52

200 11 0
                                    

Di bandara.

Suasana bandara saat ini sedikit sejuk. Langit sedikit gelap sepertinya merasakan kesedihan yang dialami kedua pasangan ini.

Jisung baru saja melakukan cek in ulang.

Ia langsung berjalan menuju Aurora yang masih berdiri mematung ditempatnya.

"Udah selesai?" Tanya Aurora

"Udah. Waktu keberangkatan sekitaran 30 menit lagi" ucap Jisung.

"Kayanya cepet banget ya waktu berlalu. Baru saja kemarin kita ketemu, habis itu deket, dan pertemuan aku sama orangtua kamu. Begitupun dengan kamu ketemu sama orangtua aku.

Lalu kesepakatan itu. Dan akhirnya hari ini waktunya tiba. Ahahah. Singkat banget ya" ucap Aurora dengan diakhiri kekehan yang sangat menyiratkan sebuah kesedihan.

"Hei. Udah sepakat bukan buat gak sedih" ucap Jisung sambil menangkup wajah Aurora.

"Ya. Aku gak sedih kok. Cuma ngomong aja." Ucap Aurora.

Jisung menarik aurora kedalam pelukannya. Sesekali mencium puncak kepala Aurora.

"Tak pernah mudah untuk mengucapkan selamat tinggal. Jisung merasa sangat bahagia dan aman saat memeluk Rora. Aku harap tidak akan merasa kurang ketika aku pergi. Bukan selamat tinggal tapi sampai jumpa lagi, karena kita berpisah untuk sementara. Tolong tunggu aku, aku akan segera pulang" ucap Jisung.

Aurora yang berada dipelukan Jisung hanya menganggukkan kepalanya.

Jisung pun menarik dirinya saat panggilan pesawat yang akan ia tempuh tengah disebutkan.

Jisung menangkup wajah Aurora. Mulai mencium kening turun ke kedua mata, lalu ke pipi dan terakhir ke bibir Aurora sekilas.

Jisung langsung melepaskan tangan nya dari wajah Aurora dan menarik koper besarnya pergi dari sana tanpa menoleh ke arah belakang.

Saat ini ia tengah mati-matian untuk menahan tangis dan juga dirinya untuk berbalik. Jisung pun terus berjalan dan mulai menghilang dari penglihatan Aurora. Aurora sendiri hanya tersenyum tipis dan mulai melangkah pergi dari sana.

Jisung yang baru saja meletakkan barang-barang di tempat penyimpanan barang langsung mendudukkan dirinya di kursi class bisnis.

Disana air matanya turun cukup deras. Ia menangis tanpa suara.

Sedangkan Aurora langsung menjalan mobilnya meninggal bandara menuju perusahaan miliknya.

Sepertinya kehidupannya akan kembali seperti semula untuk sementara waktu. Belajar bekerja makan tidur tanpa ada Jisung di sekitarnya.

17 jam kemudian.

Jisung baru saja mendaratkan kakinya di bandara internasional los angeles.

Terlihat ada seseorang berpakaian jas hitam berjalan kearah nya.

"Tuan Jisung bisa mengikuti saya" ucap orang tersebut sambil berjalan lebih dahulu. Jisung pun mengekori orang tersebut dengan dua koper besar di tangan nya.

Perjalanan sekitaran 30 menit pun akhirnya sampai di sebuah apartemen elite di kota Los angeles ini.

"Ini kunci Unit 69 saya permisi" ucap orang tersebut setelah menurunkan Jisung tepat didepan gedung besar itu.

Jisung pun masuk kedalam menuju lift.

Setelah sampai pada lantai yang dimaksud. Ia mulai melihat nomor pada setiap pintu. Dan akhirnya ia pun sampai di paling ujung dengan nomor unit 69. Ia pun langsung mencoba membuka pintu apartemen tersebut. Dan benar saja langsung terbuka.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang