Rapat dengan klien pun berlangsung selama 30 menit. Pembahasan mengenai kerjasama antar pembisnis, mulai dari kesepakatan berbagai kontrak kerja, target pasar yang dituju, walau ada sedikit perbedaan pendapat namun akhirnya bisa diselesaikan dengan baik dan mendapat kesepakatan bersama dengan kedua belah pihak yang puas tanpa ada yang merasa rugi ataupun tidak nyaman dengan kontrak yang akan ditandatangani kedua pihak yang bersangkutan.
Meeting itu pun selesai dan Aurora sendiri yang mengantarkan Klien tersebut sampai menuju kendaraannya.
Setelah itu dia dan juga Zamar kembali ke atas untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Sampai waktu pulang menjelang.
Tepat pukul 7 malam Aurora baru saja menginjakkan kakinya di unit apartemennya.
Hanya melepas sepatu heels nya, ia langsung berjalan menuju sofa untuk menyadarkan dirinya. Blazer yang ia kenakan pun sudah ia lepas karena gerah. Yang tersisa hanya tanktop putih yang melekat di badannya.
Ia memejamkan matanya merasakan lelahnya hari ini.
Jisung yang baru saja masuk kedalam apartemen karna baru kembali dari supermarket untuk membeli bahan kulkas yang kosong.
Menatap kearah Aurora yang hanya memakai atasan tanktop putih membuat pipi dan juga telinganya memerah. Membuat Jisung langsung mengalihkan wajahnya ke samping.
'Ya ampun, cobaan apa lagi ini. Kenapa Kak Aurora cuma pakai baju pendek kayak gitu' ucap Jisung dalam batinnya. Dia masih senantiasa diam ditempatnya dengan wajah yang masih menatap kearah samping.
Aurora pun menegakkan badannya kembali dan menatap kearah rak sepatu, dimana Jisung berdiri sambil menghadap ke samping.
"Cupu Lo ngapain disana?" Tanya Aurora
Jisung melihat sekilas kearah Aurora dan kembali menatap kearah dinding
"I-ini aku mau ke dapur, baru habis dari supermarket, beli bahan kulkas" ucap Jisung yang terlihat jelas mukanya sangat kaku. Sedangkan Aurora melihatnya dengan tatapan bingung
"Lo kenapa sih cupu. Baru habis ngeliat setan Lo hah" ucap Aurora dengan wajah yang datar.
'bahkan lebih parah dari setan Kak' ucap Jisung dalam batinnya.
"Eh cupu gue nanya. Lo diam kayak orang bisu tuh kenapa?" Tanya Aurora yang mulai sewot.
"I-itu aku langsung ke dapur aja. Kakak juga sebaiknya langsung mandi dan ganti baju rumahan" ucap Jisung yang langsung berlari menuju dapur. Aurora masih memandang Jisung dengan aneh.
Sampai akhirnya ia melihat dirinya yang hanya memakai atasan tanktop.
'pantes aja si cupu gugup kayak gitu. Baru pertama kali liat cewek pakai tanktop doang kayak gini kali.' ucap Aurora dalam batinnya. Ia pun langsung mengambil blazernya dan masuk kedalam kamar untuk mandi.
Sejujurnya ia pun sudah tidak betah, karna badannya terasa lengket akibat keringat.
20 menit Aurora pun sudah selesai dan keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuju dapur dimana Jisung sedang memasak.
Karna penasaran ia pun langsung berjalan mendekati Jisung. Dan tepat di samping Jisung.
"Lo masak apaan?" Tanya Aurora tepat disebelah Jisung. Bahkan jarak wajah keduanya hanya 2 jengkal saja.
Jisung yang memalingkan wajahnya ke samping kaget karena jarak keduanya yang lumayan dekat. Ia langsung mengalihkan wajahnya dengan cepat ke depan.
"Aku masak nasi goreng sama ayam goreng, gak papa kan kak?" Tanya Jisung
"Boleh aja. Yang penting gue makan. Laper soalnya" ucap Aurora seadanya dan langsung beranjak dari sana menuju kulkas untuk mengambil minuman dan Jisung yang akhirnya bisa menghela nafas lega karna jujur dirinya sangat gugup sekali.
Dering ponsel Aurora berbunyi. Terlihat dari raut wajahnya yang datar dan memilih meletakkan ponselnya kembali diatas meja dan beralih ke kulkas untuk mengambil buah apel disana.
Dengan rasa sedikit penasaran, Jisung sedikit melirik kearah ponsel Aurora yang tertera nama Daddy disana.
Jisung langsung kembali memfokuskan diri pada masakan nya.
Jujur dalam hatinya ingin sekali bertanya, kenapa Aurora tidak mengangkat panggilan tersebut.
Bukankah panggilan masuk dari orangtua, akan disambut baik dan antusias oleh anak pada umumnya. Namun Aurora malah hanya menatap datar dan tak berniat mengangkat panggilan tersebut.
Sampai dering ponsel itu kembali berbunyi.
"Kak ini ponselnya bunyi terus, gak mau diangkat?" Tanya Jisung pelan
"Biarin aja. Paling juga telfon cuma mau nanya perkembangan proyek baru di daerah Bandung" ucap Aurora santai masih dengan menikmati apelnya yang masih setengah.
Jisung pun memilih diam tak ingin bertanya lebih lanjut. Karna ia bisa menyimpulkan bahwa hubungan Aurora dengan ayahnya tidak berjalan baik.
"Lo sendiri gak ngabarin orangtua Lo karna tinggal disini sama gue?" Tanya Aurora sambil menatap lurus kearah Jisung. Dan hanya dibalas gelengan
"Lagian Mama sama Papa di Korea. Baliknya juga paling gak dalam waktu dekat. Nanti pas balik kan gue tinggal minta izin sama kakak untuk balik sementara kerumah lama aja" ucap Jisung dan Aurora hanya ber-o saja.
"Gue mau ke kamar. Kalo udah siap ketuk aja pintunya" ucap Aurora yang langsung pergi dari sana
Jisung masih menatap kearah ponsel Aurora yang masih berdering dari orang yang sama.
Setelah 15 menit berkutat dengan masakan. Jisung akhirnya selesai dan menata makanan tersebut ke meja makan.
Ia pun langsung bergegas ke depan kamar Aurora. Mengetuk pintu tersebut dan tak lama Aurora keluar.
'deg'Jisung baru menyadari kalo Aurora memakai pakaian yang pendek, karna daritadi ia hanya bisa melihat sekilas jadi tidak tau.
"Kak makanan udah siap" ucap Jisung yang mengalihkan pandangannya ke samping.
"Oke" ucap Aurora yang melewati Jisung begitu saja.
Jantung Jisung berdegup sangat kencang. Walau dia kurang interaksi dengan wanita, tapi dia juga seorang pria. Yang akan malu saat berhadapan dengan wanita yang seumuran dengannya memakai pakaian pendek seperti itu.
Ia menggelengkan kepalanya, berusaha untuk mengusir pikiran aneh yang terlintas.
'ini baru hari pertama. Gimana hari-hari berikutnya' ucap Jisung dalam batinnya.
"Ngapain masih berdiri disitu. Lo gak mau makan?" Teriak Aurora dari meja makan. Dan dengan gelagapan Jisung langsung bergerak cepat menuju meja makan. Dan mereka berdua pun makan dengan khidmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU! I LOVE YOU
Teen FictionAurora Zoey Aditama cewek cantik blasteran indo Amerika yang sangat terkenal dan sangat disegani di sekolah SMA Aditama Utama. Dari namanya nya saja sudah dapat disimpulkan bukan. Yup, dia merupakan cucu dari pemilik sekolah swasta tersebut. karna...