Nine

13.4K 1.3K 30
                                    

•••

⚠️

Jaemin menghembuskan nafasnya berat, entah keberapa kalinya namja tampan itu melakukan hal tersebut. Yang pasti jaemin merasa aneh tidak tahu karena apa.

Alphanya mendadak resah. Terus menerus merasakan rasa tak nyaman, membuat jaemin kelimpungan sendiri. Matanya memandang dosen yg sibuk menjelaskan materi baru, fokus pemuda itu terpecah.

Dadanya bergemuruh, seperti terjadi perang besar didalam sana. Tarikan nafas jaemin mulai terburu buru, sebisa mungkin menetralkan degubnya walau perasaan tak tenang kian mengganggu alpha. Jaemin menyentuh area dada yg masih berdegub acak, “Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa rasanya...sesak disini.”

Lamunannya buyar saat seseorang melempar sesuatu kearah jaemin. Alpha diberkahi waspada yg tinggi, bukan hal sulit bisa menangkap apapun yg mengganggunya.

Sebuah penghapus?

Jaemin menyorot tajam pada teman satu jurusannya yg barusan berulah. “Mau kupatahkan lenganmu, jisung-ah?”

Pemuda bernama han jisung menyengir indah, kepalanya menggeleng panik. “Habisnya dari tadi kuperhatikan kau tidak bisa diam. Helaan nafasmu terdengar sampai kesudut sana tahu! Kau kenapa sih?"

“Tidak ada.”

Jisung mencibir, “Setiap ditanya pasti jawabannya selalu tidak tidak tidak. Itu kode agar ku tanya lagi ya?”

“Kau pikir aku yeoja?!”

“Mungkin saja.”

Jaemin memutus obrolan tak penting itu dan kembali memperhatikan dosen kedepan. Sedikit berdebat dengan jisung tidak membuat perasaannya membaik. Jaemin tidak mengerti kenapa dengan dirinya, rasanya ingin sekali jaemin menghancurkan barang apa saja.

“Seperti yg kita lihat pada gambar—Jaemin, kenapa berdiri? Ada apa?” Ujar sang dosen bertanya sebab melihat salah satu mahasiswa berprestasinya tiba tiba bangkit sambil menatap lurus kearahnya.

“Aku...aku merasa kurang enak badan.”

Dosen wanita tersebut diam memperhatikan alpha bertubuh tinggi dari atas hingga bawah sebelum mengangguk pada jaemin, “Oke. Kau bisa lewatkan mata kuliahku kali ini. Istirahatlah dirumah.”

“Terima kasih.” Singkat sang alpha lalu mengambil tas dan berjalan keluar kelas. Menghiraukan semua tatapan dari teman teman kelasnya.

Didepan parkiran, pemuda agustus terdiam sebentar. Memikirkan tingkahnya hari ini. Ini pertama kalinya ia memilih bolos mata kuliah favoritnya sendiri. Jaemin menggaruk belakang kepalanya sembari menatap kunci motor ditangan.

“Lalu aku akan kemana? Basecamp terlalu ramai sedangkan otakku butuh ketenangan.”

Satu tempat sempat terpikirkan olehnya, tempat paling nyaman untuk sekedar menenangkan pikiran serta keresahan tak berasalan jaemin. Rumah. Yg berarti jaemin akan pulang. Ide cemerlang.

“Tidak ada salahnya tidur sebentar. Sesaknya juga sudah berkurang.” Jaemin segera mengambil motor sport miliknya, beranjak pergi dari lingkungan kampus nan sepi.
.
.
.
.

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang