15

388 17 0
                                    

16 Agustus 2019.

Semua orang terlebih OSIS tengah sibuk-sibuknya mengatur acara untuk besok dimana acara 17 Agustusan sebagai hari kemerdekaan Indonesia yang sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya untuk dirayakan.

Namun untuk sekolah SMA Aditama Utama ini lebih mengkhususkan lomba basket putri dan futsal putra

Semua kelas sudah mulai mengumpulkan daftar peserta yang ikut untuk mewakili kelasnya.

Dan untuk kemenangan sendiri akan ada piagam yang akan dipajang dikelas juga ada hadiah tunai untuk menambah semangat para siswa untuk menang.

Selama perlombaan ini juga menjadi salah satu cara untuk para OSIS mencari siswa atau siswa yang sangat unggul untuk bisa menjadi bagian dari perwakilan sekolah apabila ada perlombaan antar sekolah

Sama halnya dengan kelas Jisung yang sudah sangat ribut dengan suara orang yang berteriak menyebutkan nama kelas sendiri atau temannya untuk ikut andil dalam lomba dan beberapa siswa yang tidak ikut serta mulai membuat beberapa poster dengan tulisan besar berisikan nama para siswa yang akan berpartisipasi dalam lomba besok.

"Ji besok Lo ikut lomba futsal putra?" Tanya Fiona.

"Kayaknya sih nama gue udah ditulis di papan tulis gitu. Padahal gue gak ngajuin diri sama sekali" ucap Jisung bingung.

"Ohh. Gue tadi yang bilang sama sekretaris kelas suruh tulis nama Lo" ucap Fiona santai sedangkan Jisung langsung menatap kearah Fiona dengan wajah masam

"Kenapa Lo malah libatin gue sih. Gue lebih suka nonton aja" ucap Jisung.

"Lo tuh kan jago main futsal, sayang kali kalo dianggurin doang bakatnya. Sapa tau aja" ucap Fiona dengan mendekatkan mulutnya didepan telinga Jisung

"crush Lo bisa suka sama Lo gara-gara terpesona dengan permainan Lo" ucap Fiona sambil menjauhkan wajahnya dan menaik turunkan kedua alisnya.

Sedangkan Jisung hanya tersenyum sambil memalingkan wajahnya kearah samping. Terlihat kedua telinganya memerah

Fiona tertawa melihat tingkah Jisung yang saat ini sangat kentara sekali sangat malu karena digodain oleh Fiona.

"Lo sendiri ikut basket putri?" Tanya Jisung.

"Yoi. Itu udah pasti. Berarti bakal ketemu lagi lawan sama Aurora. Gak sabar buat ngalahin dia. Gue harus benar-benar serius kali ini. Gue gak pernah kalah sekalipun waktu main pas SMP. Gue bakal raih kemenangan itu lagi besok" ucap Fiona dengan mata yang terlihat sangat bersungguh-sungguh.

"Fiona semangat. Lo pasti bisa" ucap Jisung tulus.

"Tapi kalo Lo mau dukung crush Lo juga gak masalah kali. Kan dia ikutan juga. Jangan terlalu nahan diri. Tunjukkin kalo keberadaan Lo ada di dalam jangkauan mata dia" ucap Fiona.

"Makasih Fiona Lo mau dukung gue" ucap Jisung.

"Yah. Gimana ya. Gue cuma bisa semangatin Lo doang. Lo sekalinya ngejatuhin hati orang nya gak main-main. Ya gue juga cuma bisa berharap apapun yang terbaik buat Lo sebagai sepupu" ucap Fiona 

"Gue yakin suatu saat nanti Lo bakal ngerti kenapa gue bisa suka sama dia. Lo bakal tau sendiri. Dia gak seburuk yang Lo perkirakan. Dia baik" ucap Jisung dengan senyum manisnya.

"Yeuh. Itu mah karna Lo nya aja yang udah mulai tanda-tanda bulol. Makanya bisa ngomong kayak gitu." Ucap Fiona.

"Udahlah yok. Buruan kantin. Kelas juga kosong gak ada guru masuk. Kita bagus ngisi perut dan dahaga" ucap Fiona dan Jisung pun ikut berdiri dan keduanya berjalan keluar kelas beriringan.

.

Di kantin.

Aurora dan Marco sudah duduk disana sedari tadi menikmati keripik pisang dengan santai namun sorot matanya datar.

"Mau Lagi?" Tanya Marco kepada Aurora saat melihat keripik pisang yang berada ditangan Aurora sudah tersisa sedikit didalam plastik.

"Gue mau puding coklat" ucap Aurora dan diangguki oleh Marco.

Tak lama Marco sudah kembali dengan 2 puding coklat ditangannya.

Aurora pun mengambil alih dan mulai memakan puding tersebut.

Marco yang melirik kearah Aurora melihat ada krim yang tertinggal di sudut bibirnya.

Marco langsung mengulurkan tangannya ke wajah Aurora untuk menghapus krim tersebut.

Beberapa pasang mata yang melihat kearah mereka mulai berbisik dan bergosip pastinya tentang kedekatan keduanya yang tidak biasa.

Aurora terlihat santai dan tidak terganggu sama sekali. Sedangkan Marco juga terlihat biasa saja dan tidak gugup sama sekali. Keduanya meneruskan kegiatan makan masing-masing.

Tanpa sadar Jisung yang baru saja masuk melihat hal itu. Dadanya mendadak sakit, dan ia sangat merasakan hal yang asing sedang menggerogoti dirinya saat ini.

Sampai lamunan pecah karena pembicaraan siswa lain.

"Kan gue bilang juga apa. Kak Marco sama kak Aurora itu pasti ada apa-apa"

"Lo gak lihat tuh. Mereka kayak gitu aja biasa banget. Kayak emang udah wajar aja"

"Lagian Cocok juga. Yang satu ganteng  dan yang satu cantik"

"Paling tinggal tunggu official aja"

"Ya patah hati deh gue"

"Bukan Lo doang. Mungkin satu sekolah juga patah hati karna primadona kita nanti udah official hubungannya"

"Eh tapi mereka kan sahabatan. Sapa tau emang kayak gitu"

"Ya emang ada sih orang yang sahabatan kayak gitu. Tapi mereka serasi loh. Sayang banget kalo emang cuma sahabatan doang"

"Setuju-setuju. Kapal gue dari awal masuk ke sekolah ini, Aurora Marco harus berlayar cuy"

Dan masih banyak lagi. Mendadak membuat Jisung tidak lagi nafsu untuk memesan makanan.

Fiona sadar dan peka dengan apa yang dirasakan sepupunya itu.

"Lo baik-baik aja?" Tanya Fiona dengan nada yang sedikit hati-hati

"Gue gak papa. Gue mau ke perpustakaan aja ya Fiona. Maaf gue gak bisa nemenin Lo makan. Gue butuh waktu sendiri" ucap Jisung dengan nada yang sedikit berantakan.

"Oke. Tapi kalo ada apa-apa, Lo bisa langsung telfon gue. Apapun yang mau Lo omongin sama gue, bakal gue denger.

Gue bakal pasang telinga buat menampung semuanya. Lo gak sendiri. Jangan terlalu diambil pikiran omongan tadi. Yakin sama diri Lo sendiri. Semua orang punya sisi istimewanya masing-masing. Ada hal yang ada di diri Lo, tapi gak di miliki orang lain." Ucap Fiona sambil menepuk pundak Jisung dan Jisung tersenyum kearah Fiona.

"Makasih Fiona. Gue tinggal ke perpustakaan yah" ucap Jisung dan dibalas anggukan kepala oleh Fiona.

Jisung pun pergi dari area kantin berjalan menuju perpustakaan.

CUPU! I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang