"Apaan sih! Ga sama tu cewek aja?!." Ketus Afin sambil berusaha melepaskan cekalan tangannya, tapi tenaga Kevin lebih kuat dari nya.
"Lo kenapa ?." Tanya Kevin menahan senyumnya, Muka afin terlihat sangat lucu jika menahan marah seperti ini.
"Kamu nanyea?. Udah deh gue mau ke kelas!." Afin berteriak sambil menghentakkan kakinya. Membuat orang sekitar memekik gemas melihat kelakuan afin.
"Sini, Apin sayang." Kevin menarik pelan Afin untuk duduk di sisinya. Sedangkan Afin menurut saja walaupun dia masih marah sambil mengerucutkan bibirnya.
"Lo cemburu yaa?." Tanya kevin dengan naja jahilnya lalu tersenyum puas melihat wajah memerah milik afin.
"Gak, apaansih, yakali cemburu ama cowo!." Elak afin lalu menatap sinis kevin .
"Keliatan dari perilaku lo, kalo lo tau." Ujar Kevin lalu menyentil pelan kepala afin.
Afin sendiri sudah malu, pipi nya memerah, emang keliatan banget apa kalo dia lagi cemburu sama 'Sahabatnya'.
"G-ga, apaansih!." Afin tetap saja mengelak. Lalu Kevin milih mengalah dan menyuruh Afin makan.
"Yaudah, makan gih!." Akhirnya afin memakan makanannya dengan tenang, sesekali melirik wajah tenang kevin.
"Gue tau gue ganteng, tapi kalo makan makan aja, gausah lirikin gue mulu." Kevin berucap dengan pede lalu menatap afin. Yang di tatap pun merasa malu, ternyata kevin mengetahui afin yang selalu melihatnya.
"Pede banget lu bangsat!." Afin menggeplak kepala kevin dengan tangan kosong, tapi hanya main main.
Akhirnya Kevin hanya tertawa lalu meminum es teh nya .
"Apin, lo ngerasa ga sih? Perilaku kita itu kayak orang pacaran?."
Uhuk uhuk!
Afin tersedak makanannya sendiri , lalu dengan cepat afin memberikan es teh nya yang baru ia minum.
Dipikir pikir , benar juga , perilaku mereka berdua memang seperti pasangan yang serasi. Tapi afin segera membuang jauh jauh pikiran itu.
"Apasih, kita itu murni sahabatan." Afin berbicara tanpa menatap kevin. Tatapan kevin ke afin itu penuh kasih sayang. Tapi-- ah tidak.
"Lo jadi pacar gue beneran mau gak?." Kali ini, Afin tersedak lebih parah.
"Uhuk--uhuk, gila lo! Uhuk!." Afin batuk terus terusan sampai mengeluarkan sedikit air mata. Sedangkan kevin sudah panik lalu mendekat ke afin dan menepuk punggung afin.
"Udah dong, batuk terus lo kalo mati gimana?." Kevin ini menyebalkan, udah tau afin batuk gara gara dia, malah nyumpahin mati.
"Bangsat --Uhuk, gara gara lo nih bangsat!." Akhirnya es teh milik Kevin di habiskan oleh afin. Sedangkan Kevin ikhlas saja jika itu afin.
"Udah udah." Kevin mengelus pelan punggung afin sampai batuk Afin mulai reda .
"Bercanda doang kan Lo tadi?." Afin memastikan ke kevin sambil sedikit mundur dan menatap Kevin judes.
"Iya, yakali. Haha."
"Beneran,pin. Gue suka sama lo..."
"Huhh, sampe hampir jantungan gue! Yakali orang seganteng lo belok!." Afin berkata sambil bernafas lega dan mengelus dada ratanya.
"Tapi nyatanya gue belok karna lo, afin bangsat."
"Iya gue tau, gue emang ganteng." Bangga kevin sambil menormalkan ekspresinya dan mengganti menjadi muka songongnya.
"Ga jadi deh, lo ga ada ganteng ganteng nya ya, maap." Afin menjulurkan lidahnya ke kevin. Kevin dengan gemas mencubit hidung afin sampai memerah .
"Epin, andai lo bukan sahabat gue dari kecil." -Afin.
Ruwet anjg🗿sekali jadian gue buat ampe ngentot mampus lo apin , sebel juga ya ama alurnya🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Mesum [BxB] || END
Teen FictionTentang Laki laki kecil yang berteman dengan ketos di sekolahnya. pertama nya sih enak enak aja, ketos nya baik cuma rada galak aja, kadang temennya suka takut sama dia klo dia lagi marah. tapi lama kelamaan kok kadang Pas ketos itu lagi deket sama...