Four

13K 1.3K 30
                                    

•••

Jaemin adalah harapan keluarga. Penerus perusahaan yg sengaja jaehyun siapkan untuk menggantikannya kelak.

Semua menumpukan impian yg besar pada jaemin. Alpha yg akan membawa kejayaan keluarga lee. Tidak hanya jaehyun tapi keluarga besarnya juga.

Dan jaemin juga beranggapan bahwa apa yg ia lakukan pasti tidak akan mengecewakan. Karena jaehyun selalu ada untuknya, selalu membimbingnya. Lalu ada doyoung yg menggenggam tangannya. Jaemin percaya itu.

Namun satu yg jaemin tidak dapatkan jawabannya. Lee haechan. Kakak kandungnya.

Pemuda manis itu selalu menjauhinya. Seakan akan jaemin membuat kesalahan besar padanya hingga haechan begitu memusuhi dirinya.

Kata mama, haechan dulu tidak sependiam itu. Ia pemuda yg ramah senyuman, dan suka membantu. Tetapi entah sejak kapan haechan semakin menjauh dan berusaha menghindar disetiap pertemuan keduanya.

Hingga untuk menggapai jemarinya saja, jaemin tidak bisa.

Selalu mengabaikannya. Hubungan kakak adik tersebut seakan tidak pernah ada. Haechan yg entah sadar dia mempunyai adik atau tidak, dengan jaemin yg juga memilih tak acuh akan keberadaan dirinya yg selalu dianggap angin lalu oleh sang kakak, menjadikan keduanya semakin berjarak dimakan waktu.

Tahun demi tahun terlewat sampai keduanya menduduki bangku senior high school. Mereka tidak pernah bertegur sapa. Kalaupun saling berpapasan, keduanya membuang muka.

Akan tetapi ada satu waktu yg berhasil menyentak hati jaemin dimana saat acara sekolah ketika ia dimasukkan dalam satu kelompok organisasi siswa yg sama dengan sang kakak, haechan malah memilih mengundurkan diri dan pergi tanpa alasan yg jelas.

Terlintas dalam otaknya saat itu, apa haechan sebenci itu padanya?

Semua perlakuan orang orang yg diterima oleh jaemin membuat ia sedikit besar kepala. Selalu disanjung, didamba, diimpikan, membuat jaemin berpikiran bahwasanya tidak ada yg tidak bisa ia dapatkan.

Maka ketika haechan tidak membiarkan jaemin berada didekatnya sebentar saja, alphanya merasa terluka. Belum pernah ada yg menolak jaemin selama hidupnya.

Jaemin suka ketika papa selalu mengatakan bangga pada dirinya, jaemin suka saat mama doyoung memperhatikannya. Katakanlah jaemin juga serakah, sebab ia juga ingin mendengar sang kakak menyematkan kalimat penyemangat untuknya.

Ia ingin hubungan mereka membaik. Namun sepertinya tidak dengan haechan. Omega itu sendiri yg tidak ingin didekati olehnya. Jadilah jaemin tidak terlalu mengharap banyak karena yg ia paham Sampai kapanpun Omega dan Seorang Alpha tidak pernah setara.

Itu yg selalu papa katakan padanya.
.
.
.
.

“Jaem, ingin bermain?” Tanya seorang pemuda yg tingginya setara dengan jaemin. Alpha itu hanya mengangguk.

Jaemin bangkit, tangannya mengambil bola basket yg disodorkan kakak kelasnya tadi. Dengan lincah jaemin mendribble bola lalu melakukan one shoot dengan sempurna. Sontak keberhasilannya barusan membuahkan teriakkan dari beberapa mahasiswi disana.

“Jaemin sangat seksi.”

“Hufft...jaemin sunbae maukah kau jadi alpha ku?”

“Apa aku harus jadi indomie agar menjadi selera sunbaenim?”

Kyaaa~beruntung sekali yg menjadi mate jeno sunbae dan juga jaemin...”

“Duo Alpha terbaik fakultas teknik sedang bertanding untuk mendapatkan cintakuu!”

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang