Twenty Two

12.3K 1.2K 43
                                    

Disclaimer!

Book ini hasil remake dari book gue sebelumnya dg pair Hyuckren. Aka hyuck dom/top. Dri pada ni acc berdebu gk kepake, gue milih jadiin lapak khusus hc sub/bot. Untuk original story, kalian bisa nemu di 2nd acc wattpad gue yg ini
Unreal_25

Dan ini bukan bajakan ygy😭 gue cma mau bikin ulang dg pair hc sub. Gak mirip 100% karna ada yg diubah tpi alur tetap sama. Banyak yg masih bingung sampe dm di akun sebelah :))

•••

Mentari pagi menyapu keseluruh penjuru kamar segelap malam tersebut. Gorden tipis tak dapat melindungi cahaya masuk melalui celahnya. Haechan terusik. Omega terjaga lebih dulu, mengusap ngusap sepasang matanya yg masih buram tak jelas.

Rasa keram terlebih dahulu menghinggapi tubuh haechan. Sekitaran pundak dan Lehernya terasa perih macam terluka, diikuti denyutan nyeri pada bagian bawah tubuhnya. Badannya linu luar biasa. Haechan meringis.

Baru akan bergeser sedikit, pinggangnya tiba tiba ditarik masuk kembali kedalam pelukkan seseorang. Omega terdiam beberapa saat. Memaksa otaknya mengingat kembali rentetan rentetan kejadian yg dialaminya kemarin sampai berakhir di ruangan yg sama sekali tak dikenalnya. Sesaat haechan terkesiap, elusan di perutnya menjadi titik sadar sang omega sepenuhnya.

“YAKK! DEMI DEWI BULAN APA YG AKU LAKUKAN KEMARIN?! ARGHH...” Haechan mengacak rambutnya kasar setelah memori singkat tentang kejadian tak mengenakkan kemarin berputar di kepalanya.

Teriakkan keras itu tentu mengejutkan satu manusia lagi di sana yg tadinya enak enakkan memejamkan mata dengan memeluk pinggang ramping sang submisif. Jaemin berdecak kesal, tangan besar itu terangkat menutup separuh wajah kecil haechan dengan telapaknya yg lebar. “Berisik haechan.”

“Yhaakk!! Shialaan..Jaem-Mmh!!” Jaemin terkekeh mendengar ucapan tak jelas si manis. Alpha akhirnya melepaskan bekapan tangannya.

“Kurang ajar! Kau—kau berani memasang Knotmu semalam! Aku tidak ingin hamil anakmu sialan!” Rutuk Omega sepuasnya, hidungnya bahkan kembang kempis saking emosinya. Sedangkan tersangka utama memilih tak menanggapi, rasa kantuknya tetap lebih penting dari pada mendengar pidato di pagi hari.

Haechan yg sudah kehilangan separuh tenaganya langsung menangkup wajahnya gusar. Ketakutan itu benar benar mengganggu diri haechan. Ia tidak siap dengan apa yg terjadi kedepannya. Hubungan mereka masih terlalu awal untuk menghadapi segala macam rintangan yg akan datang. Dengan omega yg pada akhirnya memilih berdamai ditengah lautan kebingungan mengenai takdir mereka.

Hingga isakkan kecil terdengar dan berhasil menyentak kesadaran alpha sepenuhnya. “Kenapa hyung?? Kenapa menangis, hm?”

“Semalam aku kasar sekali kah? Miann, jinjja mianhae..”

Jaemin menghapus air mata yg menetes dari pipi bulat haechan, ibu jarinya mengusap gumpalan lemak itu dengan lembut.

Haechan menggeleng namun tetesan liquid bening miliknya tetap berjatuhan membuat dada jaemin dilingkupi sesuatu menyesakkan. Tanpa bertanya lagi sang alpha segera menarik omega kepelukkannya, tak lupa mengusap ngusap punggung sempit omeganya agar tenang. “Ada aku. Kau bisa bicara apa saja padaku. Omega tidak sendiri, aku alphamu yg akan selalu berada disisimu. Uljima, haechannie.”

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang