Bab 25.

15.1K 716 10
                                    

"Epin, sakit tau boll gue karna lo." Ujar afin sambil menoyor kepala kevin sedikit keras sampai sang empu mengaduh kesakitan.

"Ilih, gitu gitu lo ndesah ke enakan loh." Ujar kevin ganti sambil mengeluarkan senyum miringnya yang sangat menyebalkan itu. Afin gemas jadinya.

"Apaan sih!." Afin memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Yang penting tidak menatap dajjal di sebelahnya ini.

Kevin tiba tiba menghela nafasnya, Lalu menarik paksa tangan afin menuju keluar rumah membuat yang ditarik menatap Kevin bingung.

"Kemana sih anjir?." Afin bertanya tapi tetap tidak di gubris oleh kevin, ia terus menariknya saja tanpa persetujuan.

Ternyata, Kevin membawanya ke taman dimana dulu itu adalah pengakuan jika afin jijik dengan yang namanya homo.

"Tumben ke taman." Gumam afin masih pasrah karena tangan nya terus di tarik dengan kevin. Sampai pada akhirnya tepat sampai di kursi pengakuan palsu afin dulu. Membuat afin memutar sesuatu yang tidak mengenakkan.

"Sini duduk, gue mau ngomong sesuatu." Ujar kevin tersenyum manis ke arah afin membuat yang di senyumi membuang muka.

"Apa? Kenapa ga bilang di rumah tadi aja?." Tanya afin setelah duduk tepat di sebelah kevin.

"Penting ini." Ujar kevin sambil mendecak kecil.

"Sok penting. Apaan emang nya?."

"Pacaran yok!."

Otak kevin ini dimana? Mengajak pacaran seperti mengajak beli cilok saja. Tapi itu mampu membuat afin terkejut dan nge-blush.

"I-idih apaan candaan lo, ga lucu tau. Nih ya, kalo setidaknya bener, yang romantis dikit dong, jangan kayak ajak beli cilok!." Akhirnya afin menantang kevin yang sekarang tersenyum menantang juga setelah mendengar perkataan afin yang itu.

"SEMUA YANG ADA DI SINI! BISA KE SINI SEBENTAR?!." Kevin tiba tiba berdiri dari duduk nya dan berteriak dengan sangat lantang. Tak sedikit orang yang berkumpul kesitu membuat afin menatap kevin panik.

"Lo ngapain anjing? Malu maluin banget!." Afin yang masih duduk pun di tarik untuk berdiri oleh Kevin.

Pastinya adegan mereka dilihat banyak orang, ada tatapan bingung,tatapan memuja atas ketampanan kevin, juga lain lain.

"Gue tau, gue ini orang nya ga romantis. Tapi setidaknya gue paham banget apa itu cinta tulus, nah contohnya kayak cinta gue ke monyet berkedok manusia yang satu ini. Cinta, cintaa banget! KALIAN SEMUA DENGER YAA?! BIAR JADI SAKSI NIH!." Lalu kevin memegang bahu afin yang lebih pendek dari ketinggian bahunya itu.

"Lo, satu satunya orang yang bisa buat gue jatuh cinta, buat gue tergila gila sampai lupa apa itu wanita cantik! I LOVE U AFIN, I LIKE YOU, I LOVE YOU BOY!." Kevin berteriak dengan sangat lantang membuat semua orang yang disana memekik gemas dengan kelakuan mereka berdua, bahkan yang homophobic pun ikut melihat sambil berusaha untuk tidak terlihat salting, karna jabatannya sebagai homophobic.

"Kev! Malu! Jangan keras keras!." Afin melotot kecil ke arah kevin, tapi senyum nya tidak bisa ia sembunyikan.

"Duh, jangan ditolak dulu dong!."

"Ekhm. AFIN KALANDA ZIFANO! APAKAH ANDA MAU MENJADI PACAR SANG KETUA OSIS?!."

Afin tersipu malu kala kevin lagi lagi beteriak dengan sangat kencang, tapi dia tidak bisa menyembunyikan  rasa bahagia yang ada di dalam dirinya.

"Ihh malu!." Semua memekik gemas dengan kelakuan afin yang mencubit kecil lengan Kevin sambil menghentakkan kakinya lucu.

"Terima!"

"Terima!."

"Terima!."

"Itu effort nya udah gede lo mas, masa ga di terima!."

"Iya tuh! Terima!."

"Maaf kev, Gue gabisa....

Deg! Jantung Kevin berhenti sejenak, juga teriakan orang disana ikut terhenti kala mendengar ucapan afin barusan.






















.... MAKSUD GUE GABISA NOLAK, KEVIN BANGSATT!." Afin berteriak kembali yang pasti membuat kevin kembali mengembangkan senyum bahagia nya. Baru satu kali ini tanpa malu di perlihatkan ke orang lain. Padahal notabennya dia adalah seorang yang dingin dengan orang lain. Tapi cinta merubah segalanya.

Afin menyembunyikan kepala nya di dada bidang kevin saat kevin menariknya ke pelukan.

Semua orang disitu berteriak riang sambil bertepuk tangan. Bahkan bocah 5 tahun pun ikut senang melihatnya.

"Tata! Tata lucu c-cekalii!." Teriak anak kecil sekitar umur 4 tahun di kerumunan orang itu sambil tepuk tangan riang.

"Kalo gede jadi kaya gitu ya dek, gapapa kok." Seru perempuan di sebelahnya yang pasti langsung mendapat tatapan tajam dari ibu sang anak.

"Heh kevin! Mau nembak anak kita kok gak ajak ajak kamu!." Tiba tiba saja windi datang bersama afif dengan senyuman lebarnya.

Afin dan kevin melepaskan pelukan lalu menatap orang tua afin kikuk, ditambah sekarang ada orang tua Kevin juga dan ibunya vian serta vian nya.

Vian terkejut saat tau bahwa mereka berdua saling mencintai, tapi itu tidak membuat vian jijik sedikitpun.

"Ih kaka Apin masih kecil pacaran huu!." Vian meneriaki afin, lalu afin tersenyum malu bersamaan dengan Kevin yang juga sama malu nya dengan afin.

"Ian tuh yang kecil, bukan kaka!."





































Sengaja ga kasih pict, bayangin aja sendiri sendiri, takut kalo kasih pict nanti ga cocok sm imajinasi klian☝️

Ketos Mesum [BxB] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang