7. PATAH HATI

5.5K 459 10
                                    

Happy reading.
Vote, coment, dan follow!

Dengan gadis itu yang sudah tak terlihat oleh pandangan Dion, Dion pun menghentikan lambaiannya.

Dia berbalik Badan, Dan menatap Jean sebentar, menyunggingkan senyum benci.

Lalu berlalu pergi mengabaikan Jean yang sedang menatap nya.

Jean yang melihat Dion pergi meninggalkannya pun menautkan alis bingung, ntah apa lagi sekarang.
Jean yakin saat ini pria itu sedang merajuk.

Jean ikut berjalan menyusul Dion, tanpa ada niat untuk memotong jalan Dion, Jean membuntuti Dion dari belakang seperti anak Ayam mengikuti induknya.

Dion yang merasa telah di ikuti oleh seseorang pun menghentikan langkahnya.

Dan secara mendadak, Jean pun juga ikut menghentikan langkahnya.
"Duluan."

Ucap Dion tanpa membalikkan badannya menghadap Jean.

Jean tak menjawab. tanpa niat menjawab dan tanpa Niat untuk mengikuti arahan Dion, Jean hanya Diam sembari menatap Punggung di depannya.

Punggung kecil dari punggungnya itu sekarang berdiri tepat di hadapannya.

Dion yang tidak mendapat respon Dari Jean Pun memutar bola matanya malas.

Lalu Dia pun kembali melanjutkan perjalananya, berjalan dengan acuh ke arah Gedung IPA, Ruang kelas Jean.

Siswa yang berdatangan juga sudah lumayan banyak, Oleh sebab itu mereka yang sedang berjalan bersama pun menjadi pusat perhatian.

Ketika sudah berada di depan pintu ruang kelas IPA, Dion yang notabennya anak IPS masuk ke dalam kelas anak IPA membuat siswa di dalam kelas menatap Dion bingung..

Tapi ketika Dion yang di susuli oleh Jean di belakang membuat mereka tak bisa banyak berkomentar.

Karna Jean yang notabenya berpenampilan seperti kutu Buku itu memiliki Mata yang tajam, sehingga tak ada yang berani menjadikan pria itu Target bully.

Mereka selalu yakin, di balik Kaca mata bulat milik Jean pasti tersimpan wajah tampan yang mampu menaklukan mereka semua, sehingga tak ada yang berani mengusik Jean.

Dion duduk dengan menghempaskan pantatnya di kursi di samping kursi Jean berada.

2 meja yang di satukan dan 2 kursi yang melengkapi, dan kebetulan Jean adalah siswa yang duduk sendiri Karna tak ada yang mau duduk bersama Jean.

Ketika ada yang mau duduk di kursi itu, pasti Jean akan menatapnya intens, bagi Jean dia hanya menatap biasa saja, tapi tidak dengan mereka yang melihat.

Seperti seolah olah, Jean sedang menatap mereka tajam tak membolehi Mereka duduk di situ.

Jadilah Jean selalu duduk sendiri.

Dion menelungkupkan kepalanya di meja dengan ranselnya menjadi bantal.

Jean juga ikut duduk, meletakkan tasnya dan menatap Dion Lamat.

"Ngapain lo ke sini? Sana kekelas."

Dion hanya diam tak menjawab tuturan yang di lontarkah oleh Jean.

[BXB] JEAN! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang