Ntah waktu yang begitu cepat berlalu atau ntah bagaimana. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas sudah akan diadakan hari senin tepatnya dua hari dari sekarang. Dimana hari ini tentunya hari Sabtu.
Jisung dan Aurora terlihat sedang belajar di meja ruang tamu.
Aurora sendiri terlihat sangat fokus dan Dimata Jisung sangat cantik. Namun berbeda dengan perasaan nya yang mendadak akhir-akhir ini merasa kalut.
Bagaimana tidak. Berarti setelah ujiannya selesai. Berarti hanya hitungan hari menuju hari keberangkatan nya menuju Amerika.
Hari dimana dia sama Aurora harus berpisah. Memikirkan nya saja sudah membuat Jisung frustasi.Aurora sendiri sedikit meregangkan otot-otot nya. Dan menoleh kearah Jisung yang terlihat sangat kalut dan nyaris stress.
"Kenapa?" Tanya Aurora sambil menggenggam tangan Jisung. Jisung tentu saja langsung menatap kearah Aurora dengan tatapan putus asa.
Mendadak Jisung langsung memeluk Aurora. Aurora sendiri kaget namun tetap membalas pelukan tersebut.
"Ada soal yang susah? Atau ada hal yang kamu pikirin?" Tanya Aurora sambil mengelus punggung Jisung.
"Aku takut" suara Jisung terdengar serak. Aurora sendiri kaget dan ingin melepaskan pelukan tersebut. Namun tenaga Jisung lebih kuat daripada dirinya. Jadi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam dan mendengarkan penjelasan dari Jisung.
"Aku takut. Sebentar lagi kita bakal pisah. Pasti susah banget disana. Gak ketemu sama Rora. Pasti bakal rindu banget sampai mau mati rasanya." Ucap Jisung yang mulai terisak
Mendadak bibir Aurora tertarik keatas. Berbeda dengan matanya yang terlihat memerah.
"Kita bisa laluin itu semua. Asal kita berdua saling percaya satu sama lain. Dan komitmen antara kita berdua tetap terjalin. Aku yakin semuanya hanya masalah waktu sampai kita bisa ketemu lagi nanti" ucap Aurora sambil mengelus punggung badan Jisung yang saat ini bergetar lumayan hebat.
Karna Jisung yang saat ini tengah menangis tanpa suara dipelukan itu.
Jisung pun mulai merenggangkan pelukannya dan menatap Lamat kearah wajah Aurora .
"Tunggu Jisung ya Rora. Jisung bakal usahain selesai sesuai waktunya." Ucap Jisung.
"Hm. Aku tungguin " ucap Aurora
Tiba-tiba Jisung terisak lagi dan Aurora sendiri tidak bisa mengontrol emosi nya sendiri. Mendadak air matanya turun begitu saja tanpa permisi di pipinya.
"Jangan kayak gini dong. Makin berat akunya." Ucap Aurora yang terdengar suaranya sedikit serak.
Jisung mengulurkan tangannya kearah wajah Aurora untuk menghapus air mata itu.
"Maafin Jisung yang tiba-tiba buat Aurora jadi sedih juga. Mendadak perasaan jisung kacau beberapa hari terakhir ini.
Jisung masih ngerasa waktu terlalu cepat berlalu. Dua hari lagi ujian. Itu artinya. Seminggu kemudian Jisung bakal langsung pergi ke Amerika.
Jisung mendadak kalut." Ucap Jisung sambil menatap seluruh wajah Aurora.
Aurora sendiri hanya diam sambil menatap kearah Jisung.
"Maafin Jisung yang harus buat kamu menunggu sedikit lama. Jisung harus bisa ngebuktiin. Kalo Jisung bisa jadi orang yang hebat dan jadi kebanggaan Rora. " Ucap Jisung.
"Udah deh. Kebanyakan minta maaf sama aku. Buktiin makanya. Pokoknya aku tunggu disini.
Nanti pas kita ketemu lagi, kita sama-sama udah jadi orang yang hebat dan sukses." Ucap Aurora sambil mengelus rambut Jisung.
Jisung mendekatkan wajahnya kearah Aurora. Aurora sendiri tau dengan apa yang Jisung akan lakukan. Ia pun menutup matanya. 3 cm jarak wajah keduanya dering ponsel Aurora berdering. Membuat keduanya langsung menjaga jarak.
Aurora meraih ponselnya yang berada diatas meja, dan tertera nama Daddy disana.
"Ya Daddy?" Tanya Aurora.
"Kasih hp kamu ke Jisung. Daddy mau bicara sama dia" ucap Daddy dengan nada serius.
Aurora langsung memberikan ponselnya pada Jisung. Jisung sendiri bingung.
"Daddy mau bicara" ucap Aurora. Jisung dengan gugup menerima ponsel itu.
"Ya om" ucap Jisung
"Senin nanti kalian mulai ujian kan. Hari Jum'at tepat terakhir masa ujian. Saya minta bawahan saya untuk jemput kamu untuk mengurus semua keperluan kamu. Hari Sabtu kamu langsung berangkat ke Amerika. Tidak ada penolakan" ucap Daddy tegas.
"Baik om" ucap Jisung dan panggilan tersebut terputus dari Daddy Aurora.
"Kenapa?" Tanya Aurora.
"Kata Om. Hari Jum'at setelah selesai ujian. Bakal ada yang jemput aku untuk urus semua keperluan aku di Amerika. Dan hari sabtunya aku langsung berangkat." Ucap Jisung. Aurora terlihat kaget namun tidak bisa berkata apapun.
Karna ia tau apapun yang sudah menjadi keputusan Daddy tidak akan bisa diganggu gugat lagi. Hal itu sudah mutlak.
Aurora langsung Memeluk Jisung erat begitupun sebaliknya dengan Jisung.
"Tungguin Jisung ya. Rora harus percaya sama Jisung. Kalo Jisung pasti bisa" ucap Jisung sambil mencium puncak kepala Rora. Sedangkan Aurora hanya menganggukkan kepalanya.
Hari Senin pun tiba.
Dengan kesiapan yang cukup matang. Aurora dan Jisung pergi kesekolah.
Waktu ujian tiba. Semua siswa dan siswi masing-masing fokus pada kertas soal dan lembar jawaban nya.
Terlihat dikelas 11 IPA Aurora terlihat sangat santai menjawab setiap soal.
Begitupun dengan Jisung di kelas 10 IPA juga terlihat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal-soal yang nampaknya ia kuasai.
Tak terasa sampai waktu pulang.
Jisung sendiri berdiri disebelah mobil sambil membaca pelajaran untuk besok. Tanpa ia sadari Aurora sudah berdiri tepat disebelahnya.
"Serius amet" sindir Aurora.
"Eh. Udah daritadi?. Ya nih harus banyak-banyak di hapalin lagi. Apalagi besok matematika dan bahasa inggris" ucap Jisung.
"Udah sambung nanti pas udah di apartemen aja. Kita pulang sekarang keburu kesorean." Ucap Aurora. Keduanya pun masuk kedalam mobil. Mobil yang dikendarai Jisung pun meninggalkan kawasan sekolah.
Sesampainya dirumah. Setelah kedua selesai berganti pakaian dan makan. Keduanya sudah mendudukkan diri di sofa untuk mempelajari pelajaran.
Terlihat Jisung sedikit kesulitan. Aurora yang sadar pun tersenyum kearah Jisung.
"Mana yang gak paham?" Tanya Aurora. Jisung menunjukkan sekitaran 4 soal berbeda.
Aurora mulai menjelaskan dengan baik dan bahasa yang mudah dipahami. Dan cara pengerjaannya bahkan sedikit berbeda dari yang diajarkan guru, tetapi sangat mudah untuk diingat.
"Ternyata ada cara yang lebih mudahnya ya. Kenapa guru-guru pada pakai cara yang ribet dan panjang-panjang banget." Keluh Jisung. Aurora sendiri hanya tertawa.
"Guru-guru kan ngajarin sesuatu yang ada di dalam buku yang sesuai dengan kurikulum. Sedangkan kalo aku kan cari-cari pengetahuan lain lagi, yang lebih mudah, ringkas, dan pastinya gampang diingat." Ucap Aurora.
"Sepertinya Jisung harus berusaha lebih keras lagi" ucap Jisung.
"Kalo ada yang kamu gak paham. Bilang aja. Pasti aku bantuin." Ucap Aurora. Jisung pun menganggukkan kepalanya.
Keduanya kembali fokus pada buku masing-masing.
Tanpa sadar hari sudah mulai gelap. Keduanya pun berpamitan untuk mandi dan segera bersiap makan makan.
Untuk makan malam ini, mereka memutuskan untuk memesan saja. Biar simpel dan gak makan waktu banyak untuk makan.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan belajar sampai pukul 11 malam. Dan Aurora pun langsung menyudahi aktifitas belajar itu. Dan keduanya pun tidur dikamar masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU! I LOVE YOU
Teen FictionAurora Zoey Aditama cewek cantik blasteran indo Amerika yang sangat terkenal dan sangat disegani di sekolah SMA Aditama Utama. Dari namanya nya saja sudah dapat disimpulkan bukan. Yup, dia merupakan cucu dari pemilik sekolah swasta tersebut. karna...