38

273 13 0
                                    

Keempatnya pun duduk bersama dimeja makan. Makanan yang berada diatas meja saat ini merupakan hasil masakan Jisung tadi.

"Masakan kamu emang yang selalu enak nak. Aurora tau, dirumah yang selalu masak itu Jisung. Jisung itu jago banget soal masak. Pasti kamu tau sendiri kan. Sebelum-sebelumnya juga udah selalu dimasakin sama Jisung kan?" Tanya mama Jisung yang duduknya tepat didepan Aurora.

"Ya Tante. Kadang-kadang Jisung yang suka masak, tapi kadang juga sering delivery aja " ucap Aurora seadanya karna dirinya merasa sangat canggung sekali. Karna ini pertama kalinya ia bisa makan dan mengobrol santai di meja makan.

Kedua orangtuanya yang sibuk dengan pekerjaan di luar negeri membuat dirinya selalu sendirian, walaupun sekarang ini selalu berdua dengan Jisung.

"Mama mau tanya?" Ucap Mama Jisung sambil menatap kearah Aurora. Dan Aurora hanya menanggapi dengan menatap balik kearah Mama Jisung.

"Kalian memang tinggal bersama saat ini?" Tanya mama Jisung dan berhasil membuat jisung tersedak saat sedang minum.

"Ya Tante. Sepertinya Jisung belum sempat memberitahu ke Tante juga Om. Saya yang minta Jisung untuk tinggal sama saya di Apartemen pribadi saya" ucap Aurora santai berbeda dengan Jisung yang sekarang wajah dan telinganya memerah .

"Tapi kalian tidur terpisahkan?. Mama hanya gak mau kalian menyesal nantinya" ucap Mama Jisung hati-hati.

"Tenang aja kok, Tante sama Om gak perlu khawatir. Kami tidur dikamar berbeda." Ucap Aurora.

Terdengar helaan lega dari kedua orangtua itu.

"Syukurlah, saya takut aja sebenarnya. Takut Jisung ini berbuat yang gegabah. Bagaimanapun kalian perempuan dan laki-laki. Bukannya saya gak percaya sama anak saya sendiri. Anak saya ini laki-laki, dan saya juga laki-laki. Saya tau kadang kalo ada setan yang lewat bisa berfikir yang kemana mana.

Apalagi nak Aurora ini cantik. Nanti bisa-bisa anak Papa bisa khilaf." goda sang papa yang mendapat cubitan dari Mama dan Jisung yang semakin menundukkan kepalanya karna malu digoda oleh orang tua nya.

"Papa ini, gak lihat tuh kepala anaknya udah nunduk parah gitu. Jangan digodain mulu. Bisa-bisanya nanti badannya melengkung sempurna jadi huruf O nanti " ucap Mama yang dibalas tawa kecil dari papa.

Keduanya secara tak langsung masih terhubung untuk menggoda anak bungsunya itu.

"Ma,Pa udah dong. Jangan bahas itu terus. Aku gak enak sama kak Aurora nya. Nanti dia gak nyaman" ucap Jisung dengan telinga yang memerah hebat.

"Yaudah- yaudah. Kita makan" ucap sang papa. Dan akhirnya dimeja itu diisi keheningan karma semuanya fokus pada piringnya masing-masing.

Setelah selesai makan, Aurora berpamitan ingin pulang, namun di tahan tangannya oleh Mama Jisung.

"Tunggu sebentar ya. Pulangnya sama Jisung aja. Kan kalian juga tinggal bareng." Ucap Mama Jisung sambil mengelus rambut Aurora lembut

"Gak papa Tante. Jisung pasti kangen banget sama Tante dan juga Om, sebelumnya saya juga udah terbiasa sendiri di apartemen. Jadi gak masalah kok" ucap Aurora santai. Terlihat kerutan di dahi mama Jisung.

"Loh orang tua kamu kemana sayang" ucap Mama Jisung sambil mengelus pipi Aurora lembut.

"Orangtua aku sibuk Tante. Mereka kerja di luar negeri untuk masa depan aku. Mereka pulang juga gak tentu.  Bisa setahun sekali atau dua kali. Atau bahkan. Setahun pun gak pulang. Aku udah terbiasa kok" ucap Aurora yang terlihat sangat santai dan senyum manis disana namun berbeda dengan matanya yang terlihat sangat kosong dan juga terluka.

Dengan gerakan perlahan Mama Jisung menarik Aurora masuk kedalam pelukannya. Memeluk Aurora dengan sangat erat sambil mengelus rambut Aurora lembut

Perasaan Aurora menghangat.

"Aurora hebat. Mama kagum sama Aurora yang bisa sekuat itu sampai sekarang. Mama jadi gak perlu merasa bimbang lagi. Mama titip Jisung sama kamu ya Aurora.

Mama yakin Jisung bisa buat kamu bahagia, dan kamu juga sebaliknya bisa jadi orang yang tepat untuk Jisung "ucap Mama Jisung yang sedang menatap kearah Aurora dengan tatapan mata yang sangat tulus.  Secara perlahan Aurora menganggukkan kepalanya, sebagai tanda mengiyakan permintaan Mama Jisung barusan.

Mama Jisung kembali menarik Aurora masuk kedalam pelukannya.

"Makasih ya sayang. Mama sekarang udah lega karena kehadiran kamu di sisi Jisung. Oh ya mulai sekarang jangan panggil Tante, panggil Mama aja biar sama kayak Jisung" ucap ma a Jisung sambil menangkup wajah Aurora

"Ya tan, ekhem Ma" ucap Aurora yang sedikit canggung dan gugup.

"Nah gitukan enak mama dengernya" ucap Mama Jisung antusias dengan senyum yang sangat lebar.

"Ada apaan nih, kayaknya senang banget Mama?" Tanya papa yang bingung.

"Aurora sekarang panggil aku Mama, ya kan sayang?" Tanya mama Jisung.

"Ya Ma" ucap Aurora.

"Tuh dengerkan Pa" ucap Mama Jisung yang sedang memamerkan dirinya.

"Nah kalo gitu panggil saya juga jangan Om. Panggil Papa aja" ucap Papa Jisung.

"Ya Pa" ucap Aurora

Kedua orangtua itu pun tersenyum senang melihat kearah Aurora yang telinganya sedikit memerah karna malu.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang