extra part

258 11 0
                                    

Usia kehamilan Aurora sudah memasuki 8 bulan.

Itu artinya bulan depan anak pertama keduanya akan lahir kedunia.

Jisung bahkan semakin overprotektif terhadap Aurora. Melakukan semua pekerjaan rumah dan sangat melarang keras Aurora untuk melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan keduanya.

Bahkan Jisung juga menjadi ayah siap siaga. Menemani kemanapun Aurora pergi, ntah ke mall, supermarket dan seperti hari ini merupakan jadwal Aurora untuk melakukan senam yoga guna mempermudah proses persalinan nanti.

Instruktur senam memberikan beberapa gerakan untuk di tiru oleh para ibu-ibu hamil lainnya.

Jisung yang berada di belakang Aurora yang sangat fokus melihat kearah instruktur didepan.

"Kalo capek bilang ya. Istirahat dulu jangan dipaksain. Aku gak mau kamu sama anak kita kelelahan" ucap Jisung pelan

Aurora pun mengalihkan pandangannya ke arah Jisung dan tertawa kecil melihat wajah Jisung yang sangat khawatir akan dirinya.

"Aku baik-baik aja. Anak kita juga pasti sehat didalam sini. Kamu jangan khawatir berlebihan. Lagian ada kamu disini, aku sama anak kita pasti bakal baik-baik saja." Ucap Aurora berusaha menenangkan Jisung.

Jisung pun menghela nafas panjang.

30 menit lamanya yoga tersebut pun berakhir.

Jisung membantu Aurora berdiri dengan perlahan dan hati-hati. Dan hal itu selalu menjadi kesenangan tersendiri bagi Aurora.

"Setakut itu ya?" Tanya Aurora polos.

"Aku gak mau ngelakuin kesalahan yang bisa membuat kamu sama anak kita dalam bahaya. Aku gak perduli orang mau ngomong aku terlalu protektif sama kamu, atau gimanapun. Yang aku tau kayak gini lah aku jaga kamu. Kamu adalah segalanya untuk aku saat ini, dan disini juga ada anugerah yang gak kalah luar biasanya seperti kamu" ucap jisung sambil mengelus perut Aurora.

Jisung bisa merasakan anaknya menendang begitupun dengan Aurora yang sedikit merasa sakit karna efek aktifnya anak didalam perut.

"Anak kita senang banget kayaknya. Gak lama lagi kita bakal ketemu, aku gak sabar untuk bulan depan" ucap Aurora sambil menatap Jisung.

"Aku juga begitu." Ucap Jisung.

Mereka pun berjalan keluar dari gedung tersebut menuju parkiran dan masuk kedalam mobil.

Jisung selalu mengendarai mobil dengan kecepatan pelan agar tidak membuat Aurora kesakitan .

.

Skip 1 bulan kemudian.

Semua keluarga dari pihak Aurora maupun Jisung saat ini tengah berada dihalaman depan rumah keduanya.

"Sayang prediksi dokter kapan lahirannya?" Tanya mama Jisung.

"Kata dokter kemungkinan 1 Minggu lagi, tapi bisa lebih cepat atau lambat" ucap Aurora.

"Jisung merawat kalian dengan baik kan?" Tanya papa Jisung.

"Sangat baik Pa. Bahkan semua pekerjaan rumah Jisung yang mengerjakan semuanya. Padahal Rora bilang untuk sementara sewa saja asisten rumah tangga. Tapi Jisung menolak karna alasan dia mampu mengerjakannya sendiri" ucap Aurora.

"Terimakasih ya sayang. Sudah menjaga keduanya dengan sangat baik" ucap Mommy.

"Udah jadi kewajiban Jisung untuk menjaganya." Ucap Jisung.

"Daddy bangga sama kamu Jisung. Benar-benar bisa menepati ucapan kamu sama saya dan istri saya. Saya benar-benar tenang sekali." Ucap Daddy.

"Terimakasih dad" ucap Jisung.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang