Bab 4.

24.2K 1.3K 34
                                    

Kevin sedang duduk tenang di sofa milik rumah Afin. Dia sedang menunggu Afin yang mengganti pakaian nya.

Tapi sudah Lama, Afin tak kunjung keluar. capek juga nunggunya.

Akhirnya Kevin memutuskan untuk Naik ke atas menyusul Afin.

Saat berjalan ia bertemu dengan ibu Afin yang baru selesai memasak.

"Eh Kevin, mau ke kamar Afin ya?." Tanya ibu Afin yang akrab di sapa, Windi.

"Iya tan, soalnya si Afin lama sih." Jawab kevin dengan kekehan kecilnya.

"Yaudah kalo gitu."

Lalu Kevin segera pamit ke windi untuk naik ke kamar Afin

Saat sudah sampai di depan pintu kamar Afin, Dia mendengar.. emm anu, desahan seseorang eh tapi kevin kaya kenal suara itu? suara afin(?) .

"Ga ga ga, ga mungkin, ngapain juga Si Afin ngedesah kaya gitu, paling lagi nonton pekob dia." Gumam kevin sambil terus berfikir.

"Nghh."

"Bangsat! desahan afin?!." Kevin bertanya tanya di dalam hati sambil terus terbengong memikirkan, masa afin coli? kan dia anak polos?.

"Ah-hh." Suara merdu dali dalam itu, membuat Bulu kuduk Kevin seketika berdiri, suara desahannya indah banget, ngelebihin artis bokep Jepang.

Lama Kevin berdiri di depan pintu, mendengarkan desahan desahan yang semakin lama semakin parau.

Ceklek!

Suara pintu terbuka itu mampu membuyarkan lamunan Afin.

'Bangsat! sejak kapan ini bocah disini? jangan jangan...' Afin membatin dengan raut wajah yang terlihat panik kala melihat kevin ada di depannya saat ini.

Panik nya Afin lagi, Kevin menatapnya dengan sangat intens. Juga, Selangkaan kevin yang terlihat seperti gunung.

"L-lo ? hehe, anu udah disini dari k-kapan?." Tanya Afin cengengesan. tapi raut wajahnya ga bisa dia sembunyiin, dia bener bener panik.

"Gue? Oh baru aja, belum lama baru mau ngetuk pintu eh lo nya udah keluar hehe iya." Jawab Kevin lalu dia melirik bagian selangkaannya yang membuatnya tak nyaman itu. Sialan! memang adik kecil nya ini sangat baperan. dengerin desahan cowok aja berdiri.

Tapi afin ga percaya, ga mungkin Kevin ga tau apa apa tapi anu nya bisa berdiri kaya gitu, ga mungkin .

"Lo denger?." Tanya Afin pada akhirnya.

"H-ha? apasih ahaha gue kan baru sampek, denger apaan haha?." Kevin menjawab dengan Kebohongannya lalu menepuk pundak Afin

"Gue gak sebodoh itu, epin."

"Ahh iya bangsat gue denger, mau apa lo?!." setelah mengatakan itu Kevin maju selangkah lalu mendorong kecil afin sampai afin masuk lagi ke dalam kamarnya.

lalu kevin pun mengikuti Afin yang mundur setiap kevin maju. Kevin sudah memasuki kamar Afin lalu menutup pintunya.

"Kalo gue denger, mau apa lo hah?!. Apin kecil gue ini, ga sepolos yang gue kira." Ujar kevin sambil terus maju, dan juga afin yang terus mundur.

Sampai akhirnya Afin mentok di pinggiran kasur, lalu afin akhirnya terduduk di kasur nya itu.

"Gue udah kenal lo lama pin, tapi gue baru liat sisi gelap lo yang satu ini, padahal gue kenal lo lama banget, ga berasa sahabat lo, gue." Kevin lalu Mendekati afin lalu sedikit menindih afin dengan posisi Kevin yang sedang berdiri dan Afin yang duduk nya sudah tidak tegak lagi pasti nya karna terus di pepet oleh kevin.

'Bangsat, kev? gimana caranya gue ga suka sama lo, modelan lo aja kaya gini' Batin Afin.

"Ga gitu kev, gue tadi Cuma lagi anu aja makanya ngelakuin, baru satu kali ini kok." Bohong, nyatanya Afin hampir setiap malam melakukannya. Apalagi dengan melihat Film gay atau kalau tidak ya melihat foto kevin yang sedang tak memakai baju. Tidak, afin tidak sepolos itu ternyata

"Oh ya?. gue liat lo udah pro banget desahnya." Kevin memojokkan afin lagi, huh.

"Apa lo? desah doang gampang anjir, mau gue desahin lo?." Akhirnya afin sebal juga sama kevin yang maksa ngedeket terus dari tadi, mana ganteng lagi.

"Coba aja sat kalo berani?!." Kevin yang tadinya kaya om om pedo kembali lagi seperti sifat ia biasanya. Menyebalkan , tapi itu hanya saat bersama afin saja.

"Sini deketin kuping lo." Ujar Afin menantang lagi.

Kali ini kevin tersenyum menantang juga, lucu juga tupainya yang satu ini.

"Ahh kevinhh, mhh, maukah kau bermainhh bersama kitten?." SIALAN. Afin benar benar mendesah di kuping kevin, sangat dekat.

"BANGSAT! DESAH BENERAN LAGI LO! GUE ADUIN TANTE WINDI YA LO?!." Kevin membelalak kaget melihat afin yang benar benar mendesahinya, tapi jujur suara desahannya emang buat siapa pun sange sih, apalagi dia.























Maaf jika perkataan disini terlalu blak blakan🙏🙏saya benar' meninta maaf jika ada kesalahan, kalo ga nyaman bilang aja , mungkin juga banyak yang ga nyaman sama kata kata di cerita ini.

Ketos Mesum [BxB] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang