Afin bersekolah seperti biasanya, hanya saja yang tidak biasa adalah caranya berjalan. Tak sedikit perempuan yang menatapnya dengan kevin sambil senyum senyum tidak jelas.
"Epin, kok sakitnya nambah ya gara gara posisi kemarin?." Tanya afin lirih, takut ada yang menguping.
"Ya gatau, orang yang gerak kamu." Afin mendengus geli, dia agak sedikit geli sebenarnya pake aku-kamu itu.
"Alah, gu--ehheeh salah. aku aja gerak cuma 1 setengah jam ya! Sisanya kamu! Gatau sampe berapa jam." Afin merotasi bola matanya malas. Janjinya padahal pas ngewong itu katanya sebentar eh namanya kevin ya pasti ber jam jam.
"Ya... Tapi kan kamu yang gerak." Ujar kevin tak ingin di bantah.
Tiba tiba saja datang seorang perempuan menggunakan seragam SMA sini. Tapi seperti kurang bahan ini mau sekolah apa mau melonte?.
"Emm. Bener kamu yang namanya Kevin?." Tanya anak perempuan itu, yang seperti nya adek kelas karna Afin tidak pernah melihat nya.
"Hm. Ada kepentingan apa? Apakah anda murid baru?." Jawab serta bertanya Kevin sambil memperlihatkan muka dinginnya.
"Iyya, a-ku mau minta di anterin cama kamu yya?." Huek, apaan sih ini? Afin rasanya denger pengen muntah. Ini udah dua kali ya afin nemu modelan cewe kaya lonte gini.
"Baik. Ngomognya bisa biasa aja?." Buset, ngomong bang kevin ga dipilter dulu, malu kan jadinya si murid baru.
Kevin beralih menatap Afin,pastinya tatapannya berubah juga. Membuat perempuan itu mendelik tak suka.
"Anterin dia dulu ya?." Tanya Kevin pelan yang pasti di angguki afin. Lalu afin membisikkan sesuatu di telinga kevin.
'aku ikutin kamu ya? Takut nanti kamu di mesumin sama dia.' bisik afin membuat kevin menahan senyumnya.
"Iya iya. Ekhm ayo, saya antar. Anda ingin kemana terlebih dahulu?."
"Mawu ke perpustakaan d-dimana yya? Te-terus manggilna aku gausah telalu formal." Ujar perempuan itu sambil menampakkan ekspresi lucunya. Tapi malah mirip seperti opet.
"Hm. Nama lo siapa?." Tanya Kevin sambil berjalan menuju tempat perpustakaan yang pastinya diam diam di ikuti afin di belakang.
"Lala, panggil baby juga atu nda papa." Jijik kevin ini sebenarnya denger suara nya kaya persis banget sama suara opet.
"Hm." Jawabnya lagi.
"K-kamu ham hem ham hem mulyu dehh, cariawan yya?."
"Bangsat, ngomong nya biasa aja anjing. Risih gue." Tiba tiba tangan kevin di gandeng saja oleh opet yang bernama lala itu dan dengan kasar Kevin menghempaskan nya.
"K-kamu kok kasar siii? Kan ketua OSIS?." Mata Lala sudah ingin keluar air matanya padahal baru di gituin doang.
"Eh mbak, ni ya. Gausah gatel sama cowo orang, lagian ketua osis emang gaboleh ngomong kasar apa? Ha?! Lo pikir dia harus kaya ustadz gitu? Ya sama gue ingetin lagi. kalo mau deketin dia, minimal jadi gue dulu, baru deh maksimal." Tiba tiba saja afin berkacak pinggang di depan lala membuat sang empu terkejut lalu Menatap tak suka kepada afin.
"Apaan si kamu? Atu salah apaa?."
"RAN! RANDI! SINI LO ANTERIN MURID BARU INI MAU KE PERPUS!." Teriak afin memanggil randi anggota OSIS lalu Kevin mengajak afin pergi saat randi sudah datang.
Afin menjulurkan lidah nya ke lala tanpa sepengetahuan kevin membuat lala gemas dengan afin sampai ingin membunuhnya.
"Mau ke mana tadi?." Tiba tiba saja suara laki laki menyapu telinga lala.
'ihh ganteng.'
"Lala mau ke perpuss boyeh?." Tanya lala, lalu menyatukan tangannya di belakang sambil berlagak seperti anak opet.
"Bentar, gue izin pacar gue dulu." Ujar randi sambil menekan kata pacar membuat lala seperti di sambar petir.
Kasiann opet yang satu ini.
.
.
.
.
.
.
.
"Kamu tadi kok tiba tiba ngegas sih? Aku kaget tau." Kevin terkekeh melihat afin yang bersedekap dada di depannya saat ini. Mereka berdua sedang di rooptof sekolah.
"Abisnya dia gatel banget sih!." Afin sebel banget sama 50% perempuan di sekolah ini itu banyak bet yang gatel sama kevin.
"Udah sih sayang, kan aku cuma cinta sama kamu. Mau dia kasih mahkota nya juga, pasti aku milih bool kamu." Dikira afin mau ngomong yang elit gitu karna abis ngomong mahkota, eh endingnya bool juga yang di ucapin.
"Iya deh, janji yaa?." Afin mengacungkan jari kelingking nya lucu.
Lalu kevin menautkan jarinya dengan jari afin membuat mereka berdua tersenyum bahagia.
Afin mengecup sebentar bibir afin, tanpa lumatan. Hanya penuh kasih sayang dan ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Mesum [BxB] || END
Teen FictionTentang Laki laki kecil yang berteman dengan ketos di sekolahnya. pertama nya sih enak enak aja, ketos nya baik cuma rada galak aja, kadang temennya suka takut sama dia klo dia lagi marah. tapi lama kelamaan kok kadang Pas ketos itu lagi deket sama...