Jisung baru saja keluar dari kamarnya, setelah selesai membersihkan dirinya. Namun ia sedikit heran dengan sikap kedua orangtuanya yang sangat seneng sekali sambil mengobrol santai dengan Aurora.
Jisung pun menghampiri ketiganya dan duduk tepat disebelah Aurora.
"Lagi bahas apa sih. Mama sama Papa sampai senang banget kayak gitu" tanya Jisung yang sedikit heran.
"Coba kamu tanya Aurora sekarang panggil kita berdua apa?" Ucap sang Mama. Jisung pun mengalihkan pandangannya menatap kearah Aurora
"Maksudnya?" Tanya Jisung sambil menatap kearah Aurora.
"Ma, Pa" ucap Aurora. Jisung masih belum ngeh
"Ma, Pa, anaknya lemot nih" ucap Aurora santai. Dan Jisung pun akhirnya sadar saat kedua orangtuanya menjerit senang karna dipanggil seperti itu oleh Aurora. Jisung hanya bisa geleng kepala melihat orangtuanya yang bisa sesenang itu
Keempatnya asik menonton film tentang alam dan kehidupan di Madagaskar.
"Malam ini kalian berdua menginap saja ya disini. Aurora jangan pulang ke apartemen sendirian. Besok aja bareng sama Jisung." Ucap Papa tiba-tiba saat mereka semua asik menonton bersama.
"Bener Mama setuju. Nanti Aurora tidur sama Mama ya malam ini" ucap Mama sambil mengelus rambut Aurora lembut
"Loh Papa sama siapa Ma?" Tanya papa.
"Sama Jisung lah pa. Masa gitu aja masih nanya. Ya gak mungkin Mama kasih Jisung tidur satu kamar sama Aurora. Gak boleh." Ucap Mama dengan raut wajah garang nya.
"Aduh Ma. Jangan gitu dong. Mama kan tau Papa paling gak bisa kalo tidur gak sama Mama" ucap Papa dengan wajah melasnya. Namun terlihat Mama tidak perduli sambil merangkul pundak Aurora mengajak pergi dari sofa dimana mereka berempat duduki.
"Loh mau kemana?" tanya Papa.
"Yah tidur lah Pa. Gak lihat udah jam 10 itu" ucap Mama sewot
"Ma. Gak papa aku tidur satu kamar sama Jisung. Biar aku nanti tidur di kasur habis tuh Jisung nya di sofa aja" ucap Aurora santai. Terlihat mama dan papa yang mendadak menoleh satu sama lain.
"Boleh juga gitu. Gak papa Jisung kan laki-laki tidur di sofa mah gak masalah. Ya kan Jisung" ucap sang Papa yang menatap dengan tatapan tajam kearahnya dan Jisung refleks langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.
Mama Jisung terlihat masih menimbang-nimbang.
"Aurora benaran yakin. Soal ini?" Tanya mama dan dibalas anggukan kepala oleh Aurora
"Yaudah. Kalo nanti Jisung nya macam-macam, panggil aja Mama. Biar nanti Mama marahin" ucap Mama sambil mengelus rambut Aurora dan dibalas anggukan oleh Aurora.
Mama dan papa pun berjalan beriringan menuju kamar keduanya. Menyisakan Aurora dan Jisung yang masih bergeming ditempatnya.
"Lo masih mau disini atau mau langsung ke kamar?" Tanya Aurora mendadak membuat Jisung salah tingkah dan tenggorokan menjadi kering.
"I-itu aku mau ke dapur dulu kak. Mau minum. Haus soalnya. Kakak duluan aja. Nanti aku nyusul" ucap Jisung. Aurora hanya berdehem dan berjalan masuk kedalam kamar Jisung.
Jisung yang mengambil gelas disalah satu rak di dapur. Ntah kenapa tangannya sedari tadi bergetar hebat selama memegang gelas.
Ia pun memutuskan untuk meletakkan gelas itu diatas meja.
Ia benar-benar salah tingkah saat ini sekaligus gugup. Bagaimanapun walau keduanya sudah tinggal bersama lumayan lama. Tapi untuk tidur dalam satu kamar ini benar-benar pertama kali bahkan tidak pernah terlintas sama sekali.
Jisung pun hanya mondar mandir tidak jelas dengan wajahnya yang memerah.
Jisung pun langsung mendudukkan dirinya, mengambil gelas tadi dan menuangkan air lalu meminumnya.
Tarik nafas buang nafas
Tarik nafas buang nafas
Tarik nafas buang nafasItu saja yang ia lakukan selama jalan meninggalkan dapur menuju kamarnya.
Dan disini Jisung sudah berdiri tepat didepan pintu kamarnya.
Ia benar-benar sangat bingung harus bagaimana. Apakah ia harus mengetuk pintu kamar ini atau langsung masuk saja atau bagaimana.
Saat tangannya terangkat untuk mengetuk pintu tersebut, ntah kenapa Jisung mengurungkan niatnya. Ia pun berjalan menjauh dari kamarnya dan kembali ke sofa ruang tamu.
Ia pun mulai membaringkannya badannya di sofa panjang yang cukup untuk badannya, walaupun kakinya harus tergantung karna tingginya yang melebihi panjang sofa tersebut.
Apa boleh buat. Sepertinya ini merupakan keputusan terbaik yang ia ambil. Bagiamana pun ia menghargai Aurora. Walau sudah ada izin dari Aurora. Akan sangat canggung bagi keduanya.
Dan kemungkinan besar yang akan terjadi adalah mau dirinya atau Aurora bisa-bisa saja terjaga karena tak bisa tidur dengan kehadiran orang lain disekitarnya.
Jisung pun mulai memejamkan matanya berusaha untuk menidurkan dirinya.
30 menit akhirnya Jisung bisa tidur dengan lelap. Sedangkan Aurora baru saja keluar dari kamar melihat kearah dapur mencari keberadaan Jisung.
"Tuh anak kemana sih. Katanya minum. Dia minum atau buat air minum sebenarnya" ucap Aurora pelan sambil meraih gelas yang sudah ia isi air untuk ia minum.
Karna terlalu malas untuk berfikir jauh. Ia pun melangkahkan kakinya menuju meja ruang tamu. Dimana ia meninggalkan ponselnya tadi.
Namun ia dikejutkan dengan kaki seseorang yang menggantung di sofa panjang.
Aurora pun berjalan mendekat dan melihat bahwa orang itu adalah Jisung. Dan senyum tipis terbit diwajah Aurora
"Disini rupanya" ucap Aurora pelan. Dan meraih ponselnya lalu berjalan menjauh dari sana masuk kedalam kamar.
Tak sampai 1 menit ia sudah keluar dari kamar Jisung menuju ruang tamu dengan selimut tebal berada ditangannya.
Saat tepat berada dihadapan Jisung. Aurora langsung meletakkan selimut itu diatas tubuh Jisung. Meletakkan selimut itu untuk menutupi badan Jisung.
Ntah terkena angin apa, tiba-tiba saja Aurora mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Jisung.
Beberapa detik kemudian Aurora pun tersadar dengan apa yang ia lakukan. Ia pun langsung menarik tangan nya.
Aurora langsung pergi menjauh dari kawasan ruang tamu dan masuk kedalam kamar Jisung.
Tiba-tiba saja Jisung membuka matanya perlahan dan ia tersenyum sangat lebar.
"Apa kali ini aku bisa berharap lebih untuk bisa memenangkan hati kak Aurora" ucap Jisung pelan dengan wajah dan kedua telinganya yang merah.
Jisung pun melanjutkan tidurnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU! I LOVE YOU
Teen FictionAurora Zoey Aditama cewek cantik blasteran indo Amerika yang sangat terkenal dan sangat disegani di sekolah SMA Aditama Utama. Dari namanya nya saja sudah dapat disimpulkan bukan. Yup, dia merupakan cucu dari pemilik sekolah swasta tersebut. karna...