Kang modus lewat.
oOo
Sepertinya cosplay menjadi cicak sekarang menjadi hobi paten Nara. Menempelkan wajah dengan mata yang menatap Naresh, tanpa sadar itu menjadi agenda hariannya. Bedanya Nara sekarang lebih bersemangat. Binar di matanya terlihat semakin jelas dengan seulas senyum manis.
"Berhenti," ucap Naresh di sela membalik halaman bukunya. Ia tidak mengalihkan pandangan dari sana sedikit pun
"Gue cuma diem, nggak ganggu tuh."
"Kata siapa?" Naresh meninggalkan bukunya, ia menatap Nara yang secara kontan menyunggingkan senyumnya.
Naresh menutup mata Nara. Namun karena telapak tangannya lebar, nyaris semua wajah Nara tertutupi.
"Gelap, Resh." Nara mendorong tangan itu menjauh. Ia langsung memasang antisipasi begitu Naresh hendak menutupnya lagi.
"Berhenti ngeliatin."
"Mata siapa?" Nara menirukan gaya Naresh yang membuat cowok itu menatap lurus sementara Nara langsung terkekeh. Kesal 'kan digituin. Cowok itu juga harus merasakan apa yang selama ini orang-orang rasakan karena sifatnya itu.
"Eh iya lupa, ada yang mau gue omongin." Nara menegakkan tubuhnya lalu membuka tas untuk mencari sesuatu.
Sekarang jam kosong. Posisinya tepat sebelum jam istirahat hingga kebanyakan anak memilih langsung pergi keluar. Selain Nara dan Naresh, ada dua anak yang tertidur di bangku paling belakang. Jadi bisa dibilang kelas ini sepi. Cocok untuk membahas hal yang sudah Nara pikirkan semalaman.
"Ini list yang harus kita lakuin."
Nara menunjukkan buku catatan kecil ke hadapan Naresh.
"List?"
"Sebagai selingkuhan," jawab Nara dengan anggukan yakin.
"Kita harus keliatan mesra banget sampe Rega bener-bener ngerasa dibuang, dan Keysha nyadar bahwa selama ini dia mungut sampah."
"Kasar." Naresh menjawil bibir Nara.
"'Kan deket sama lo, harus ada yang berhasil dipelajari dong."
Naresh beralih menyentil kening Nara pelan. "Yang buruknya jangan ditiru."
Nara melipat tangan di dada. "Gue bukan anak TK yang harus dibilangin kayak gitu. Yang penting gue tau di mana nempatin kata-kata kasar itu. Dan mereka emang cocok kok digituin."
"Oh ya?"
"Udah ah malah ke mana-mana, kita 'kan mau bahas ini." Nara mengetuk-ngetuk catatannya.
"Nggak perlu."
"Kenapa nggak perlu?" seru Nara tidak terima.
Naresh menatap datar catatan Nara lagi.
- Ubah panggilan jadi aku-kamu
- Ngasih tatapan penuh cinta
- Pegangan tangan
- Pelukan dan harus kepergok RegaNaresh ingin tertawa sebenarnya, apa ini benar-benar revenge list dari seseorang yang katanya pernah pacaran? Kalau serangannya sesederhana ini, lalu sedatar apa pacaran Nara selama ini?
Meskipun tak bisa dipungkiri ada rasa senang yang menjalar di dada Naresh kini. Setidaknya meski Rega seperti orang tak ada moral dengan Keysha, dia tidak melakukan hal aneh pada Nara."Yang poin satu aja, sisanya hapus."
"Loh? Lo nggak mau lakuin? Resh lo udah setuju loh, kalo udah setuju artinya lo siap buat bikin Rega jatuh. Kalo lo nggak mau lakuin semua ini, terus gimana nunjukkin sama Rega kalo kita ada hubungan?" Nara menatap Naresh dengan penuh memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuh, Yuk? [TAMAT]
Teen FictionNara memergoki pacarnya berciuman dengan sahabat terdekatnya. Sakit hati, rasa dikhinati, semua berkumpul memenuhi rongga dadanya. Belum lagi orang-orang yang akan menatapnya iba. Berkata seberapa menyedihkan dia, ditikung sahabat sendiri. Tidak, it...