Bab 2.

32.6K 1.5K 50
                                    

"Kevin~ kev, Ajarin gue pelajaran b ing ini dong. gue gapaham." Bujuk Afin kepada Kevin yang sedang menyueki nya sejak tadi.

Iya, kevin marah dengan Afin yang tadi berangkat duluan tapi tak mengabarinya, dan berujung kevin telat karna menunggu Afin di depan rumahnya.

"Kev, maafin gue dong~ Gue tadi mau kabarin pulsa abisss." Bujuk Afin sambil menggoyangkan lengan Kevin yang sedang fokus mengerjakan bahasa inggrisnya dan mengabaikan Afin.

"Lo pikir gue percaya? emang lo anak orang miskin sampe gapunya pulsa?." Jawab Kevin tanpa melirik Afin sama sekali.

"Ihh Kev, Maapinnn Afin dong, kan tadi tu lupa kalo mau bareng sama kepin. maapin ya?." Afin membujuk kevin dengan suara yang menggoyahkan iman. Tapi kevin Akan berusaha kuat , dia yakin dia bisa.

"Berisik." Ujar Kevin lalu menyodorkan bukunya Ke Afin lalu menatap lurus ke depan.

"Makasih kepinnn! sayang kepin banyak banyak!." Ucap Afin dengan senyum lebarnya. Tapi di hati Afin masih ada yang mengganjal, dia tidak suka di cueki oleh Kevin. Padahal hanya telat sesekali kan gapapa harusnya.

Setelah selesai, Afin mengembalikan buku Kevin dengan mengatakan terimakasih, tapi belum selesai mengucapkan terimakasih, buku yang di pegang Afin langsung direbut dan dimasukkan tas. lalu Kevin pergi begitu saja.

"Ahh anjing. Masak harus kaya dulu lagi?." Gumam Afin. membayangkannya saja dia sudah merinding lalu mukanya terasa panas.

Dia berjalan menyusul kevin, ahh lebih tepatnya mengikuti kevin dari belakang.

Sepertinya Kevin ingin ke ruangan OSIS.

Kevin masuk ke ruangan OSIS lalu menutup pintunya dengan sangat keras. Afin jadi merinding melihatnya.

memang kalau sedang marah, Kevin itu sangat serius dengan segalanya. Afin kan jadi ngeri liatnya, kalo ga dibujuk juga ga bakalan berhenti marah. Capek afin tuh, si kepin ga pernah minta maaf duluan.

"Batu banget sih tu orang!." Greget Afin sambil Menghentakkan kakinya kesal.

Afin akhirnya berjalan mendekat ke arah pintu ruangan OSIS, ragu juga dia mau ngetuk. Tapi ini demi kepin dia harus seteronk.

Tok Tok Tok.

"Masuk." Jawab Kevin dari dalam dengan suara berat nya. Tambah merinding lagi kan si Afin.

Kevin tau bahwa itu Afin, karna dia melihat Afin tadi mengikutinya.

Afin masuk dengan sangattt pelan, Sebenernya dia takut banget sih, tapi dia udah terbiasa harusnya.

'BUSET!' Batin Afin menjerit saat melihat Kevin yang sedang duduk mengangkang di Sofa ruang OSIS.

Kancing baju yang tidak di kancingkan 2, juga dasi yang dilonggarkan dan baju yang dikeluarkan. Notabennya jadi bukan ketos lagii tapi berandalan! mo teriak si Afin, terpesona dia tuh, ganteng banget soalnya tolong!.

"Ada apa?." Afin Sangat asik melamun sampai lupa tujuan awalnya.

"Eungg , itu." Jawab Afin sambil menunduk dan memainkan jarinya.

'Shit. Manis sekali' Kevin mau ngaceng ini. (ngakak kenceng)

"Maafin Afin yaaa?." Mohon afin menyatukan kedua tangannya dan mengeluarkan puppy eyes andalan nya.

"Kasih sesuatu dulu biar gue maafin." jawab kevin menahan senyum nya melihat Afin yang seperti ini. menggemaskan.

Afin tau apa yang di inginkan Kevin, dan dia sudah menyiapkan ini sejak tadi.

Afin mendekat ke arah kevin lalu berdiri di depannya sambil menarik nafas. Dari deketan ini lebih ganteng si kepin rill no pek pek.

Afin menunduk menatap wajah kevin, jantung nya mau copot rasanya! helep Afin!. Si kevin sebenernya juga iya sih, apalagi ini poni nya si Afin nambah panjang jadi lucuk diliat dari deket.

Kevin pun menarik afin tanpa melepaskan tatapan nya dari wajah afin, dan sekarang Afin duduk di pangkuan Kevin.

'OEMJI ! OM OM PEDO! HELEP APINN!.' Afin membatin sangat sangat keras, sayangnya tak bisa ia keluarkan saat ini.

Afin memajukan bibirnya dan Mengecup Bibir kevin.

Cup!

Ya, inilah yang Kevin inginkan, hahah.

Kevin tanpa menyia nyiakan kesempatan langsung membalas ciuman yang di berikan Afin. Sangat lihai dalam hal berciuman, entah itu Kevin maupun Afin.
Tapi anehnya kevin hanya memberikan ciumannya untuk Afin, begitu juga Kebalikannya.

Suara kecipak basah menggema di ruang OSIS yang kedap suara ini.

Kevin bukan hanya melumati bibir Afin dengan sangat brutal. juga meraba raba pantat afin yang masih tertutup celana.

Afin menahan desahannya di sela sela berciuman. Dia merasakan gundukan besar di bawah sana! oh shit!.

"Eunghh."

'Bangsat! desahan gue napa keluar anjir, uda gue tahan susah payah dari tadi!.' Batin Afin.

Sangat lama berciuman di iringi dengan kevin meremas pantat sintal Afin. Akhirnya Afin kehabisan nafas sambil menepuk pundak Kevin.

"Hah .. hah.. anjir napas tolong butuh udara!." Ujar Afin dramatis.

Sedangkan Kevin meringis menahan sakitnya di bawah sana. ouh, selalu saja begini.

Afin bergerak ingin pindah dari pangkuan Kevin, tetapi sialnya kejantanan mereka saling bergesekan.

"Shh." Kevin memejamkan matanya sambil meremas celana abu abu miliknya.

"Ehh sori sori ga sengaja hehehe, sange ya lu?." Tanya Afin nakal. sebenernya dia juga sange sih tapi... kok bisa?.

"Gak, siapa yang sange sama modelan bocah kek lo. juga lo lakik, yakali gue sange sama laki." Tapi Kev.. kenyataannya lo emang sane sama lakik tolol.

'Shh gatahan gue sat! sakit banget ini kontil, butuh belaian banget keknya.' Batin kevin meratapi nasib

"Iyadeh percayaaaa. Eh lo udah Maafin gue kann? ." tanya afin girang.

"Udah manis." Jawab kevin dengan suara beratnya, karna nyatanya dia sedang menahan sesuatu.

"Katanya ga sange, tapi itu celana besar banget gundukan? hihi." Ini afin ngejek banget anjir, kevin lagi nahan buat ga lahap dia.. ohh dianya malah ngeledek, bangsat emang.

"Nantang lu?." Kevin menarik paksa Afin yang sudah ingin pergi. Akhirnya afin jatuh ke pangkuan Kevin lagi.

Afin pun langsung memasang muka terkejutnya sambil panik, ga nyaman banget dibawah sana benjol besar banget. ngeri afin banyangin seberapa besar- eh astorpeloh pin istighfar.

Kevin memandangi bibir Afin dengan senyum miringnya. Afin jadi tambah panik nanti kalo dia di--

Cup!

Kevin mencium bibir Afin lagi, kali ini lebih menuntut dari pada yang tadi. Kevin menekan tengkuk afin untuk memperdalam ciuman nya.

"Enghh."

'Bangsat, desahan kontol.' afin membatin tertekan.

Tapi anehnya dia tidak menolak setiap kevin menciumnya. setiap , berati sudah sering bukan?.

Ciuman kevin semakin ngadi ngadi, dia belum pernah seperti ini,tiba tiba saja dia turun menciumi leher depan Afin sambil menjlati nya.

"Bangsat! makin sange gue anjing!." Ucap kevin tiba tiba lalu menyingkirkan Afin dan segera lari ke kamar mandi di ruang osis itu.

"Woy anjing. dia kira dia doang apa? boll gue kok gatel juga anjing?." Gumam Afin bertanya. Dia akhirnya pilih diam. menunggu kevin saja.

Ketos Mesum [BxB] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang