"Pasti lo di pengaruhin papa gue kan?." Kevin terkekeh sambil memegangi kedua tangan kevin yang melingkar di lehernya.
"Enda. Apin beneran suka sama epin!." Afin menduselkan kepala nya di leher kevin yang dingin.
"Tapi, lo jijik sama homo pin."
"Emang! TAPI GUE SUKA SAMA LOO! IH BUDEK APA GIMANA SII!." Afin berteriak di sebelah kiri kuping kevin.
"Lo beneran apa ngga sih?." Tanya kevin memastikan, Dia sangat bahagia jika ini memang betul betul afin menyukai nya. Tapi..
"Beneran ih!." Afin mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kok bisa?." Tanya kevin lalu melepaskan tangan afin yang sedari tadi melingkar di lehernya.
"Gatauu~ Gue suka sama lo dari kelas 2 SMA Tau!." Afin beralih duduk ke sebelah kevin lalu melipatkan tangannya di depan dada, ah lebih tepatnya sedikit lebih bawah.
Helaan nafas terdengar dari mulut kevin. "Gue aja suka lo dari kelas 1 smp. Baru suka 1 taun aja udah pamer!." Afin membulatkan matanya, masak iya Kevin suka dengannya dari kelas 1 smp?
"Masak sih?."
"Iya, lo inget? Gue pernah ngejauh beberapa hari dari lo. Gue ngehindar dari lo, kasarin lo, bahkan ga peduli lagi sama lo. Lo inget?."
"Oh iya inget, Waktu itu kesepian banget gue!." Afin menggeplak kepala kevin main-main.
"Nah itu, gue berusaha nolak perasaan suka gue ke elo pin. Makanya gue ngejauh supaya gue bisa lupain lo." Jelas kevin sambil memegangi tangan kanan afin dengan erat dan penuh ketulusan.
"O-oh g-gitu, hehe ya maap. Gue kan gatau apa apa." Afin mengangkat kedua jarinya sambil tersenyum lucu, membuat kevin gemas.
Kevin dengan secepat kilat mencium pipi gembul milik afin. Sedangkan afin sudah melunturkan senyumnya, beralih menjadi menahan senyum dengan muka yang memerah sampai di telinga.
"Apaan sih cium cium?!." Afin mengusap bekas ciuman kevin main main sambil mengalihkan pandanganya untuk lurus ke depan.
"Halah, salting kan lu? Tau gue." Kevin tertawa gemas sambil mengusak rambut afin gemas. Lalu mereka berdua tertawa bersama merasa tiada beban.
Di ambang pintu, keyla sedang melihat keromantisan mereka berdua sambil tersenyum simpul. Tidak lupa kamera nya yang sudah beberapa kali menjepret foto mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam nya, afin dipaksa menginap di rumah Kevin karena dipaksa oleh siang kevin. Afin menolak sebenar nya, tapi Kevin menggunakan alasan bahwa dia masih lemas dan sedikit pusing karna belum sembuh total, dan semua ini karna afin. Jadilah afin merasa bersalah lalu mengikuti perintah sahabat nya.
Saat ini, mereka berdua sedang nonton film action di kamar Sang empu, Kevin. Mereka mendapat rekomendasi film dari Twitter ibu Kevin. Trailer nya bagus,mereka jadi penasaran.
"Epin, ngeri banget itu!!." Afin sedari tadi sudah heboh sendiri sambil terus menaboki lengan Kevin. Untung nya tidak terlalu serius, jadi tidak terlalu sakit.
"Udah sianjir, gausah nabokin mulu!." Kevin berusaha menyingkirkan tangan afin dengan menggenggamnya.
Sampai saat ini , dimana film tinggal beberapa menit lagi. Pemeran sampingannya sudah banyak yang meninggal karna suatu pembunuhan. Semua ini karna obsesi seorang CEO terhadap anak pemilik perusahaan besar.
Yang mengejutkan, ternyata anak pemilik perusahaan itu adalah laki laki , sama seperti CEO nya. Tapi ini masih belum di sadari oleh Kevin dan afin, mereka berdua berusaha berfikir positif saat ini.
Mereka sedikit curiga sebenernya, soalnya tatapan CEO itu menuju terhadap anak laki laki yang manis. Tapi berusaha berfikir romantis, karna sepanjang film pembunuhan saja isinya jadi mereka tidak terlalu curiga.
"Apin, lo ngerasa aneh ga sama ni film? Kek aura nya beda gitu." Kevin mengeluarkan suara lalu mencoba menunduk untuk melihat wajah afin yang sedang bersandar di bahu miliknya.
"Agak sih sebenernya." Jawab afin sejujurnya. Mereka berdua kembali serius menonton.
Sampai adegan di mana CEO itu mendadak menggendong sang anak pemilik perusahaan menuju tempat tidur king size milik sang CEO.
Afin menegakkan duduknya lalu menatap kevin yang sudah menatap nya terlebih dahulu.
"Epin. Takut ada hantunya." Afin memeluk lengan Kevin sambil duduk terus di samping kevin. Sebenernya bukan itu yang afin curigai.
Kevin senang , afin menempel seperti ini saat mereka sudah mengetahui perasaan masing masing, rasanya tidak bisa di deskripsi kan.
Adegan yang mencengangkan terjadi. Dimana sang CEO Melumat bibir laki laki di bawahnya yang tengah di kungkung itu dengan sangat brutal dan penuh nafsu.
Perlahan Sang CEO membuka satu persatu kancing milik laki laki di bawahnya.
Kali ini, mereka berdua terdiam sambil terus menonton. Tapi jangan lupakan ekspresi terkejut dari wajah mereka masing masing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Mesum [BxB] || END
TeenfikceTentang Laki laki kecil yang berteman dengan ketos di sekolahnya. pertama nya sih enak enak aja, ketos nya baik cuma rada galak aja, kadang temennya suka takut sama dia klo dia lagi marah. tapi lama kelamaan kok kadang Pas ketos itu lagi deket sama...