35

298 13 0
                                    

"Kamu pasti kaget sama ucapan saya tadi. Sebenarnya saya juga gak tau, kenapa saya tiba-tiba aja ngomong kayak gitu ke kamu yang notabenenya baru saja kita berdua bertemu.

Gak tau kenapa saya malah mempercayakan kamu untuk menjaga Rora dibandingkan Marco atau bahkan laki-laki lain. Saya merasa ada sesuatu dari dalam diri kamu. Yang benar-benar bisa membuat Rora berubah jadi lebih baik lagi." Ucap wanita itu

"Nah coba lihat bagus tidak model rambut nya" ucap wanita itu, dan Jisung pun melihat pantulan dirinya di cermin. Ia tersenyum menandakan dirinya senang dan menganggukkan kepalanya.

"Oke sekarang warna rambut. Apa ya bagusnya." Ucap wanita itu sambil memikirkan warna yang cocok.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampakkan sosok Aurora yang sudah kembali dengan baju santainya. Dan membawa paperbag.

"Ini baju Lo. Ganti sekarang. Gak enak pakai baju seragam gitu pas diluar." Ucap Aurora cuek. Jisung pun menganggukkan kepalanya sambil mengambil paperbag itu dan mulai berjalan kearah tempat ganti yang disediakan.

"Kamu itu galak banget sih. Sampai takut gitu anaknya" ucap wanita itu.

"Biar gerak cepat. Daripada nunggu dia ngebug dulu.

Oh ya kak. Aku mau warna rambut aku kayak gini aja" ucap Aurora sambil menyodorkan ponselnya.

Wanita itu pun tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu pun tersenyum.

"Tau banget cocok nya harus yang kayak gimana. Oke. Kakak kerjain sekarang. Untuk Jisung kakak juga udah tau mau warna apa. Mau lihat contohnya gak?" Tanya wanita itu.

"Gak perlu kak. Aku tau selera Kakak bagus kayak aku. Aku terima jadinya aja" ucap Aurora santai.

Saat sedang mengerjakan rambut Aurora, Jisung pun datang kembali dengan pakaian santainya.

"Makasih baju sama makanannya kak" ucap Jisung. Dibalas deheman oleh Aurora.

"Pantes aja lama banget. Sekalian kamu beliin makan tadi" ucap wanita sambil sedikit menggoda Aurora dengan mencolek dagu perempuan itu.

"Sekalian aja. Tadi pas gue makan. Kan gak mungkin anak orang gak gue beliin makan." Ucap Aurora. Hanya dibalas anggukan kepala oleh wanita itu sebagai tanda setuju.

"Jisung ayo ke kursi ini. Itu rambutnya Rora udah bisa ditinggal. Sekarang saya langsung warnain rambut kamu" ucap wanita itu sambil tersenyum lembut. Dan Jisung membalasnya dengan senyuman juga. Dan mulai mendudukkan dirinya di bangku tersebut dengan kaku.

"Jangan kaku kayak gitu. Saya cuma warnain rambut kamu" ucap wanita itu diselingi tawa yang cukup besar. Jisung pun menganggukkan kepalanya dan mulai menyamankan dirinya.

Wanita itu bolak balik untuk memperhatikan rambut keduanya. Karna wanita itu sangat tau akan adik sepupunya yang tidak mau kepalanya disentuh oleh orang lain.

2 jam berlalu. Dan keduanya pun sudah selesai menata rambutnya dengan baik.

Aurora masih sibuk menata rambutnya tidak sadar bahwa Jisung berada disebelahnya.

"Gimana Rora, ganteng kan jadinya" ucap wanita itu sambil memegang bahu Jisung yang tersenyum tipis melihat kearah Aurora

"Gimana Rora, ganteng kan jadinya" ucap wanita itu sambil memegang bahu Jisung yang tersenyum tipis melihat kearah Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'deg' seketika jantung Aurora berdegup kencang. Dan tiba-tiba saja Aurora merasa pipinya mendadak panas. Ia pun langsung mengalihkan wajahnya kesamping.

"Lumayan lah kak " ucap Aurora yang berusaha sesantai mungkin. Berbeda dengan wanita itu yang melirik kearah Aurora dengan senyuman. Bisa dia lihat walau tak terlalu jelas, pipi Aurora sedikit memerah.

Aurora pun berdehem untuk menetralkan jantung nya.

"Kak gue cabut sekarang ya. Mau ke butik buat cari dress dan jas buat dia" ucap Aurora sambil menatap ke arah kakaknya yang sekarang malah senyum mengejek.

"Apaan sih ekspresi kakak kayak gitu. Aku pergi sekarang. Biayanya udah aku transfer. Bye kak" pamit Aurora yang langsung pergi begitu saja meninggalkan wanita itu dan Jisung.

"Kak, Jisung pamit pergi ya kak." Ucap Jisung sopan.

"Kakak harap kamu mau mempertimbangkan permintaan kakak tadi. Kakak yakin, Rora lama-lama bakal luluh sama kamu. Percaya sama kakak" ucap wanita itu sambil menepuk pundak Jisung.

"Aku bakal usahin kak, kalo boleh jujur sebenarnya Jisung juga suka sama kak Aurora udah dari lama, tapi Jisung takut gak pantes untuk kak Aurora" ucap Jisung sambil tersenyum malu.

Wanita itu tertawa melihat Jisung yang telinga sangat merah.

"Bagus dong kayak gitu. Kakak dukung kamu 100% buat bikin Aurora suka sama kamu. Oh ya kakak sampai lupa kenalin diri, panggil saya kak Keina, saya kakak sepupunya Rora" ucap Keina sambil menyodorkan tangannya dan disambut baik oleh Jisung.

"Oke kak Keina, Jisung pamit dulu ya, gak enak buat kak Aurora nunggu terlalu lama" pamit jisung dan langsung berlalu pergi meninggalkan Keina yang masih senantiasa memandang kearah pintu krim itu

"Kakak selalu berharap untuk kebahagiaan kamu Rora. Kamu pantes bahagia. Dan kakak harap Jisung orang yang paling tepat untuk kamu" gumam Keina sangat pelan. Sampai-sampai mungkin orang disebelahnya tidak bisa mendengar ucapannya barusan.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang