•••
Haechan memperhatikan dengan serius saat dosen mulai menerangkan materi. Akibat tidak masuk kemarin, jadwal tugasnya semakin banyak ditambah ia juga harus menyelesaikan perihal kelompok diskusi beberapa minggu lalu.
Sedikit jenuh, haechan memilih memainkan pulpen dengan jemarinya. Terus melakukan berulang ulang sampai jam mata kuliah si dosen berakhir.
“Baik, pembahasan kita sampai disini dulu. Semoga hari kalian menyenangkan, terima kasih.” Pamit sang dosen sebelum menyudahi kelas hari ini. Haechan menghembuskan nafasnya lega.
Satu persatu mahasiswa pun keluar kelas, diikuti haechan dibelakang. Tiba tiba perutnya berbunyi, si manis terkikik sebentar. “Uhh, ayo kita cari makan aegii!!”
Menunda menyusul kedua sahabatnya, haechan memilih mengisi perutnya terlebih dahulu. Omega itu berjalan kearah kantin fakultas. Melirik kanan kekiri mencari sekiranya ada meja yg kosong. Ia tidak terlalu menyukai suasana ramai.
Baru saja mendapatkan yg dia inginkan, kaki haechan tiba tiba saja tersandung oleh sesuatu sehingga membuat dirinya terjungkal. Tidak butuh waktu lama suara cekikikkan pun langsung nyaring terdengar mengelilingi haechan yg masih bersimpuh.
“Hahaha...perhatikan langkahmu cantik.”
Bersamaan terangkatnya dagu haechan untuk membuatnya mendongak. “Kenapa suka sekali mencari perhatian, hm? Tidak perlu drama untuk membuat kami tergoda..”
“Jadi omega manis ini sengaja mengumpankan diri?” Kekehan menjijikkan berdenging disekeliling kantin.
Tidak ada yg berniat menolong haechan. Mereka memilih menonton adegan perundungan ini tanpa merasa empati sedikitpun. Haechan sudah memejamkan kedua matanya kuat kuat sedang tangannya mengepal erat.
Sreett!
Pinggang haechan ditarik hingga jatuh kepangkuan salah satu pemuda. Meremas pinggul si manis seraya mengulas senyum miring.
Haechan menolak. Berupaya untuk lolos namun apalah daya, tubuh mungilnya tidak akan sepadan bila berhadapan dengan para makhluk biadab ini.
“S..sunbaee..”
“Tubuhmu manis, haechan.” Omega menggeliat ketika merasakan pemuda itu meniup cuping telinganya. Ini gila!
“Lepaskan aku!”
“Permainan tidak akan seru bila disudahi secepat ini.” Ia tertawa lagi. Kali ini lebih keras, haechan bisa rasakan sesuatu mengeras dari bawah pantatnya.
Netra boba si manis mulai berair. Sungguh haechan ingin lari saja. Ia takut. Omeganya bahkan meraung didalam sana. Tidakkah mereka yg mengamati sedikit kasihan padanya?
“Sun-sunbaee tolong biarkan aku...pergi.”
“Sudah mau menangis? Tenang saja, aku hanya meminjam bokongmu, tidak akan ku masukkan. Kau tahu? Adikku sepertinya menyukaimu...”
“Aigoo, omega kecil kita hampir menangis. Berhenti mengganggunya yoerobun, lihat mukanya sudah berubah merah.” Tak urung pemuda itu juga tertawa. Bahkan sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEPROMENO [NAHYUCK VERS]
FantasyREMAKE DARI BOOK GUE SEBELUMNYA!! Haechan harus dihadapkan pada situasi sulit ketika mengetahui sang mate ialah Adiknya sendiri. Memiliki hubungan yg buruk membuat salah satunya semakin tak ingin saling terikat. Benang takdir seolah memperumit segal...