Bab 11.

16.8K 776 2
                                    

Akhirnya mereka berdua jalan jalan menggunakan motor Afin, sedangkan motor kevin dia tinggal di dekat arena balapan. ia titipkan kepada Agra yang masih ingin di situ, dan kevin berpesan jika agra ingin pulang,pulang saja.

Mereka berdua menikmati angin malam, sesekali menghela nafas apalagi afin. Kevin sengaja mengemudi sepeda motornya dengan pelan, Dia ingin lama lama an dengan Afin.

"AFIN BANGSAT, DIA GA MERDULIIN GUEE!. HAHAHAHA." Kevin berteriak keras sambil terus tertawa juga afin di belakangnya ikut tertawa.

Jalanan belum terlalu sepi, tidak sedikit yang menatap mereka aneh. Banyak juga yang memekik gemas.

"Ya maaf kali, ep. janji ga ulangin dehh." Ujar Afin dari belakang sambil menyengir lucu.

"Affah iya?." Jawab kevin dengan suara nya yang menyebalkan itu.

"Iya pak boss!."

Afin dan Kevin pulang pukul 10 malam. Pastinya keluarga afin sudah khawatir dengan Afin sejak tadi.

Saat pulang , Afin langsung dipeluk oleh ibunya. Tetapi mendapat tatapan tajam dari ayah nya.

"Ya Allah sayang, Gimana keadaan kamu? kamu baik baik aja kan? kamu ga terluka kan ? ." Ibu afin langsung Bertanya panjang kali lebar ke afin. sedangkan afin sudah menatap ibunya lelah, tapi ia juga kasihan dengan ibunya.

"Gapapa mah, Tadi ada epin, jadi apin gapapa." Jawab Afin untuk menenangkan ibunya.

"Siapa yang ngajarin kamu balapan lagi? kamu mikirin orang sekitar kamu atau ga?." Kali ini ayahnya afin bersuara. Afif ini, kalo udah serius, seriusnya ga main main, walaupun dia emang sering ngelawak tapi kalo udah marah jangan di ragukan.

"Maaf , pah." Afin tertunduk pelan. dia tidak berani menatap ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu itu.

"Udah om, lagian si Apin baik baik aja kan." Ujar kevin yang di benarkan oleh windi. Dia tidak tega jika anaknya di marahi oleh afif.

"Terserah." Afif pun beranjak dari duduknya lalu pergi untuk tidur.

"Mah, kalo papah marah sama apin gimana?." Afin menatap ibunya dengan raut wajah yang menggemaskan.

"Engga sayang, udah tenang aja."

Kevin yang di belakang afin pun memekik gemas melihat kelakuan afin jika bersama orang tuanya itu sangat berbeda dengan afin yang sedang berada di luar. Afin yang saat bersama orang tuanya itu menggemaskan , Kevin jadi sangat gemas♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡.

"Kevin, makasih ya udah bantuin tante sama om." Windi berucap sambil menepuk bahu Kevin.

"Gapapa Tante,lagian kevin juga --." Kevin memberhentikan bicara nya lalu tersenyum kikuk.

"Anu, kevin juga-- ga merasa direpotin sama Tante, hehe." Windi hanya tersenyum menanggapi kevin. Terkadang Windi menganggap kevin sudah seperti anaknya sendiri.

Afin sudah berpikir, sebenernya tadi si kevin mau bilang kalo dia juga khawatir sama afin, tapi niat nya ngomong gitu di pendem dalem dalem.

"Kamu mau pulang atau nginep disini?." Tanya Windi.

"Emm, pulang aja deh tan. Nanti dimarahin mama lagi hehe."

Akhirnya kevin pamit pulang dari kediaman rumah Afin.

























Ketos Mesum [BxB] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang