Afin sedang berjalan di luar rumah bersama kevin dan vian. Mereka berdua ingin menghabiskan waktunya bersama Vian karna 2 hari lagi Vian akan pulang.
"Ian, cepet banget sih pulang??." Afin bertanya sambil menatap Vian.
"Kan ian harus sekolah juga kak, jadi... Ya gitu." Jawab vian sambil tersenyum sedih. Sedangkan kevin hanya menyimak saja, dia bodo amat vian mau pulang kapan aja. Yang heboh itu si afin makanya kevin ngikut jalan aja tadi.
"Pasti kaka bakal kangen banget sama kamu." Afin memeluk vian dengan tiba tiba di tempat umum. Tak sedikit orang berlalu lalang melihat mereka berdua berpelukan, banyak yang memekik gemas.
Afin mencium pipi kiri Vian dan juga pipi kanannya, membuat kevin melotot tak terima, tapi sedetik kemudian ia kembali menetralkan ekspresinya.
Di luar seperti ini dia tidak suka menjadi orang yang terlalu peduli seperti saat ia sedang di rumah. Entahlah, dia hanya tidak suka saja berperilaku seperti saat sedang di rumah atau di dekat Afin.
"Ekhm. Gausah ciuman juga kali, lebay banget." Ujar kevin menggunakan ekspresi datar tanpa menatap Vian dan afin.
"Kenapa ih?! Kan cuman di pipi!." Bantah afin sambil menatap aneh kevin.
"Cih." Kevin pilih diam saja dan bodo amat. Terserah afin sajalah toh di bilangin pun ga akan nurut.
"Ihh tayangku jangan malah malah dong!." Afin melebarkan senyumnya lalu mendekat ke arah kevin lalu jinjit untuk mengecup bibir kevin.
Kevin yang kaget pun langsung menatap afin yang lebih pendek dari nya.
"Udah yaa jan marah!." Afin menyengir lucu membuat kevin tidak bisa menahan senyumnya lagi.
"Hm. Udah sana sana main lagi, bocil." Kevin mengusak rambut lurus afin lalu mendorong kecil afin lagi ke arah vian yang menyimak adegan mereka berdua tadi yang pasti juga dilihat banyak orang.
Mereka berjalan kembali sesekali mampir ke tempat makanan yang enak pastinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini, Afin berada di rumah kevin, Ah tepatnya di kamar kevin. Semenjak pulang dari jalan jalannya bersama Vian tadi, ia dipaksa mampir kesini oleh Kevin.
Dan sekarang ia disuruh Kevin menunggunya mandi. Emang sialan itu anak, pacarnya di biarin bosen sendiri. Tapi untungnya kevin itu kalo mandi sebentar ga kaya afin.
"Cil! Ambilin anduk dong, lupa gue!!." Kevin berteriak dari kamar mandi, dan itu mampu membuat afin terkejut. Lalu ia menghela nafas nya dan segera mengambilkan handuk putih bersih milik kevin.
Afin mengetuk pintu kamar mandi lalu pintu kamar mandi terbuka sedikit dan menyodorkan handuk nya ke dalam kamar mandi.
"Nih! Cepetan dong! Mau lanjut nonton tiktok ini!."
Kevin dari dalam malah tersenyum licik, ia mengelus sensual tangan afin membuat sang empu yang ada di luar merinding.
"A-ambil cepet!." Gugup afin sambil menggigit bibir bawahnya.
"Gamau mandi bareng sayang?." Suara kevin terdengar jelas dari dalam, afin langsung menggelengkan kepala nya brutal walau itu ga bisa dilihat kevin.
"Enggak AAA! ambil cepet ish handuknyaaaa!." Afin melempar kan handuk itu secepat mungkin akhirnya, daripada nanti ditarik tangannya kaya di cerita cerita gitu kan ga estetik.
Untung saja kevin menangkap handuk itu dengan benar lalu terkekeh sebentar.
Afin duduk di tempat tidur kevin sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Dia senyam senyum tidak jelas dibalik kedua telapak tangannya itu.
"Ish! Apaansih gitu aja salting!."
🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Mesum [BxB] || END
Teen FictionTentang Laki laki kecil yang berteman dengan ketos di sekolahnya. pertama nya sih enak enak aja, ketos nya baik cuma rada galak aja, kadang temennya suka takut sama dia klo dia lagi marah. tapi lama kelamaan kok kadang Pas ketos itu lagi deket sama...