Eight

15.1K 1.5K 35
                                    

•••

Setelah kejadian seminggu yg lalu, haechan kembali menjalani kehidupannya seperti biasa.

Masuk kampus kemudian pulang dan kembali ke kampus lalu pulang, berputar putar disitu situ saja. Membosankan memang, tetapi apa boleh buat beginilah kehidupan seorang omega anak dari pengacara terkenal. Ia dilarang banyak kegiatan diluar rumah.

Haechan memilih tidak memberitahu soal penculikannya minggu lalu di arena balap karena takut chenle dan renjun merasa bersalah.

Sementara hubungannya dengan jaemin juga tak berubah. Walaupun alpha itu meminta haechan untuk tidak menjauhinya, haechan tidak menjawab apa apa. Rasa bencinya masih sama pada jaemin, tidak semudah itu untuk melupakannya hanya karena jaemin menolongnya sekali.

Saat haechan melewati koridor kampus, matanya tak sengaja menangkap jaemin tengah dikerubungi para gadis dan tak sedikit juga beberapa submisif didepan sana. Tidak heran sebenarnya mengapa alpha berwajah tampan itu selalu dikerubungi karena parasnya memang benar benar menakjubkan. Ditambah aura misterius kebanggaannya membuat siapa saja bersedia bersujud dikaki jaemin.

Haechan menepuk kepalanya setelah sadar ia baru saja memuji paras si alpha sok macho. Omega itu mencebik kesal, “Dia tidak tampan haechan! Sadarlah!”

Baru saja ingin pergi sebelum ketahuan, seseorang menarik tasnya sedikit kasar. Haechan berbalik, ingin menampar siapa yg berani melakukan hal tadi padanya. “Yaakk—”

“Eits, terburu buru sekali. Mau kemana?”

Mata si manis melotot terkejut. Tetapi sedetik kemudian haechan pura pura tak peduli dan memilih menghiraukan jaemin dengan terus berjalan. Kapan alpha itu sudah ada disekitarnya? Apa haechan terciduk memandangi jaemin?

Langkah haechan tergesa gesa, walaupun begitu jaemin masih sangat bisa menyamakan posisi sang kakak.

“Kau tidak menjawabku. Setelah puas menatapku dari jauh sekarang kau berlaku seolah olah tak kenal padaku, haechannie?”

Langkah haechan terhenti, telinganya panas mendengar panggilan jaemin yg tidak memakai embel embel hyung padanya, “Kau diajarkan sopan santun oleh orang tuamu, kan?! Aku lebih tua darimu bila kau lupa.”

“Orang tuaku berarti orang tuamu juga, bukan? Kita lahir di rahim yg sama, channie.”

Jaemin tersenyum tipis. “Apa jika aku memanggilmu dengan hyung, kau akan berhenti bersikap tak kenal diantara kita?”

“Aku tidak sedang melakukan penawaran, jaemin!”

“Baiklah kalau kau tak ingin dipanggil hyung olehku, kita bisa seperti ini. Aku tak masalah—”

“Dirimulah puncak masalah disini tuan Alpha. Jadi berhenti mengusik diriku, kau mengerti?! bukankah sebelumnya hubungan kita memang seperti ini? kau seharusnya terbiasa karena aku pun sudah nyaman.” Jaemin terdiam ditempatnya, ia menatap sang kakak dengan tatapan tak percaya.

“Kenapa kau sebenci itu padaku? Apa aku berbuat salah padamu? Apa kesalahanku terlalu besar sampai kau tidak mau mengakui hubungan kita?! Kau mengabaikanku, tidak ingin didekatku, tidak pernah mendengarkanku, menatapku penuh dendam. Sebenarnya apa masalahmu denganku, haechan-ah?!”

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang