Bab 24.

16.9K 725 2
                                    

"Allo Kak Apin!!." Seseorang berteriak dari bawah saat melihat afin yang menuruni tangga sangat sangat pelan.

"AAAA HALO VIAN!." Afin ikut berteriak senang melihat sang adek keponakannya yang melambaikan tangan di bawah sana. Afin ingin lari kesenangan rasanya, tapi tidak bisa!

Bayangkan saja, kevin selesai menggempurnya pukul setengah 4 pagi. Dia sudah keadaan pingsan tidak sadar sama sekali kevin menggempurnya. Rasanya seperti di perkosa.

"Kangen!." Vian memeluk afin saat afin sudah sampai di depannya. Afin membalas pelukan vian.

Tinggi mereka sama persis, jadi sangat cocok jika berpelukan ala anak kecil.

"Apin juga kangen tauk! Kok kamu jarang main sih!." Afin mencubit pipi gembul milik Vian.

"Kan rumah kita jauh kak! Ian aja kesini karna main di rumah nenek tadi jadi sekalian mampir." Ujar Vian menekuk bibirnya lucu.

Pov : Ketika 2 boti bersatu🗿

"Iya iya paham." Lalu mereka berdua berpelukan lagi melepas rindu.

Vian ini anak dari adik sang ayah. Mereka dulu sangat dekat, dekat dengan kevin juga. Tetapi Vian pindah bersama ayahnya dan ibunya , jadi beda kota sama afin dan kevin.

"Kamu sama ayah ibu mu?." Tanya afin kepada vian setelah melepas pelukannya.

"Enda. Sama ibu aja." Jawab vian sambil menggeleng lucu. Siapapun akan gemas jika melihat bocah kelas 10 ini.

"Yaudah ayo kesana." Mereka berdua jalan ke arah ruang tamu yang sedikit jauh dari tangga menuju ke kamar.

Ohh iya, mereka saat ini masih di rumah kevin, tadi nya si vian ke rumah afin, tapi kata ibu nya afin, afin lagi di rumah kevin.

"Halo Tante!." Afin berlari cepat menuju ke orang yang ia sebut tante itu lalu memeluknya sambil duduk di sebelah orang itu. Orang itu membalas pelukan afin sambil tertawa lebar.

"Yohh. Udah besar juga kamu!." Ujar ibu vian dengan logat jawanya sambil terus  tersenyum lebar.

"Udah dong tan!." Ibu vian ini bernama Aliza, sedangkan ayahnya bernama Tama.

"Sipaling lama ga ketemu langsung pelukan nih!." Ujar keyla sambil terkekeh menatap dua orang yang berpelukan itu. Sedangkan Vian hanya menyimak sambil duduk di sebelah keyla.

Afin menjulurkan lidahnya ke arah keyla membuat keyla melotot sambil tertawa kecil.

"Oh udah berani kam--."

"Wuisss ada apa nih rame ra-- WAHH IANN!." Kevin berteriak heboh lalu lari ke arah Empat orang yang sedang berkumpul di ruang tamu.

Kevin duduk dengan tidak santai di sebelah vian lalu merangkul vian akrab. Sedangkan Vian hanya mengulurkan tangannya mengajak tos kevin.

"Buset, kapan kesini tan,vin?." Tanya kevin sambil melepas rangkulannya di bahu Vian, melihat afin yang menatap nya dengan tatapan tidak bersahabat itu. Padahal afin sendiri berpelukan dengan orang lain.

"Udah 3 hari yang lalu terus baru sempet kesini. Eh iya, tante punya kabar baik nihh!." Aliza melepaskan pelukannya dengan afin lalu menunjuk satu persatu orang disitu dengan senyum lebar. Vian pun terlihat bahagia.

"Apaantuh?." Ujar kevin sok asik. Rasanya afin masih marah dengan kevin, bisa bisa nya tidak memperlihatkan rasa bersalah nya kepada afin dan malah bertingkah seolah tidak tau apa apa.

Afin melirik sinis kevin, aslinya kevin tau. Tapi dia mau pura pura tidak tau, nanti aja di selesaiin berdua.

"Kita tinggal di sini selama 2 Minggu! Jadi kalian bisa puas main!." Ujar Aliza melebarkan senyum nya kembali. Afin dan kevin menatap aliza terkejut .

"YEEE IAN DISINI LAMA!." Afin mendekat ke arah vian lalu mengusir kevin, ia ingin duduk di sebelah vian.

'cih elah, nasib gue gini amat' -Kevin

"Iya, Ian bisa nginep di rumah apin kan?."

"Gak lah anjir apa...an?." Kevin memelankan suaranya di akhir melihat sekeliling nya menatap nya aneh.

"Y-ya maksud epin tuh, ga adil kalo mereka bedua doang,nak epin harus ikut! Iya begitu!." Lanjut Kevin kembali lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Semua yang ada di situ mengangguk mengerti kecuali afin yang menatapnya sambil tersenyum jahil.

"Affah iya??." Goda afin sambil tersenyum jahil membuat gelak tawa semua orang disitu karna melihat wajah tengil Afin. Memang lucu afin ini.

"Iyalah! Kan ga adil berduaan doang!." Sewot kevin sambil menjulurkan lidah nya terhadap afin. Sedangkan keluarga mereka sudah menatap afin dan kevin aneh.

"Alah. Orang gue mau ngajak ian doang, apa luh?."

"Gak bisa sat! Gue harus ikut lah! Nanti lo di reb-- di rebus ian lagi!." Semua orang kembali tertawa dengan ucapan ngadi ngadi milik kevin. Keyla menatap sesuatu terhadap anaknya, dia tau anaknya tadi sebenarnya sedang cemburu.

"Cih elah,bilang aja kalo cemburu mah~." Goda Keyla menatap wajah tak terima kevin .

"Kagak ma, itu nanti si apin kangen."

"Apaan sih, najis!."

"Alah sok sok an najis lu! Dicipok ketagihan juga!."

"Kalian berdua ga berantem sehari aja, sehari , bisa ga?." Ujar keyla dengan wajah garang nya.



















Gatau, ak mleszz

Ketos Mesum [BxB] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang