggun Oleh Serangan yang di berikan Prajurit itu.

Aalisha adalah seorang anak dari Panglima Kerajaan yang memiliki Bakat berpedang yang tak tertandingi kehebatannya.

Dengan sedikit latihan yang diajarkan oleh Ayahandanya, Aalisha mampu mewarisi bakat dari sang ayahanda sehingga Gaya berpedang Astor Menurun kepada putri semata wayangnya itu.

Astor yang melihat tarian indah pada putrinya tersenyum., Mulai mendekat kepada putrinya tanpa mencoba membantu ia berujar."tarian yang indah sayang."

Mendengar pujian di sela sela tarian nya membuat Aalisha menggerakkan matanya ke arah sang ayahanda dengan masih menangkis setiap Ayunan pedang yang di arahnya.

"Terimakasih Ayahanda."

Astor tersenyum, lalu mulai mencoba memancing panglima dari kerajaan musuh untuk mengikutinya menjauh dari sang putri.

Aalisha semakin bersemangat menari mengayunkan tarian demi tarian yang baru dia pelajari dari salah seorang prajurit ini, setelah puas bermain. Ketika hendak mengakhirinya sebuah teriakan menghentikannya.

"Berjongkok Aalisha."

Mendengar titah itu, Aalisha benar benar berjongkok memberikan jalan kepada seorang laki laki untuk meloncat di atas kepalanya sembari menghunuskan pedangnya menusuk Prajurit yang menjadi lawan Aalisha tadi.

Dan benar saja, tusukan tepat mengenai jantung prajurit itu dan seketika mati di tempat.

Aalisha memutar bola matanya malas.
"Anda mengganggu Tarian saya lagi Pangeran Matthias."