"Kayaknya ini ya key, kita harus ngatur hari pertunangan mereka berdua deh." Ucap windi tanpa melunturkan senyumnya.
"Harus sih. Kapan? Kenapa ga mingdep aja?." Saran keyla yang pasti di setujui oleh windi.
Mereka berdua menatap Vandra, afif, kevin dan afin yang sedang mencuci mobil di halaman rumah mereka sesekali bermain air.
"Tapi bukan suami kita ya." Keyla dan Windi tertawa bersama lalu melanjutkan melihat para semestanya masing masing.
"Gue inget waktu kita SMP deh, Rasanya bahagia banget gak sih? Kita beda kelas tapi pas kelas 8 kita bisa satu kelas bahkan sampe SMA." Windi berucap sambil menatap bahagia keyla.
"Iya, yang terindah lagi. Masa masa lo masih sama gue, win. Tapi jalan terindahnya adalah kita harus menemukan laki laki yang paling kita cintai. Bukan perempuan." Ucapan keyla mampu membuat windi tersenyum lalu kembali menatap kedua anak mereka yang sedang mendekat ke arah mereka.
"Mah, ma. Lagi ngomongin apa sih kok kayak melow banget gitu?." Tanya afin melihat raut keyla dan windi yang sedikit, sedih?
"Engga sayang,gapapa. Sini peluk." Kevin dan afin mendekat ke arah windi dan keyla lalu berpelukan berempat di teras rumah afin.
"Pelukan ga ajak ajak." Paksu mereka datang lalu ikut berpelukan di belakang anak mereka masing masing.
Mereka bersyukur, istri mereka bisa berteman dekat tanpa melibatkan masalah masalalu nya. Masalalu yang indah dan tidak terduga juga tidak di ketahui afin dan kevin.
"Kalian Minggu depan tunangan ya?."
"HAH?!." Para laki laki yang berada disitu bersamaan mengucapkan kalimat itu.
"Kalian ga seneng ya?." Windi menatap sedih kedua anaknya.
Lalu kevin dan afin saling menatap dan berpelukan sambil berdiri.
"Epin, gue ga mimpi kan?." Senyum afin merekah, sangat lebar sekali sampai kevin melihatnya jadi sangat amat bahagia.
"Enggak sayang, enggak! Impian kamu akan terjadi sayang!." Afin kembali memeluk kevin membuat sang empu membalas pelukan dari kekasihnya itu dengan hangat.
"Impian apin? Maksudnya?." Afif bertanya sambil memisahkan pelukan mereka berdua.
"Ih ganggu. Nih ya papah mertua tersayang. Apin itu udah nunggu bangett buat tunangan sama epin. Tapi harus nunggu orang tua dari salah satu pihak yang nyaranin buat tunangan gitu. Jadinya apin pasti seneng banget lah." Kevin berucap sambil sesekali menatap Afin yang tidak melunturkan senyumannya.
"Astaga sayang, impian apa macam itu?." Vandra menepuk dahinya sambil menghela nafas lelah.
"Tanya aja sama apin." Kevin menunjuk afin yang sedang tersenyum malu malu.
"Hihi, gapapa yaa mau aja." Afin tersenyum lucu.
"Epin, beliin seblak manis dong."
"Hah?!." Kevin menatap horor kekasihnya ini, juga semua orang yang ada disitu. Udah keluar dari topik, ngomong ngadi ngadi lagi.
Kevin memegangi dahi afin dan masih menatap afin horor.
"Ihh! Kenapa sih natapnya gitu semuaa! Huweee!." Afin menangis kejer sambil terduduk di teras rumah, ga takut di lihat tetangga apa ya?
"Sayang udah sayang , iya nanti di beliin!."
"Udah hamil berapa minggu kamu?." Tanya Windi rendem sambil menatap anaknya aneh.
"2 minggu huaaa!." Hening, tiba tiba saja hening. Afin yang terkejut akan ucapannya. Dan keluarga mereka yang tidak percaya.
Afin menampar kecil mulutnya sendiri lalu tersenyum kaku menatap semua orang disitu.
"M-maksud kamu?! Kamu hamil?! Gagaga, mamah coret dari KK kamu!." Windi berucap main² sambil menatap afin garang.
"Epin, kamu apain anak orang ha?! Sampe hamil?!." Keyla menjewer kuping anaknya sampai kevin mengaduh kesakitan.
Afin ini memang memiliki keanehan saat kecil, yaitu mempunyai rahim. hanya windi dan afif saja yang tau, bahkan yang punya rahim pun tak tau apa apa.
Kemarin saat merasakan aneh pada dirinya, afin langsung ke dokter langganan keluarga nya dari kecil.
Dan informasi itu mampu membuat afin sangat terkejut sampai rasanya ingin putus asa. Tetapi, dipikir pikir afin malah bahagia punya anak.
Back to topik>>
Kevin masih menganga tak percaya dengan perkataan afin barusan, pacarnya ini ngepreng nya ga lucu loh.
"Apasih pin? K-kamu..."
"Apin ini memang lain sayang , dia emang punya rahim sejak dia baru lahir. Maka dari itu, kita ga pernah maksa dia buat sama cewe. maksanya malah sama cowok." Jelas Windi menatap haru kevin yang sudah melebarkan senyumnya.
"Ya allah apinn ku sayang! Kenapa ga bilang dari kemarin sihh?!." Kevin merengkuh afin ke pelukannya membuat afin tersenyum lebar melihat kevin yang sangat bahagia.
"Mau kasih serpress!." Jawab afin merentangkan tangannya di pelukan kevin.
"Epin! Kamu apain anak papah ha?!." Afif menatap garang kevin membuat yang ditatap menaikkan kedua jarinya sambil tersenyum takut.
"Hehe pah, maap yaa!." Kevin lari mengitari depan rumah afin sambil terus di kejar oleh afif membuat semua yang disitu tertawa melihat anak dan papah mertuanya.
Bahagia sekali rasanya memiliki kehidupan yang berbeda dari orang lain, memang banyak yang harus di lewati. Tapi jika takdir menakdirkan kita untuk bahagia, pasti selalu ada masalah yang akan datang. Kehidupan mana ada yang tau kecuali tuhan kepercayaan kalian masing masing?.
The end.
Maaf kalo endingnya jelek, soalnya ini ngetiknya pas lagi ga mood. Makasih juga yaa buat yang udah support sampe aku namatin cerita inii. Ak sayang kamuu.
Aku ga terlalu pinter bikin ending yang baguss yaa jadinya kek gini ajaaaaaaaa.Baikk sekiann trimksihh, ak sayangg semuaa yang mau baca cerita ini sampe end💗💗
Wlpn ngebosenin, kalian tetep baca sampe end. Itu yang bikin ak sayang bgt sm kln.
Pokok e kabeh seng moco cerito iki sampe akhir ikii. Aku sayang banget ambi sampean, mergo sampean aku iso namatke cerito iki.
Walaupun ra akeh seng moco, aku bersyukur wae. Aku seneng iso namatne cerito iki. Soale meng tak ge seneng seneng tok ga terlalu berharap rame soale gak mungkin:(((
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Mesum [BxB] || END
Teen FictionTentang Laki laki kecil yang berteman dengan ketos di sekolahnya. pertama nya sih enak enak aja, ketos nya baik cuma rada galak aja, kadang temennya suka takut sama dia klo dia lagi marah. tapi lama kelamaan kok kadang Pas ketos itu lagi deket sama...