44

265 11 0
                                    

Mendadak suasana menjadi hening. Aurora langsung menarik tangan Jisung berjalan menuju pintu keluar aula tersebut.

Aurora masih senantiasa menggenggam tangan Jisung sedangkan Jisung hanya menuruti saja

Sampai keduanya pun sampai di depan mobil.

Namun Aurora sudah lebih dulu berjalan menuju tempat pengemudi.

"Malam ini biar gue yang bawa. Kita kerumah gue. Seperti yang Daddy bilang. Lo gak keberatan kan?" Tanya Aurora.

"Gak sama sekali. Jisung bakal hadapin bareng kamu. Aku berharap kita bisa yakinin orangtua Rora. Jisung janji bakal belajar lebih keras kedepannya" ucap Jisung dengan tatapan mata yang sungguh-sungguh menatap Aurora. Sedangkan Aurora hanya menyunggingkan senyum nya.

Aurora masuk lebih dulu kedalam mobil dan diikuti Jisung yang duduk disebelah.

Mobil pun berjalan menjauh dari sana.

Perjalanan keduanya terlihat santai dan juga tanpa kendala sedikit pun. Malam ini tidak terlalu banyak doang berlalu lalang. Padahal jaraknya lumayan jauh, namun karena kondisi jalan yang sangat lenggang membuat mereka hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai di sebuah mansion yang sangat megah.

Jisung sendiri tercekat ditempatnya, melihat apa yang ia lihat saat ini. Bahkan ia menelan ludah nya dan kerutan pada dahinya muncul. Jangan lupakan kedua telapak tangan nya sangat berkeringat saat ini.

"Ji?" Panggil Aurora karna Jisung yang terlihat seperti kosong jiwanya.

"I-iya Rora?" Ucap Jisung sedikit gagap.

"Lo kenapa?" Tanya Aurora.

"Ini rumah Rora?" Tanya Jisung untuk sekedar memastikan.

"Gak. Ini rumah Daddy sama Mommy. Rumah gue ya apartemen itu" ucap Aurora santai.

"Udah buruan turun atau mau gue tinggal Lo" ucap Aurora.

Jisung pun dengan terburu-buru melepaskan seat belt nya dan ikut keluar dari mobil, lalu berdiri disebelah Aurora yang hanya menatap kosong ke mansion yang ada didepannya.

"Kenapa?" Tanya Jisung karena bingung dengan keterdiaman Aurora.

"Lo tau. Kenangan masa kecil gue tiba-tiba aja terlintas di pikiran gue sekarang.
Masa dimana hari-hari gue ngerasain jadi seorang putri di sebuah kerajaan, dan beralih menjadi awal hidup gue berada dibawah tekanan." Ucap Aurora.

"Rora tinggal sendiri sejak kapan?" Tanya Jisung

"SMP kelas 3 gue nekat untuk pindah ke apartemen yang gue tinggalin sekarang. Emang disana gue juga sendiri. Tapi ya setidaknya gue sendiri gak ditempat yang benar-benar sebesar ini. Ruang hampa nya bakal kentara banget gue rasain." Ucap Aurora.

"Rora hebat. Makasih udah mau bertahan sampai saat ini. Dan menjadi Rora yang sangat hebat" ucap Jisung sambil menggenggam tangan Aurora.

"Lo terlalu berlebihan." Sanggah Aurora.

"Jadi. Kita masuk sekarang?" Tanya jisung.

"Yaudah yuk." Ajak Aurora.

Saat pintu utama itu terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya menatap dengan binar dan senyum di wajahnya.

Wanita itu memeluk erat Aurora. Dan Aurora sendiri membalas pelukan hangat tersebut. Sedangkan Jisung hanya mengamati segala hal dari samping Aurora.

Wanita itu pun melepaskan pelukan tersebut dan menangkup wajah Aurora.

"Non kenapa gak pulang pulang. Bibi kangen banget sama non. Padahal dulu non itu masih kecil banget. Sekarang non udah tumbuh dewasa dan jadi Lebih cantik. Bibi senang lihat non baik-baik aja." Ucap bibi itu sambil mengelus rambut Aurora.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang